Grace Patricia Kelly (12 November 1929 – 14 September 1982) adalah aktris Amerika Serikat pemenang Academy Award, dan bergelar Her Serene Highness The Princess of Monaco (Grace, Putri dari Monako) setelah menikah dengan Rainier III dari Monako pada tahun 1956. Setelah menikah, Putri Grace memiliki dwikewarganegaraan: Amerika Serikat dan Monako. Pemimpin Monako sekarang ini, Albert II dari Monako adalah putra Putri Grace dengan Pangeran Rainier.
Keluarga
Grace Kelly lahir di Philadelphia, Pennsylvania, dan dibesarkan di daerah East Falls, Philadelphia. Anak ketiga dari empat bersaudara, ayahnya bernama John Brendan Kelly, Sr. (Jack Kelly), dan ibunya bernama Margaret Katherine Majer Kelly. Kakaknya bernama Peggy dan John Jr., sedangkan adiknya bernama Lizzane.
Ayahnya adalah anak bungsu dari 10 bersaudara, dilahirkan dari pasangan Irlandia-Amerika, John Henry Kelly (1847-1897) dan Mary Costello. Keduanya merupakan penganut Katolik Roma yang berasal dari Kidney Lake, Newport, County Mayo, Irlandia. Ayah Grace Kelly adalah pemenang medali emas olahraga dayung di Olimpiade Antwerpen (2 emas) dan Olimpiade Paris (1 emas). Grace Kelly dibesarkan di tengah keluarga sangat berkecukupan. Perusahaan milik ayahnya berkembang sebagai perusahaan batu bata terbesar di Pantai Timur AS. Setelah menjadi jutawan, keluarga Grace Kelly pindah ke kawasan elit kota Philadelphia.
Pada tahun 1935, ayah Grace Kelly mencalonkan diri sebagai wali kota Philadelphia, namun kalah tipis. Selama Perang Dunia II, Presiden Franklin Roosevelt menunjuknya sebagai Direktur Nasional Kebugaran Fisik.
Kakek dan nenek Grace (Carl Majer and Margaretha Berg) adalah orang Jerman penganut Lutheran. Margaret, ibu Grace baru menjadi penganut Katolik setelah menikah. Seperti juga suaminya, Margaret adalah seorang penggemar kebugaran fisik dan kesehatan. Lulus dari Universitas Temple bagian Pendidikan Olahraga, Margaret Kelly adalah menjadi wanita pertama yang mengepalai Bagian Pendidikan Olahraga di Universitas Pennsylvania.
Kakak Grace, John B. Kelly, Jr. meneruskan tradisi keluarga sebagai atlet dayung, dan pernah menerima penghargaan James E. Sullivan Award sebagai atlet terbaik tingkat amatir tahun 1974. Sebagai hadiah pernikahan bagi Grace, John, Jr. mempersembahkan medali perunggu Olimpiade 1956. Sebuah nama jalan di Philadelphia, Kelly Drive diambil dari nama John Jr. yang pernah yang pernah jadi anggota dewan kota.
Ketika masih remaja dan bersekolah di Ravenhill Academy, Grace sudah ikut peragaan busana dalam acara lokal bersama ibu dan saudara perempuannya. Bulan Juni 1947, setelah lulus sekolah, Grace memasuki dunia akting. Audisi di American Academy of Dramatic Arts, New York diikutinya dengan membawakan adegan sandiwara Torchbearers. Sandiwara tersebut adalah hasil karya pamannya sendiri, George Kelly yang pernah memenangi Hadiah Pulitzer. Walaupun kuota siswa untuk semester tersebut sudah penuh terisi, Grace diberi kesempatan wawancara dengan kepala penerimaan siswa baru, Emile Diestel. Hasilnya mudah ditebak, Grace akhirnya diterima di American Academy of Dramatic Arts, sekolah yang melahirkan aktris terkenal seperti Katharine Hepburn, Lauren Bacall, Gene Tierney, dan Spencer Tracy.
Grace tinggal di asrama putri "Manhattan's Barbizon Hotel for Women" yang terletak di 63rd Street and Lexington Avenue. Kerja sampingan sebagai fotomodel dilakukannya untuk menambah yang saku. Grace adalah murid yang rajin dan terus menerus melatih kemampuan vokal dengan sebuah perekam kaset. Karier pentasnya dimulai dari panggung Broadway bersama-sama Raymond Massey dalam The Father karya Strindberg. Di usia 19, drama yang dimainkannya sebagai syarat kelulusan adalah The Philadelphia Story. Peran dalam drama tersebut nantinya juga dimainkan Grace Kelly di akhir kariernya di dunia film.
Akting Grace menarik perhatian Delbert Mann, produser televisi yang memilihnya berperan sebagai Bethel Maraday dalam drama televisi. Karier di dunia layar lebar dimulai dengan peran kecil dalam film Fourteen Hours (1951). Grace waktu itu berusia 20 tahun dan mendapat banyak tawaran main film, tetapi ditolaknya karena masih ingin bermain teater. Ketika berpentas di Elitch Gardens, Grace menerima telegram dari produser Hollywood Stanley Kramer yang memintanya menjadi lawan main Gary Cooper dalam High Noon (1952). Menurut penulis biografi Wendy Leigh, Grace Kelly waktu itu terlibat asmara dengan dua pria sekaligus, Gary Cooper dan sutradara Fred Zinnemann.
Pada bulan September 1952, Grace diminta MGM untuk terbang ke Los Angeles mengikuti audisi peran Linda Nordley dalam film Mogambo. Peran tersebut jatuh ke tangan Grace, dengan tawaran kontrak selama 7 tahun dengan MGM. Grace menerima tawaran kontrak dengan MGM walaupun gaji yang ditawarkan relatif rendah, AS$850 per minggu. Sebelum kontrak ditandatangani, Grace mengajukan dua syarat tambahan: setiap dua tahun sekali mendapat libur setahun untuk pentas di teater, dan boleh tinggal di New York City. Dua bulan sesudahnya, November 1952, Grace bersama pemeran Mogambo yang lain sudah tiba di Nairobi untuk memulai pengambilan gambar. Di kemudian hari Grace kepada kolumnis Hollywood, Hedda Hopper menyebut 3 hal menyenangkan selama syuting Mogambo, John Ford, Clark Gable, dan perjalanan ke Afrika dengan semua biaya ditanggung. Kalau saja Mogambo dibuat di Arizona, saya tidak akan turut serta.[1]
Setelah sukses dengan Mogambo, Grace tampil bersama Jean-Pierre Aumont dalam drama televisi "The Way of an Eagle" sebelum membintangi film layar lebar Dial M for Murder. Film tersebut merupakan adaptasi dari karya Frederick Knott yang telah menjadi hit di panggung Broadway dengan Alfred Hitchcock sebagai sutradara. Hitchcock banyak memberi pengarahan sambil mengeksploitasi kecantikan Grace Kelly yang murni di depan kamera. Pemutaran Dial M for Murder dimulai di gedung bioskop pada bulan Mei 1954 dan menjadi box office selain menerima banyak pujian dari pengamat film.
Grace kembali tampil sebagai lawan main James Stewart dalam film Hitchcock, Rear Window (1954). Film selanjutnya adalah bersama Cary Grant dalam karya Hitchcock, To Catch a Thief (1955) yang pengambilan gambarnya dilakukan di Côte d'Azur, Prancis.
Pada tahun 1955, Grace Kelly memenangi piala Oscar untuk kategori Aktris Terbaik dalam film The Country Girl. Dua film terakhir sebelum mengundurkan diri dari layar perak adalah High Society (1956), film musikal The Philadelphia Story (1940). Selama kariernya yang singkat di dunia film (5 tahun), Grace Kelly hanya membintangi 11 judul film.
Pernikahan dan kehidupan sebagai Putri
Pada April 1955, Grace Kelly diminta memimpin delegasi AS ke Festival Film Cannes. Di Monako, ia diundang untuk ikut serta dalam kesempatan berfoto di Istana Monako dengan pemimpin Monako saat itu, Pangeran Rainier III. Setelah serangkaian masalah dan penundaan, Grace akhirnya bisa sampai di Monako dan bertemu sang pangeran.
Sekembalinya di Amerika, Grace memulai film berikutnya, The Swan, dan kebetulan berperan sebagai seorang Putri. Secara pribadi, Grace mulai bersurat-suratan dengan Pangeran Rainier. Bulan Desember 1955, Rainier melakukan perjalanan ke Amerika yang dimaksudkan sebagai kunjungan resmi. Beberapa pihak berspekulasi bahwa Pangeran Rainier pergi ke Amerika untuk mencari istri. Sesuai perjanjian tahun 1918 dengan Prancis, Monako akan dikembalikan ke Prancis bila Rainier tidak memiliki keturunan.
Dalam konferensi pers di AS, ketika ditanya apakah dirinya sedang mencari istri, Rainier menjawabnya, "Tidak." Pertanyaan kedua berupa pengandaian, "'Andaikan' Anda sedang mencari istri, wanita seperti apa yang Anda sukai?" Rainier tersenyum dan menjawab, "Saya tidak tahu - yang terbaik." Rainier menemui Grace dan keluarganya, dan 3 hari kemudian melamarnya. Grace menerima, dan keluarganya memulai persiapan pernikahan yang menurut media massa waktu itu "Pernikahan Terbesar Abad Ini" ("The Wedding of the Century"). Tanggal pernikahan ditetapkan 19 April1959.
Berita pertunangan Grace-Rainier merupakan sensasi besar, walaupun karier film Grace Kelly mungkin segera berakhir. Istana Monako dicat dan dihias ulang sebagai persiapan pernikahan. Rombongan keluarga Grace Kelly dan wartawan diangkut dengan kapal laut dari Amerika ke Monako. Calon pengantin beserta keluarga, pendamping pengantin, anjing pudel, dan lebih dari 80 koli koper diangkut dengan kapal laut menuju Riviera. Lebih dari 400 wartawan melamar untuk ikut dalam rombongan, walaupun sebagian besar di antaranya ditolak. Di Monako, lebih dari 20 ribu orang berada di jalan untuk menyambut kedatangan sang Putri.
Pernikahan dilakukan dalam dua upacara. Upacara pertama dilakukan di Palace Throne Room berupa upacara catatan sipil sepanjang 40 menit, dan dipancarkan secara luas di Eropa. Sebagai penutup upacara, dibacakan 142 gelar resmi yang dianugerahkan kepada Putri Grace sebagai istri Pangeran Rainier.
Hari berikutnya, upacara pernikahan dilangsungkan di Katedral Saint Nicholas. Baju pengantin Putri Grace dirancang oleh Helen Rose, perancang busana yang pernah meraih Academy Award. Putri Grace mengenakan baju pengantin yang dijahit 36 orang penjahit selama 6 minggu. Para undangan terdiri dari selebritas dan orang terkenal dari seluruh dunia, dan disaksikan lebih dari 30 juta orang di televisi. Pasangan Grace-Rainier berbulan madu di Mediterania di atas kapal layar milik Rainier, Deo Juvante II selama 7 minggu.
Sembilan bulan dan 4 hari kemudian, Princess Grace melahirkan anak pertama yang diberi nama Putri Caroline. Kelahiran Putri Caroline diumumnkan dengan 21 tembakan salvo, hari libur nasional, dan libur dari perjudian selama sehari, dan pembagian sampanye bagi penduduk Monako. Sekitar setahun kemudian, 101 tembakan salvo menyertai kelahiran putra kedua mereka, Pangeran Albert.
Pangeran Rainier dan Putri Grace dikaruniai 3 anak:
Putri Grace tidak pernah kembali ke dunia layar perak dan hanya bertugas menemani suaminya. Ketika ditawari Hitchcock peran utama dalam film Marnie, Putri Grace sangat berminat. Pangeran Rainier juga menyetujui, tetapi rakyat Monako tidak setuju dan tawaran tersebut akhirnya ditampik Putri Grace.
Grace sempat tampil di atas panggung dalam serangkaian pembacaan puisi, dan sebagai narator dalam film dokumenter The Children of Theater Street (1977). Selain itu, Putri Grace giat dalam institusi yang mengembangkan kesenian di Monako. Sebuah lembaga bernama Princess Grace Foundation didirikan untuk membantu seniman lokal. Putri Grace adalah selebritas pertama yang mendukung dan berbicara untuk organisasi pendukung susu ibu, La Leche League.
Pada tahun 1981, Monako merayakan pernikahan ke-25 Putri Grace dan Pangeran Monako.
Kecelakaan
Pada 13 September 1982, ketika sedang dalam perjalanan pulang ke Monako bersama Putri Stephanie dari rumah peristirahatannya, Putri Grace, 52 tahun, terserang stroke. Mobil Rover P6[2] yang dikendarai Putri Grace jatuh ke jurang. Putri Stephanie hanya menderita luka ringan. Pada hari berikutnya, Putri Grace tutup usia, setelah terus tidak sadar sejak terjadinya kecelakaan.
Bersamaan dengan rambut ikalnya yang pendek, sarung tangan putih menjadi kartu kunjungan Kelly di Hollywood. Mereka pasti membedakannya dari kerumunan bintang Hollywood yang beraneka ragam, yang sering tampil dengan pakaian yang agak mewah. Pada pertengahan 50-an, sarung tangan putih adalah tanda gadis bangsawan terpelajar yang dengan ketat mengikuti aturan etiket, yang menurutnya aksesori ini diperlukan di jalan, di gereja, pada makan malam resmi, atau di teater. Namun demikian, dalam industri film, tren fesyen ini ternyata tidak begitu populer sehingga sutradara Fred Zinnemann sudah lama mengingat pertemuannya dengan Grace Kelly, mencatat bahwa «belum ada yang datang kepadanya mengenakan sarung tangan putih».
Grace akan mempertahankan kebiasaan ini dalam status barunya sebagai seorang putri, dan majalah American Vogue dengan fasih memanggilnya «gadis bersarung tangan putih».
Dari pakaian Grace Kelly yang paling berkesan sebagai aktris, beberapa yang langsung muncul di benak: gaun hijau mint ikonik oleh Edith Head, dikenakan oleh Grace untuk Oscar pada tahun 1955. Pakaian lain dari desainer ini menarik perhatian publik di film «To Catch a Thief», di mana aktris itu tampil dengan gaun pesta emas yang spektakuler.
Alfred Hitchcock, yang terpesona oleh kecantikan pirang dan sering berkolaborasi dengannya di lokasi syuting, memberikan perhatian khusus pada kostumnya: Pakaian Grace yang sempurna selalu mencerminkan keadaan batin karakternya.