Adri Darmadji Woko
Adri Darmadji Woko (lahir 28 Juni 1951) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal sebagai salah satu perintis Komunitas Negeri Poci, bersama Kurniawan Junaedhie, Piek Ardijanto Soeprijadi, Handrawan Nadesul, Widjati, yang digagas sejak tahun 1993. Karya sastra Adri dalam bentuk cerita pendek, esei sastra, artikel, dan puisi dipublikasikan di sejumlah surat kabar nasional. Selain menulis karya sastra, dia juga menekuni profesi sebagai pewarta di Majalah Kartika. Tahun 2015, Adri menerima Anugerah Kebahasaan dan Kesastraan dari Badan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, atas karyanya, antologi puisi Cicak-Cicak di Dinding. Beberapa buku yang menghimpun puisinya bahkan masuk dalam katalog National Library of Australia. Nama dan kiprahnya tercatat dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia terbitan Yayasan Hari Puisi 2018.[1][2][3] Kehidupan pribadiAdri Darmadji Woko lahir di Yogyakarta, 28 Juni 1951. Sejak duduk di sekolah menengah atas, tahun 1970, sudah meminati bidang sastra. Pada tahun 1972, dia merintis Kelompok Poci Bulungan, Kelompok Sastra Kuningan (1977), Kelompok Poci Jakarta (1979), Komunitas Negeri Poci (1993). Dia juga menerbitkan majalah Sirkuit, majalah Sastra 80. Adri pernah menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Jakarta (Unija), namun tidak lulus. Kemudian dia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Sekolah Tinggi Publisistik (STP)/Institut Ilmu Sosial dan Politik Jakarta. Karyanya dalam bentuk cerita pendek, esei sastra, artikel, dan puisi dipublikasikan di sejumlah surat kabar/majalah nasional seperti Berita Yudha, Suara Karya, Merdeka, Berita Buana, Kompas, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Tjaraka, Selecta, Midi, Hai, Horison, dan sebagainya. Selain itu, dia juga aktif dalam kegiatan apresiasi sastra dengan menjadi juri lomba baca puisi. Selain menulis karya sastra, Adri juga bermain teater, bergabung dengan Teater Bulungan, Teater Saja, dan Teater Panuluh. Naskah yang pernah dimainkan antar lain Musuh Manusia (Moliere), Nyanyian Angsa (Anton P. Chekov).[4][5][6][7][8] Selain menulis karya sastra, Adri juga menekuni profesi sebagai pewarta/redakktur/editor/pemimpin redaksi di beberapa majalah antara lain Sonata, Puteri Indonesia, Kartini, Halo, Pertiwi, Nona, Panasea, Mistis, Gelora Reformasi, Kencan, Kartika, dan Puan Pertiwi dengan status keanggotaan Persatuan Wartawan Indonesia seumur hidup. Tahun 2015, Adri menerima Anugerah Kebahasaan dan Kesastraan dari Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, atas karyanya, antologi puisi Cicak-Cicak di Dinding. Beberapa buku yang menghimpun puisinya bahkan masuk dalam katalog National Library of Australia. Bibliografi
Penghargaan
Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia