Lahir dan dibesarkan di Ixelles, Brussel, Hebpurn menghabiskan masa kecilnya di Belgia, Inggris, dan Belanda. Di Amsterdam, ia berlatih tari balet dengan Sonia Gaskell, sebelum pindah ke London pada tahun 1948, dan melanjutkan pelatihannya dengan Marie Rambert, dan kemudian tampil sebagai penari chorus line di produksi teater musikal West End. Setelah mendapatkan peran-peran kecil di beberapa film, Hepburn membintangi drama Broadway tahun 1951, Gigi, setelah ia ditemukan oleh novelis Prancis Colette, yang karyanya menjadi dasar pembuatan drama tersebut.
Kariernya di dunia akting mulai menanjak setelah memainkan peran utama dalam Roman Holiday (1953), yang membuatnya menjadi aktris pertama yang dianugerahi sebuah Academy Award, sebuah BAFTA Award, dan sebuah Golden Globe Award secara bersamaan pada tahun yang sama. Pada tahun yang sama pula, Hepburn memenangkan sebuah Tony Award untuk Aktris Drama Terbaik untuk perannya dalam Ondine. Ia kemudian membintangi film-film yang sukses, seperti Sabrina (1954), The Nun's Story (1959), Breakfast at Tiffany's (1961), Charade (1963), My Fair Lady (1964), dan Wait Until Dark (1967), yang membuatnya mendapatkan nominasi Academy Award, BAFTA Award, dan Golden Globe Award. Hepburn menerima tiga BAFTA Award untuk Aktris Utama Terbaik. Sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam dunia perfilman, ia dianugerahi Lifetime Achievement Award oleh BAFTA, Golden Globe Cecil B. DeMille Award, Screen Actors Guild Life Achievement Award, dan Special Tony Award. Hepburn juga merupakan salah satu dari 15 orang yang pernah memenangkan Academy, Emmy, Grammy, dan Tony Award.
Hepburn hanya tampil dalam beberapa film seiring pertambahan usianya, dan mengabdikan sisa hidupnya untuk UNICEF. Ia telah berkontribusi untuk organisasi tersebut sejak 1954, kemudian bekerja di komunitas-komunitas warga yang mengalami kemiskinan di Afrika, Amerika Selatan, dan Asia sejak 1988 sampai 1992. Ia menerima medali Presidential Medal of Freedom
sebagai pengakuan atas karyanya sebagai Duta Besar Goodwill UNICEF pada Desember 1992. Sebulan kemudian, Hepburn meninggal karena kanker usus buntu yang dideritanya, pada usia 63 tahun.
Masa muda
Keluarga dan awal masa kecil (1929–1938)
Audrey Hepburn terlahir dengan nama Audrey Kathleen Ruston atau Edda Kathleen Hepburn-Ruston[1] pada 4 Mei 1929 di Rue Keyenveld No. 48 di Ixelles, Brussel, Belgia.[2] Ayahnya, Joseph Victor Anthony Ruston (21 November 1889 – 16 Oktober 2010) adalah warga negara Britania Raya yang lahir di Úžice, Bohemia, Austria-Hungaria.[3][a] Ia adalah putra dari Victor John George Ruston yang berdarah Inggris dan Austria,[4] dan Anna Wels yang berdarah Austria.[5] Dari tahun 1923–24, Joseph adalah konsul kehormatan Britania Raya di Semarang di Hindia Belanda[6] dan sebelum menikahi ibu Hepburn ia menikahi Cornelia Bisschop, seorang pewaris asal Belanda.[3][7] Walaupun terlahir dengan marga Ruston, ia kemudian mengubah marganya menjadi Hepburn-Ruston agar terlihat lebih aristokratis, keliru menganggap bahwa dirinya merupakan keturunan dari James Hepburn, suami ketiga dari Mary, Ratu Skotlandia.[4][7]
Ibu Hepburn, Baroness Ella van Heemstra (12 Juni 1900 – 26 Agustus 1984) adalah bangsawan asal Belanda. Ia adalah putri dari Baron Aarnoud van Heemstra, yang menjabat sebagai wali kota Arnhem sejak tahun 1910 sampai 1920 dan sebagai Gubernur Suriname Belanda sejak 1921 sampai 1928, dan Baroness Elbrig Willemine Henriette van Asbeck (1873–1939).[8] Saat berusia 19 tahun, Ella menikahi Jonkheer Hendrik Gustaaf Adolf Quarles van Ufford, seorang pejabat eksekutif perusahaan minyak di Batavia, Hindia Belanda, dan kemudian tinggal di Batavia.[9] Mereka memiliki dua putra, Jonkheer Arnoud Robert Alexander Quarles van Ufford (1920–1979) dan Jonkheer Ian Edgar Bruce Quarles van Ufford (1924–2010), sebelum bercerai pada tahun 1925.[7][10]
Orang tua Hepburn menikah di Batavia, Hindia Belanda pada September 1926.[9] Pada saat itu, Ruston bekerja di sebuah perusahaan perdagangan, tetapi tak lama setelah menikah, mereka kembali ke Eropa, dan ia bekerja di sebuah perusahaan pinjaman. Setelah menetap selama setahun di London, mereka pindah ke Brussel, tempat mereka ditugaskan untuk membuka kantor cabang.[9][11] Setelah menghabiskan waktu selama tiga tahun berkeliling dari Brussel, Arnhem, Den Haag, dan London, keluarga ini akhirnya menetap di kotamadya suburban Brussel, Linkebeek pada tahun 1932.[9][12] Sebagai akibat dari latar belakang multinasionalnya dan pekerjaan ayahnya yang memaksa mereka untuk sering tinggal berpindah-pindah,[13] ia mempelajari lima bahasa: Inggris dan Belanda dari orang tuanya, dan kemudian bahasa Prancis, Spanyol, dan Italia dalam level yang beragam.
Pada pertengahan tahun 1930-an, orang tua Hepburn merekrut dan mengumpulkan donasi untuk Uni Fasis Inggris.[14] Joseph meninggalkan keluarganya secara tiba-tiba pada tahun 1935 dan pindah ke London, yang menjadikannya lebih terlibat dalam kegiatan Fasis dan tidak pernah lagi mengunjungi putrinya di Belgia.[15] Hepburn kemudian mengatakan bahwa kepergian ayahnya merupakan "peristiwa yang paling traumatis di hidupku".[9][16] Pada tahun yang sama, ibunya pindah dengan membawa Hepburn ke rumah keluarganya di Arnhem. Suatu hari pada tahun 1937, Ella dan Hepburn pindah ke Kent, Inggris, dan Hepburn bersekolah di sebuah sekolah swasta di Elham, Kent.[17][18]
Orang tua Hepburn resmi bercerai pada tahun 1938. Pada tahun 1960-an, Hepburn berhubungan kembali dengan ayahnya setelah menemukan bahwa ayahnya tinggal di Dublin melalui Palang Merah.[19]
Bintang Hollywood
Setelah Roman Holiday, Hepburn tampil bersama Humphrey Bogart dan William Holden dalam Sabrina karya sutradara Billy Wilder. Hepburn diminta pergi menemui perancang busanaGivenchy untuk membahas kostum yang dipakai dalam film. Givenchy mulanya menyangka "Miss Hepburn" yang akan datang menemuinya Katharine Hepburn. Walaupun demikian, ia tidak kecewa yang datang Audrey. Keduanya terus berteman seumur hidup. Sewaktu syuting Sabrina, Hepburn dan Holden saling jatuh cinta. Hepburn bermaksud menikahinya karena ingin segera punya anak. Ketika tahu Holden sudah divasektomi, Hepburn memutuskan hubungan mereka.[20][21]
Pada 1954, Audrey kembali ke panggung teater Ondine bersama Mel Ferrer. Keduanya jatuh cinta dan menikah pada tahun yang sama. Pada tahun itu juga, Hepburn menerima dua penghargaan untuk perannya dalam Roman Holiday. Penghargaan Aktris Terbaik versi Golden Globe dan Academy Award diraihnya sekaligus. Enam minggu setelah menerima piala Oscar, Hepburn memenangi Tony Award untuk perannya dalam musikal Ondine. Sampai saat ini, Audrey Hepburn adalah salah satu dari 3 aktris yang sekaligus pernah menerima penghargaan Aktris Terbaik Oscar dan Tony pada tahun yang sama (dua aktris lain: Shirley Booth dan Ellen Burstyn).
Pada pertengahan 1950-an, Hepburn bukan saja bintang Hollywood paling top, melainkan juga simbol gaya Hollywood. Gaya berbusana Audrey Hepburn banyak ditiru wanita di seluruh dunia. Tahun 1955, Hepburn sekali lagi menerima penghargaan Golden Globe sebagai Aktris Favorit Dunia.
Hepburn sangat senang sewaktu syuting Funny Face (1957) karena berkesempatan menari dengan Fred Astaire. Peran sebagai biarawati dalam The Nun's Story (1959) adalah tantangan bagi Hepburn. Films in Review menulis, "kemampuan aktingnya membuat terdiam orang yang sebelumnya ragu dengan kemampuan Hepburn sebagai aktris, dan menganggapnya tidak lebih dari simbol wanita/gadis pintar. Aktingnya sebagai Suster Luke adalah salah satu akting terhebat dalam sejarah layar perak."[24]
Perannya sebagai Holly Golightly dalam Breakfast at Tiffany's (1961) dikenang selamanya sebagai simbol sinema AS abad ke-20. Hepburn sendiri mengenang perannya sebagai, "the jazziest of my career."[25] Jawaban Hepburn ketika ditanya tentang kesulitan memainkan peran tersebut, "Aku orangnya introvert. Berakting sebagai gadis berkepribadian ekstrovert merupakan salah satu hal tersulit yang pernah kulakukan."[26] Kostum film Breakfast at Tiffany's dirancang sendiri oleh Audrey Hepburn bersama Givenchy. Ditambah sedikit aksen pirang pada rambutnya yang coklat, penampilan Hepburn dalam Breakfast at Tiffany's terus dipertahankannya sehari-hari.
Marilyn Monroe bukan satu-satunya aktris yang pernah bernyanyi "Happy Birthday, Mr. President" untuk Presiden John F. Kennedy. Hepburn juga aktris favorit Presiden Kennedy, dan pernah bernyanyi "Happy Birthday, dear Jack" pada hari ulang tahun Kennedy yang berikutnya, 29 Mei1963.[27] Walaupun sukses sebagai bintang tenar, Hepburn tetap rendah hati dan lebih senang hidup tenang bersama keluarga serta dekat dengan alam. Hepburn memiliki dua rumah yang tidak besar dan senang berkebun.
Tahun 1963, film Charade dibintanginya bersama Cary Grant, sekaligus satu-satunya film Hepburn bersama Grant. Sebelumnya, Grant pernah menolak membintangi Roman Holiday dan Sabrina. Pada 1964, Hepburn dipilih sebagai peran utama My Fair Lady. Film tersebut dinilai banyak pengamat film sebagai film terbaik setelah Gone with the Wind.[28]
Peran Eliza Doolittle jatuh ke tangan Hepburn, dan bukan diberikan kepada Julie Andrews yang sudah berpengalaman dengan peran tersebut di panggung Broadway. Andrews waktu itu belum terkenal, dan sejak awal memang sudah diputuskan tidak akan dipakai. Hepburn mulanya menolak peran Eliza Doolittle, dan baru mau menerima peran tersebut setelah tahu Elizabeth Taylor sedang mengincarnya. Julie Andrews akhirnya mendapat peran utama dalam Mary Poppins yang dirilis pada tahun yang sama dengan My Fair Lady.
Pada awalnya, semua lagu dalam My Fair Lady dinyanyikan sendiri oleh Hepburn. Setelah tahu suaranya tidak akan dipakai, Hepburn protes dengan meninggalkan lokasi syuting. Hepburn kembali lagi di pagi keesokan harinya, dan meminta maaf atas kelakuannya. Walaupun suaranya ketika menyanyi diisi penyanyi profesional Marni Nixon, suara Hepburn masih bisa didengar dalam lagu "Just You Wait" dan potongan lagu "I Could Have Danced All Night." Cuplikan film berisi suara nyanyian Hepburn bisa dijumpai dalam film dokumenter dan DVD film My Fair Lady. Sampai sekarang, CD dan PH soundtrek film My Fair Lady hanya berisi lagu yang dinyanyikan Marni Nixon. Di luar kekurangan dalam soal dubbing, pengamat film menilai akting Hepburn sebagai luar biasa. Gene Ringgold pernah berkata, "Audrey Hepburn luar biasa. Dia adalah Eliza untuk selamanya."[28]
Film Mary Poppins akhirnya membawa Julie Andrews sebagai pemenang Piala Oscar, Hepburn bahkan tidak masuk nominasi.
Film berikutnya, Two for the Road berkisah tentang perceraian. Ketika itu, perkawinan Hepburn-Ferrer juga sedang di ambang perceraian. Menurut sutradara Stanley Donen, Hepburn justru lebih bahagia dari sebelumnya, dan semuanya berkat Albert Finney.[29] Dalam film thriller Wait Until Dark (1967), Hepburn memainkan peran sulit, sebagai wanita buta yang sedang ditakut-takuti. Produser film tersebut adalah suaminya sendiri, Mel Ferrer. Di sisi lain, ia terhibur dengan Richard Crenna yang menurutnya sangat lucu. Hepburn juga sering tertawa-tawa dengan sutradara Terence Young. Keduanya berkelakar soal kemungkinan Young pernah menembaki Hepburn sewaktu menjadi komandan lapis baja Angkatan Darat Britania dalam Pertempuran Arnhem, 23 tahun sebelumnya. Akting Hepburn dalam Wait Until Dark hanya menghasilkan nominasi Academy Award.
Setelah sukses berkarier selama 15 tahun, sejak tahun 1967, Hepburn mulai jarang main film. Setelah bercerai dari Ferrer, ia menikah lagi dengan psikiater Italia, Dr. Andrea Dotti, dan dikaruniai anak kedua. Kehamilan kedua dilaluinya dengan sulit, dan hampir terus-menerus beristirahat di tempat tidur. Setelah bercerai dengan Dotti, Hepburn berusaha kembali ke dunia layar perak. Kali ini bersama Sean Connery dalam Robin and Marian (1976) dan ternyata cukup sukses. Hepburn dilaporkan menolak peran mantan balerina yang ditulis untuknya dalam The Turning Point (peran jatuh ke tangan Shirley MacLaine). Hepburn kembali ke dunia akting pada 1979 sebagai peran utama dalam film Bloodline yang diangkat dari novel Sidney Sheldon. Ketika diterbitkan kembali bersamaan dengan peredaran filmnya, novel tersebut direvisi. Tokoh di dalam novel dijadikan Sheldon menjadi lebih tua agar sesuai dengan usia Hepburn.
Film terakhir Hepburn sebagai peran utama adalah They All Laughed bersama Ben Gazzara. Sebuah komedi yang disutradarai Peter Bogdanovich, namun diwarnai pembunuhan aktris Dorothy Stratten yang juga pacar Bogdanovich. Setelah kematian Stratten, film tersebut akhirnya diedarkan juga walaupun secara terbatas. Tahun 1987, Hepburn bersama Robert Wagner membintangi film televisi Love Among Thieves. Hasilnya tidak terlalu sukses, dan Hepburn sendiri mengaku tidak sedang serius.
Peran terakhir Hepburn adalah sebagai figuran, memerankan bidadari dalam film Always karya Steven Spielberg (1988). Film tersebut tidak begitu sukses. Di bulan-bulan terakhir menjelang tutup usia, Hepburn menjadi pembawa acara film seri dokumenter televisi, Gardens of the World with Audrey Hepburn. PBS menayangkan film dokumenter tersebut pada hari wafatnya. Selain itu, Hepburn merampungkan album berisi suaranya membacakan sejumlah cerita anak-anak. Album berjudul Audrey Hepburn's Enchanted Tales tersebut mendapat Grammy Award, kategori Album Cerita Anak-anak Terbaik.
Di awal 1950-an, Hepburn pernah bertunangan dengan James Hanson.[30] Hepburn mengenangnya sebagai "cinta pandangan pertama." Setelah mengepas baju pengantin dan menetapkan hari pernikahan, Hepburn memutuskan tidak jadi menikah, karena tuntutan karier akan menyita waktu bersama suami.[31]
Hepburn menikah dua kali, pernikahan pertama dengan aktor Mel Ferrer, dan kedua kalinya dengan dokter Italia, Andrea Dotti. Putranya dua orang dari masing-masing suami, Sean anaknya dari Ferrer lahir tahun 1960, dan anaknya dengan Dotti bernama Luca, lahir tahun 1970.
Hepburn bertemu Mel Ferrer di pesta yang diadakan Gregory Peck, tetapi sebelumnya, Hepburn pernah melihat aktingnya dalam film Lili. Setelah menerima naskah musikal Ondine dari Ferrer, dan Hepburn setuju untuk mengambil bagian. Latihan dimulai bulan Januari 1954, dan keduanya langsung menikah, 24 September tahun yang sama.
Sebelum melahirkan anak pertama, Hepburn mengalami dua kali keguguran. Pertama kali keguguran pada bulan Maret 1955, Hepburn kembali keguguran tahun 1959 sewaktu syuting film The Unforgiven. Hepburn terjatuh dari atas kuda hingga perlu dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu. Sewaktu baru sembuh dan beristirahat di rumah, Mel Ferrer menghiburnya dengan membawakan anak rusa dari film Green Mansions. Anak rusa tersebut dipelihara dan diberi nama Ip, singkatan dari Pippin. Tahun 1965, Hepburn sekali lagi keguguran dan semakin berhati-hati sewaktu hamil Luca tahun 1969. Setelah Hepburn beristirahat berbulan-bulan, Luca lahir dengan selamat melalui operasi caesar. Hepburn mengalami keguguran yang terakhir kali tahun 1974.[32] Hepburn terkenal dengan puisi "Time Tested Beauty Tips" yang sering dibacakannya di hadapan kedua putranya. Bait-bait dalam puisi tersebut antara lain berbunyi, "For beautiful hair, let a child run his or her fingers through it once a day" (Agar rambut indah, mintalah seorang anak kecil membelai rambutmu dengan jari-jarinya sekali sehari), dan "For a slim figure, share your food with the hungry" ("Agar langsing, bagilah makananmu dengan orang yang lapar"). Puisi ini terkenal berkat Audrey Hepburn, walaupun sebenarnya ditulis Sam Levenson.
Hepburn senang dengan binatang peliharaan dan punya beberapa ekor anjing. Ketika Mr. Famous, anjing Yorkshire Terrier miliknya mati tertabrak mobil, Ferrer menghiburnya dengan memberi anjing Yorkshire Terrier bernama "Assam of Assam". Setelah memelihara anjing, Ip si rusa tetap dipelihara. Sean Ferrer juga punya anjing Cocker Spaniel bernama Cokey, dan di usia lanjut, Hepburn memiliki dua ekor anjing Jack Russell Terrier.
Perkawinan dengan Ferrer berlangsung 14 tahun, hingga 5 Desember1968. Putranya berkata bahwa Hepburn sekuat tenaga mempertahankan pernikahan tersebut. Ferrer digosipkan memiliki pacar tetap, sedangkan Hepburn digosipkan dengan Albert Finney yang jauh lebih muda. Hepburn membantahnya, tetapi menurut sutradara Stanley Donen, "dengan Albert Finney, dia seperti wanita baru. Dia dan Albie menikmati masa bahagia bersama. Mereka bagaikan sepasang anak kecil. Kalau Mel sedang tidak ada di lokasi, mereka penuh semangat. Kalau Mel ada, jadi lucu. Audrey dan Albie jadi agak formal dan sedikit canggung.[33] Keduanya berpisah sebelum perceraiannya dengan Ferrer, dan Hepburn menjadi kurus setelah sendirian. Psikiater Italia, Andrea Dotti ditemuinya di kapal pesiar, dan Hepburn jatuh cinta selama perjalanan ke objek wisata di Yunani. Hepburn dan Dotti menikah tanggal 18 Januari1969. Walaupun mencintai Hepburn, dan disenangi Sean, Dotti ternyata senang dengan gadis-gadis belia. Setelah menunggu Luca dan Sean cukup besar, pernikahan Hepburn-Dotti yang berlangsung 13 tahun berakhir tahun 1982. Hepburn dan Dotti tetap saling berhubungan baik demi Luca. Sebaliknya, Hepburn sama sekali menolak berkomunikasi dengan Ferrer. Setelah bercerai, keduanya hanya pernah berbicara dua kali, sewaktu upacara lulus sekolah dan pernikahan pertama Sean.
Di saat terakhirnya, Hepburn ditemani Robert Wolders, aktor tampan dari Belanda, mantan suami aktris Merle Oberon. Hepburn kenal Wolders dari seorang teman di akhir pernikahannya dengan Dotti. Setelah perceraian Hepburn sudah pasti, keduanya mulai hidup bersama, walaupun tidak pernah menikah. Pada 1989, Hepburn berkata bahwa masa 9 tahun bersama Wolders sebagai masa terbahagia dalam hidupnya. Sewaktu diwawancarai Barbara Walters, Hepburn berkata, "Took me long enough" (perlu waktu lama menemukan Wolders). Ketika ditanya Walters alasan mereka tidak pernah menikah, Hepburn menjawab bahwa dirinya dan Wolders "sudah menikah" tetapi tidak secara formal. Keduanya memang bersama-sama merencanakan perjalanan Hepburn sebagai duta UNICEF. Wolders selalu memperhatikan setiap kali Hepburn berpidato, dan kadang-kadang memandangnya sambil meneteskan air mata.
Duta UNICEF
Setelah mengundurkan diri dari layar perak, Hepburn ditunjuk sebagai duta khusus UNICEF. Sisa hidupnya dihabiskan membantu anak-anak di negara-negara miskin, sambil bersyukur dirinya selamat sewaktu pendudukan Jerman. Tugas Hepburn berkunjung ke banyak negara dipermudah dengan kemampuan bahasa asing yang baik. Hepburn bisa berbicara bahasa Prancis, Italia, Inggris, Belanda/Flemish, dan Spanyol.
Hepburn sebetulnya sudah membantu UNICEF sejak tahun 1950-an, awalnya dengan acara radio tahun 1954. Misi pertama Hepburn adalah tugas lapangan ke Ethiopia pada 1988. Ia mengunjungi panti asuhan di Mek'ele yang menampung 500 anak kelaparan, dan membagikan makanan yang disumbangkan UNICEF.
Bulan Agustus 1988, Hepburn pergi ke Turki untuk kampanye imunisasi. Operasi UNICEF di Turki disebutnya sebagai "contoh paling bagus". Selanjutnya, bulan Oktober 1988, Hepburn pergi ke Amerika Selatan. Mengenai Venezuela and Ecuador, Hepburn bersaksi di hadapan Kongres AS, "Saya menyaksikan perkampungan kecil di gunung, daerah kumuh, dan permukiman orang miskin di kota bisa menikmati air bersih untuk pertama kalinya dengan sedikit keajaiban - dan keajaiban itu bernama UNICEF. Saya menyaksikan sekelompok anak laki-laki bergotong royong membangun sekolah dari batu bata dan semen yang disumbangkan UNICEF."
Pada bulan Februari 1989, Hepburn berkeliling Amerika Tengah, dan bertemu pemimpin Honduras, El Salvador, dan Guatemala. Bulan April 1989, Hepburn bersama Wolders mengunjungi Sudan sebagai bagian misi "Operasi Lifeline". Jatah makanan lembaga bantuan terputus akibat perang saudara, dan misi Hepburn mengangkut makanan ke Sudan bagian selatan. Hepburn berkata, "Saya hanya melihat satu fakta yang jelas: Itu bukanlah bencana yang dibuat oleh alam, tetapi tragedi yang dibuat manusia sendiri, dan hanya ada satu pemecahan yang bisa dibuat manusia - perdamaian."
Bulan Oktober tahun yang sama, Hepburn and Wolders pergi ke Bangladesh. John Isaac, seorang fotografer PBB berkomentar, "Sering anak-anak langsung mengerubunginya, tetapi tanpa ragu dia langsung memeluk mereka. Belum pernah saya melihat pemandangan seperti itu. Orang lain punya rasa enggan dalam batas tertentu, tetapi dia langsung menarik mereka ke pelukannya. Anak-anak datang untuk memegang tangannya, menyentuhnya - dia bagaikan Peniup Seruling dari Hamelin."
Pada bulan Oktober 1990, Hepburn pergi ke Vietnam untuk program imunisasi dan penyediaan air bersih dengan pemerintah Vietnam. Bulan September 1992, 4 bulan sebelum tutup usia, Hepburn pergi ke Somalia dan menyebut keadaan di sana "seperti kiamat".
Walaupun hatinya terluka, Hepburn masih memiliki harapan, "Orang yang tidak percaya dengan keajaiban bukanlah orang yang realistis. Saya pernah menyaksikan keajaiban yang dibuat UNICEF, dalam bentuk air bersih. Di tempat selama berabad-abad gadis-gadis dan kaum wanita harus berjalan berkilo-kilometer untuk mendapatkan air, sekarang air minum yang bersih bisa diperoleh di dekat rumah. Air adalah kehidupan, dan air bersih berarti kesehatan bagi anak-anak di desa ini." "Masyarakat di tempat-tempat tersebut tidak kenal siapa itu Audrey Hepburn, tetapi mereka mengenali nama UNICEF. Ketika mereka melihat UNICEF, wajah mereka menjadi cerah, karena mereka tahu bakal ada sesuatu. Di Sudan, misalnya, mereka menyebut pompa air dengan sebutan 'UNICEF'."
Kanker usus buntu
Tahun 1992, setelah kembali dari kunjungannya ke Somalia, Hepburn mulai mengeluh nyeri perut. Dari operasi kecil laparoskopi pada 1 November 1992 diketahui kanker sudah menyebar dari usus buntunya. Setelah itu, Hepburn dioperasi kembali, dan menjalani kemoterapi dengan 5-fluorouracilLeucovorin. Operasi kedua dilakukan 1 Desember 1992, namun setelah satu jam, dokter memutuskan kanker sudah menyebar terlalu jauh.
Keadaan Hepburn tidak memungkinkannya naik pesawat komersial. Givenchy meminta sahabatnya, Bunny Mellon (istri Paul Mellon) untuk mengirimkan pesawat jet pribadi ke L.A. Pesawat jet pribadi tersebut menerbangkan Hepburn pulang ke Swiss. Pada 20 Januari1993, Audrey Hepburn, 63 tahun, tutup usia di Tolochenaz, Vaud, Swiss, dan dimakamkan di sana.
Emmy Award: Outstanding Individual Achievement - Informational Programming (1993), "Flower Gardens" episode dari seri dokumenter Gardens of the World
Selain itu, Hepburn menerima penghargaan Henrietta Award pada 1955 untuk Aktris Favorit Dunia, Cecil B. DeMille Award tahun 1990, dan penghargaan Screen Actors Guild 1992 untuk Pencapaian Seumur Hidup (Life Achievement Award). Mendiang Hepburn menerima penghargaan Jean Hersholt Humanitarian Award tahun 1993.[34]
Atas jasa-jasanya di bidang kemanusiaan, Dewan Academy Award tahun 1992 memberi penghargaan The Jean Hersholt Humanitarian Award kepada mendiang Hepburn yang diterima putranya.
Pada Desember 1992, sebulan sebelum meninggal, Presiden George Bush memberi medali Presidential Medal of Freedom kepada Audrey Hepburn atas baktinya terhadap UNICEF.[35] Medali Presidential Medal of Freedom adalah salah satu dari dua penghargaan tertinggi yang bisa diterima warga sipil di Amerika Serikat.[36][37]
Sejak tahun 2006, Sustainable Style Foundation memberikan penghargaan "Style & Substance Award in Honor of Audrey Hepburn" kepada individu yang berjasa dalam meningkatkan kehidupan anak-anak di seluruh dunia. Penghargaan pertama diberikan untuk mendiang Hepburn, dan hadiahnya diterima organisasi dana anak-anak, Audrey Hepburn Children's Fund.
^Klein, Edward (5 March 1989). "You Can't Love Without the Fear of Losing". Parade: 4–6. "page 1 of 3". Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 January 2011. Diakses tanggal 5 May 2014. "page 2 of 3". Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 August 2011. Diakses tanggal 5 May 2014. "page 3 of 3". Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 January 2011. Diakses tanggal 5 May 2014.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan