Babun[1] atau yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Baboon[2] adalah monyet Dunia Lama yang bergenusPapio[3]yang banyak terdapat di Afrika dan Arab, dan merupakan bagian dari subfamiliCercopithecinae. Lima spesies dari genus ini merupakan anggota non kera terbesar dari ordo primata, hanya mandrill dan drill yang lebih besar daripada mereka. Sebelumnya, gelada (genus Theropithecus) dan dua spesies (mandrill dan drill) dari genus Mandrillus dikelompokkan dalam genus yang sama, dan monyet Dunia Lama ini masih sering disebut sebagai babun dalam pembicaraan sehari-hari. Ukuran dan berat mereka tergantung pada spesies. Babun guinea memiliki tinggi 50 cm (20 inchi) dan beratnya hanya 14 kg (30 pon) sementara yang terbesar adalah babun chacma bisa mencapai tinggi 120 cm (47 inchi) dan berat 40 kg (90 pon).
Taksonomi dan filogeni
Lima spesies Papio secara umum telah diakui, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat tentang apakah mereka benar-benar spesies penuh atau subspesies. Mereka adalah P. ursinus (babun chacma, ditemukan di Afrika selatan), P. papio (biasa disebut babun barat, babun merah, atau babun guinea, ditemukan di Afrika barat), P. hamadryas (babun hamadryas, ditemukan di Tanduk Afrika dan barat daya Arab Saudi), P. anubis (babun anubis, ditemukan di sabana Afrika utara-tengah) dan P. cynocephalus (babun kuning, ditemukan di tengah-selatan dan timur Afrika). Banyak penulis membedakan P. hamadryas sebagai spesies penuh, tetapi menganggap semua yang lain sebagai subspesies dari P. cynocephalus dan merujuk kepada mereka secara kolektif sebagai "babun sabana". Ini mungkin tidak membantu: didasarkan pada argumen bahwa perilaku dan fisik babun hamadryas berbeda dengan spesies babun lain, dan bahwa hal ini mencerminkan sejarah evolusi yang terpisah. Namun, studi terbaru morfologi dan genetik Papio menunjukkan bahwa babun hamadryas lebih berhubungan lebih erat dengan spesies babon dari utara (babun guinea dan babun anubis) daripada spesies selatan (babun kuning dan chacma).[4][5][6]
Anatomi dan fisiologi
Semua babun memiliki moncong seperti anjing, rahang kuat dengan gigi taring yang tajam, sepasang mata yang berdekatan, bulu yang tebal kecuali pada moncong mereka, ekor pendek, dan bintik-bintik kasar pada pantat menonjol mereka.
Semua jenis babun menunjukkan dimorfisme seksual, biasanya dalam ukuran, tetapi juga kadang-kadang dalam pengembangan warna atau taring. Jantan dari spesies babun hamadryas juga memiliki surai putih besar.
Perilaku dan ekologi
Babun adalah hewan terestrial dan dapat ditemukan di padang rumput terbuka, hutan terbuka dan bukit-bukit di seluruh Afrika. Mereka adalah omnivora, tetapi sebagian besar herbivora, namun mereka memakan serangga dan kadang-kadang memangsa ikan, kerang, kelinci, burung, monyet vervet, dan antelop kecil.[7] Mereka adalah pemburu dan aktif pada waktu yang tidak teratur sepanjang hari dan malam. Mereka dapat menyerang tempat tinggal manusia, dan di Afrika Selatan, mereka telah dikenal karena memangsa domba dan kambing.
Predator utama mereka adalah manusia, singa, dubuk, dubuk belang dan macan tutul.[8] Mereka dianggap sebagai mangsa sulit bagi macan tutul, meskipun, yang sebagian besar merupakan ancaman bagi babun muda. Jantan yang besar akan sering menghadapi mereka dengan mengedipkan kelopak mata mereka, menunjukkan gigi mereka dengan menguap, membuat gerakan, dan mengejar penyusup/predator.
Babun yang berada di penangkaran bisa hidup sampai umur 45 tahun, sementara yang berada di alam liar harapan hidup mereka adalah sekitar 30 tahun.
Dalam mitologi Mesir, Babi adalah pendewaan dari babun hamadryas dan karena itu merupakan hewan suci. Ini dikenal sebagai pembantu Thoth, sehingga disebut juga Babun Suci.
^Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Newman TK, Jolly CJ, Rogers J (2004). "Mitochondrial phylogeny and systematics of baboons (Papio)". American Journal of Physical Anthropology. 124 (1): 17–27. doi:10.1002/ajpa.10340. PMID15085544.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Frost SR, Marcus LF, Bookstein FL, Reddy DP, Delson E (2003). "Cranial allometry, phylogeography, and systematics of large-bodied papionins (Primates:Cercopithecinae) inferred from geometric morphometric analysis of landmark data". Anatomical Record. 275 (2): 1048–1072. doi:10.1002/ar.a.10112. PMID14613306.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Wildman DE, Bergman TJ, al-Aghbari A, Sterner KN, Newman TK, Phillips-Conroy JE, Jolly CJ, Disotell TR (2004). "Mitochondrial evidence for the origin of hamadryas baboons". Molecular Phylogenetics and Evolution. 32 (1): 287–296. doi:10.1016/j.ympev.2003.12.014. PMID15186814.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Jonathan Grainger, Stéphane Dufau, Marie Montant, Johannes C. Ziegler, Joël Fagot (2012). "Orthographic processing in baboons (Papio papio)". Science. 336 (6078): 245–248. doi:10.1126/science.1218152. PMID22499949.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)