Kera (secara kolektif disebut Hominoidea) adalah kladesimianDunia Lama yang berasal dari sub-Sahara Afrika dan Asia Tenggara (meskipun mereka lebih tersebar luas di Afrika, sebagian besar Asia, dan juga Eropa pada masa prasejarah), yang bersama-sama dengan kelompok saudaranya yaitu Cercopithecidae membentuk klade catarrhini, yang secara kladistik menempatkan mereka sebagai monyet (meskipun hal ini masih menjadi bahan perdebatan). Kera tidak memiliki ekor akibat mutasi gen TBXT.[2] Dalam penggunaan tradisional dan non-ilmiah, istilah "kera" dapat mencakup primata tak berekor yang secara taksonomi dianggap sebagai Cercopithecidae (seperti kera Barbary dan kera hitam), dan oleh karenanya tidak sama dengan takson ilmiah Hominoidea. Terdapat dua cabang yang masih ada dari superfamili Hominoidea yaitu ungka, atau kera kecil; dan hominid, atau kera besar.
Famili Hylobatidae, kera kecil, mencakup empat genera dan total 20 spesies ungka, termasuk ungka lar dan siamang, semuanya asli Asia. Mereka sangat arboreal dan bipedal di tanah. Mereka memiliki tubuh yang lebih ringan dan kelompok sosial yang lebih kecil daripada kera besar.
Famili Hominidae (hominid), yakni kera besar, mencakup empat genera yang terdiri dari tiga spesies orang utan yang masih ada dan subspesiesnya, dua spesies gorila yang masih ada dan subspesiesnya, dua spesies panin yang masih ada (bonobo dan simpanse) dan subspesiesnya, dan manusia dalam satu subspesies yang masih ada.[3][a][4][5]
Selain gorila dan manusia, hominoid adalah pemanjat pohon yang lincah. Kera memakan berbagai makanan nabati dan hewani, dengan sebagian besar makanannya adalah makanan nabati, yang dapat mencakup buah-buahan, daun, batang, akar dan biji-bijian, termasuk kacang-kacangan dan biji-bijian. Makanan manusia terkadang secara substansial berbeda dari hominoid lain karena perkembangan teknologi dan habitat yang luas. Manusia adalah spesies hominoid yang paling banyak jumlahnya, bahkan melebihi semua primata lain dengan faktor beberapa ribu banding satu.
Semua hominoid non-manusia langka dan terancam punah. Ungka hoolock timur adalah yang paling tidak terancam, hanya dikategorikan rentan terhadap kepunahan. Lima spesies ungka sangat terancam punah, demikian pula semua spesies orang utan dan gorila. Spesies ungka yang tersisa, bonobo, dan keempat spesies simpanse terancam punah. Ancaman utama bagi sebagian besar spesies yang terancam punah adalah hilangnya habitat hutan hujan tropis, meskipun beberapa populasi terancam lebih jauh oleh perburuan daging hewan liar. Kera besar di Afrika juga menghadapi ancaman dari virus ebola. Virus yang saat ini dianggap sebagai ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup kera di Afrika ini bertanggung jawab atas kematian setidaknya sepertiga gorila dan simpanse sejak 1990.[6]
^Although Dawkins is clear that he uses "apes" for Hominoidea, he also uses "great apes" in ways which exclude humans. Thus in Dawkins 2005: "Long before people thought in terms of evolution... great apes were often confused with humans" (p. 114); "gibbons are faithfully monogamous, unlike the great apes which are our closer relatives" (p. 126).
^Grehan, J. R. (2006). "Mona Lisa smile: the morphological enigma of human and great ape evolution". Anatomical Record. 289B (4): 139–157. doi:10.1002/ar.b.20107. PMID16865704.
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Benton2005p371
Dawkins, R. (2005). The Ancestor's Tale (edisi ke-p/b). London: Phoenix (Orion Books). ISBN978-0-7538-1996-8.
Dixson, A. F. (1981). The Natural History of the Gorilla. London: Weidenfeld & Nicolson. ISBN978-0-297-77895-0.
Mishler, Brent D (2009). "Species are not uniquely real biological entities". Dalam Ayala, F. J.; Arp, R. Contemporary Debates in Philosophy of Biology. hlm. 110–122. doi:10.1002/9781444314922.ch6. ISBN978-1-4443-1492-2.Parameter |name-list-style= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Terry, M. W. (1977). "Use of common and scientific nomenclature to designate laboratory primates". Dalam Schrier, A. M. Behavioral Primatology: Advances in Research and Theory. 1. Hillsdale, N.J., AS: Lawrence Erlbaum.