Atul Gawande

Atul Gawande
Lahir5 November 1965 (umur 59)
New York City, New York, Amerika Serikat
PendidikanStanford University (BA, BS)
Balliol College, Oxford (MA)
Harvard University (MD, MPH)
Penghargaan
Karier ilmiah
BidangPembedahan, Jurnalisme, Kesehatan masyarakat, Perawatan kesehatan
InstitusiHaven Healthcare, CEO
Harvard Medical School
Brigham and Women's Hospital
Situs web

Atul Gawande (lahir 5 November 1965) adalah seorang dokter bedah, penulis dan peneliti kesehatan masyarakat Amerika Serikat. Ia mempraktekkan pembedahan umum dan pembedahan endokrin di Brigham and Women's Hospital, Boston, Massachusetts. Ia adalah seorang profesor dalam Jurusan Kebijakan dan Penanganan Kesehatan di Harvard T.H. Chan School of Public Health dan Samuel O. Thier Professor of Surgery di Harvard Medical School. Dalam kesehatan masyarakat, ia menjadi direktur eksekutif Ariadne Labs, sebuah pusat bersama untuk inovasi sistem kesehatan, dan ketua Lifebox, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk mengurangi kematian dalam pembedahan secara global.[2] Pada 20 Juni 2018, Gawande diangkat menjadi CEO perusahaan perawatan kesehatan Haven, yang dimiliki oleh Amazon, Berkshire Hathaway, dan JP Morgan Chase dan mundur dari jabatan CEO pada Mei 2020.[3]

Ia giat menulis tentang kedokteran dan kesehatan masyarakat untuk The New Yorker dan Slate, dan merupakan penulis dari buku-buku Complications: A Surgeon's Notes on an Imperfect Science; Better: A Surgeon's Notes on Performance; The Checklist Manifesto; dan Being Mortal: Medicine and What Matters in the End.

Pada 9 November, ia diangkat menjadi anggota Badan Penasehat COVID-19 pimpinan Presiden-terpilih Joe Biden.[4]

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama reith
  2. ^ "About". Atul Gawande. Diakses tanggal 2015-12-05. 
  3. ^ "Gawande says leaving Haven CEO job will allow him to focus on Covid-19 About". STAT News. Diakses tanggal 2020-04-06. 
  4. ^ Mucha, Sarah (November 9, 2020). "Biden transition team announces coronavirus advisers, including whistleblower Rick Bright". CNN. Diakses tanggal 9 November 2020. 

Wawancara dan perbincangan