Bader adalah desa di kecamatan Dolopo, Madiun, Jawa Timur, Indonesia.
Sejarah Desa
Pemerintahan Desa Bader diperkirakan sudah ada sejak 1500-an. Hal ini dibuktikan dengan adanya petilasan makam Mbah Palang di Pemakaman Umum Gunung Pikul Dusun Kayang. Dari cerita lisan para keturunannya, diketahui Mbah Palang atau Ki Djajengkoro adalah salah satu senopati atau Panglima Perang Kesultanan Pajang yang melarikan diri setelah kalah perang dengan Mataram. Dari beberapa sumber, kekalahan Kesultanan Pajang tersebut disebabkan kejadian alam yang “kebetulan” yakni meletusnya gunung merapi dan kebetulan arah letusannya mengarah ke perkemahan pasukan Kesultanan Pajang di sisi barat kali opak, di daerah Prambanan, sehingga pasukan menjadi kocar kacir tanpa terkendali. Banyak pasukan Kesultanan Pajang yang menjadi korban. Disaat pasukan Kesultanan Pajang masih tercerai berai datanglah penyerangan dari pasukan Mataram yang dipimping Sutowijoyo sehingga pasukan Kesultanan Pajang mundur. Karena rasa kecewa dan tidak terima dengan kekalahan tersebut, maka salah satu senopati atau panglima perang Kesultanan Pajang yakni Ki Djajengkoro memilih untuk mengembara ke daerah timur hingga akhirnya tiba didaerah yang sekarang dikenal sebagai desa Bader. Dari sejarah diketahui bahwa perang Kesultanan Pajang dan Mataram terjadi sekitar tahun 1582 dan berakhir dengan wafatnya Sultan Pajang pada tahun 1582. Jadi, diperkirakan Mbah Palang mulai memimpin Bader sekitar tahun 1584-an. Sedangkan Palang, adalah sebutan dibawah wedana yang membawahi lima desa atau lebih. Dari cerita lisan juga, bahwa beberapa keturunan Ki Djajengkoro juga menjadi Palang.
Adapun nama desa Bader dari cerita lisan para sesepuh dikaitkan dengan ikan yang banyak hidup disungai saat Mbah Palang dan sisa-sisa pasukannya babat hutan untuk memulai sebuah pemukiman. Ikan-ikan tersebut sejenis ikan bader atau sekarang kita kenal sebagai ikan tawes, sehingga Mbah Palang sebagai pemimpin mengatakan bahwa pemukiman ini besok seiring waktu (rejo ning jaman) disebut Bader.
Disebabkan tidak adanya bukti tertulis tentang sejarah pemerintahan Desa Bader, berikut kami berikan silsilah pemimpin Desa Bader berdasarkan cerita Lisan para sesepuh Desa Bader sejak jaman Kolonial.
No
|
Nama
|
Masa jabatan
|
Lama menjabat
|
1.
|
RESO DIMEDJO (LURAH GEDE)
|
1840 S/D 1860
|
20
|
2.
|
RONO DIKROMO
|
1860 S/D 1861
|
1
|
3.
|
PARDI
|
1861 S/D 1881
|
20
|
4.
|
SOMODIHARDJO
|
1881 S/D 1900
|
19
|
5.
|
SASTROKARIJO
|
1900 S/D 1920
|
20
|
6.
|
MARTO REDJO (MBAH PASIUN)
|
1920 S/D 1935
|
15
|
7.
|
DJOJO HARDJO (LURAH BEJO)
|
1935 S/D 1955
|
20
|
8.
|
SASTRODIWIRJO
|
1955 S/D 1975
|
20
|
9.
|
SUMANI
|
1975 S/D 1990
|
15
|
10.
|
PAMUDJO
|
1990 S/D 1998
|
8
|
11.
|
H. SUWONO
|
1998 S/D 2009
|
11
|
12.
|
SUPRIANTO
|
2009 S/D 2015
|
6
|
13.
|
SRI PURWANTO, ST
|
2015 S/D 2021
|
6
|
14.
|
SRI PURWANTO, ST
|
2022 S/D sekarang
|
1
|
artikel ini dibuat untuk profil desa bader oleh Bapak Ahmad Baidowi, S.Si, Sekretaris Desa Bader
dari sumber lain.. desa bader didirikan oleh sesepuh desa bernama Pardjan Bin Tutaruno Salim,tinggal di dusun joho/ Tambak merang rt/rw 27 /10 Bader,dolopo Madiun,,,untuk menetahui lebih jauh tentang sejarah desa bader bisa datang ke tempat tinggal dia....sebelah Mushola Baitul fikri,,Atau Bisa Konsultasi Dengan Cucu Laki laki Dia yang Ke 4