Aviastar Penerbangan 7503 adalah sebuah penerbangan rute Masamba–Makassar yang hilang kontak dengan menara pengawas pada Jumat, 2 Oktober2015.[1] Pesawat tersebut mengangkut 10 orang penumpang dengan rincian tujuh orang dewasa, dan dua bayi.[2] Sementara itu, pesawat tersebut juga membawa tiga kru, yaitu seorang pilot, satu kopilot, dan satu orang teknisi.[2]
Tiga hari kemudian pada tanggal 2 Oktober 2015, serpihan dan bangkai pesawat ditemukan di Pegunungan Latimojong. Pada saat ditemukan, tiga jenazah telah terlontar keluar pesawat dalam kondisi hangus terbakar. Pesawat tersebut juga hancur berkeping-keping dan masih terbakar ketika ditemukan. Ini merupakan kecelakaan terburuk Aviastar, melampaui kecelakaan sebelumnya pada tahun 2009 di mana pesawat British Aerospace Aviastar membawa surat suara presiden jatuh dan menewaskan seluruh enam orang di pesawat. Kecelakaan ini juga merupakan kecelakaan pesawat keempat di Indonesia dalam kurang dari delapan bulan, setelah Indonesia AirAsia Penerbangan 8501, Kecelakaan Hercules di Medan, dan Trigana Air Service Penerbangan 267, serta kecelakaan paling mematikan di Sulawesi sejak Adam Air Penerbangan 574.