Bahasa Prancis Meridional
Bahasa Prancis Meridional (bahasa Prancis: français méridional), juga dikenal sebagai Francitan, adalah dialek bahasa Prancis yang dituturkan di Marseille, Avignon, Toulouse. Dialek ini sangat dipengaruhi oleh bahasa Oksitan. Ada penutur bahasa Prancis Meridional di semua generasi, tetapi aksennya paling menonjol di kalangan lansia, yang sering menggunakan bahasa Oksitan sebagai bahasa pertama mereka. CiriFonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon bahasa Oksitan semuanya mempengaruhi bahasa Prancis Meridional, namun efek fonologisnya mungkin yang paling menonjol dengan menghasilkan aksen khas yang digunakan oleh penutur bahasa Prancis Meridional. Pengaruh-pengaruh tersebut antara lain sebagai berikut:
Bahasa Prancis Meridional juga tunduk pada hukum fonologis yang dikenal sebagai Hukum Posisi di mana vokal tengah tunduk pada variasi alofonik berdasarkan bentuk suku kata; mereka diwujudkan sebagai pertengahan terbuka dalam suku kata tertutup (yang berakhiran konsonan) dan sebagai pertengahan tertutup dalam suku kata terbuka (yang berakhiran vokal). Namun fenomena ini terbukti lebih rumit oleh Durand (1995), Eychenne (2006), dan Chabot (2008). Kaidah ini dianut secara ketat oleh penutur bahasa Prancis Meridional, berbeda dengan penutur bahasa Prancis lainnya. Fonologi
KosakataSejumlah kata merupakan ciri khas bahasa Prancis Meridional. Misalnya, péguer (serapan dari pegar Oksitan), "lengket" (poisser dalam bahasa Prancis Paris), chocolatine (dialek barat daya), "pain au chocolat", cagade (cagat Oksitan) atau flûte (baguette yang lebih besar), dikenal sebagai pain parisien (roti Paris) di Paris. Beberapa frasa digunakan dengan arti yang berbeda dari bahasa Prancis Paris. Misalnya, s'il faut, yang secara harfiah berarti "jika perlu", digunakan untuk mengartikan "mungkin", yang dalam bahasa Prancis Paris diterjemahkan sebagai peut-être. Frasa tersebut merupakan serap terjemah dari se cal dalam bahasa Oksitan. Keragaman daerahAda banyak ragam daerah bahasa Prancis Meridional, dengan ciri khas. Variasi diatopik menjelaskan perbedaan antara ragam bahasa Prancis yang digunakan di berbagai wilayah di Prancis Selatan. Fonetik dan kosa kata sering berubah dari satu daerah ke daerah lain. Misalnya, leksis yang digunakan dalam ragam bahasa Prancis yang digunakan di Toulouse, yang dijelaskan oleh (Séguy 1950), sangat berbeda dengan ragam yang digunakan di Bayonne, yang dijelaskan oleh (Lambert 1928). Variasi diastratik juga masih ada dalam bahasa Prancis Meridional. Sosiolek yang dituturkan oleh orang-orang Yahudi di Gascogne, yang sejumlah besar kosakata khusus yang hanya digunakan dalam kelompok tersebut telah dijelaskan secara linguistik oleh (Nahon 2018), adalah salah satu sub-dialek bahasa Prancis Meridional yang paling khas. RujukanCatatan kaki
Daftar pustaka
|