Atar terletak sekitar 23 km dari ibukota kabupaten di Batusangkar, dan merupakan salah satu dari dua nagari di Padang Ganting. Ini adalah nagari yang lebih besar, meskipun berpenduduk lebih sedikit, mencapai 50,25 dari 83,5 km2 luas Padang Ganting. Atar dibagi lagi menjadi tiga Jorong: Lareh Nan Panjang, Taratak VIII, dan Taratak XII.[1]
Di masa lalu, Atar digabung dengan Padang Ganting menjadi satu nagari, meski kemudian dipisah.[2] Selama Perang Padri, pasukan ulama Muslim yang berbasis di Atar melancarkan serangan terhadap bangsawan tradisional Minangkabau di Padang Ganting.[3]
Demografi
Atar memiliki populasi 4.908 pada tahun 2019 menurut Badan Pusat Statistik, membentuk 1.393 rumah tangga. Rasio jenis kelamin adalah 92.[1] Proporsi terbesar tenaga kerja bekerja di bidang pertanian, dengan karet alam menjadi komoditas umum.[4]
Perekonomian
Ada banyak diaspora pendatang dari Atar, khususnya di Jawa Barat, yang bergerak di industri mesin fotokopi - yaitu, mengoperasikan toko fotokopi yang biasanya melayani kantor-kantor pemerintah dan sekolah/universitas. Tren ini diprakarsai oleh seorang pria bernama Yuskar, yang merantau ke Bandung pada tahun 1974 dan mendirikan toko alat tulis dan mesin fotokopi. Diperkirakan dari sekitar 3.000 pendatang dari Atar, hampir semuanya bergerak di bidang perdagangan, dan ada monumen mesin fotokopi untuk memperingati tradisi di nagari.[4][5]
Hampir separuh penduduk di Nagari Atar adalah Perantau dan menjadi Pengusaha Photocopy hingga percetakan, tetapi ada juga bekerja sebagai petani, dengan bercocok tanam di sawah maupun mengolah ladang. Selain menanam padi, masyarakat umumnya juga menanam karet. Dan sebagian kecil penduduk ada yang bekerja menjadi pegawai baik di pemerintahan maupun swasta.[6]
Fasilitas
Ada lima sekolah dasar negeri di Atar, dan satu sekolah menengah pertama, meskipun tidak ada sekolah menengah atas dengan satu-satunya di kabupaten yang terletak di Nagari Padang Ganting. Ada juga tiga puskesmas pembantu di nagari ini.[1]