Beberapa bulan setelah peristiwa di film Asih, tragedi menyerang keluarga Ita. Ketika mereka sedang tidur, arwah Asih datang untuk mengambil putrinya, Amelia. Asih membunuh Ita dan suaminya, Andi, meninggalkan ibunya yang tidak berdaya sementara dia pergi bersama Amelia.
Tujuh tahun kemudian, seorang gadis cilik tertabrak mobil saat dia berlari keluar dari hutan. Meskipun gadis tersebut selamat, dia tidak kunjung berbicara. Dokter yang merawatnya, Sylvia, akhirnya berencana untuk mengadopsinya. Sylvia kehilangan putrinya empat tahun yang lalu dan merasa bahwa sudah saatnya dia dan suaminya, Razan, memiliki anak baru. Sylvia menamai gadis tuna wicara itu Ana. Melalui informasi dari tempat kejadian perkara, Sylvia menyimpulkan bahwa Ana adalah anak liar, setelah dia mengetahui bahwa, sebelum tertabrak, Ana menjalani hidupnya sendirian di tengah hutan.
Setelah beberapa hari berlalu, Ana tampaknya mulai betah hidup bersama keluarga barunya. Meski belum berbicara, dia mulai menyenandungkan sajak anak-anak yang Sylvia ingat-ingat. Namun, kedatangan Ana juga membawa kejadian aneh. Arwah Asih meneror Sylvia dan Razan untuk mendapatkan anaknya kembali. Ana menculik ayam peliharan Alea, putri tetangga sebelah, untuk memberi makan Asih. Ketika Sylvia berupaya untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut, pengasuh Alea, Mak Ipah, malah memberikan sepiring ayam yang sudah mati kepada Sylvia. Keesokan harinya, Razan mendapati bahwa ayam tersebut sudah habis dimakan.
Suatu hari, teman Sylvia, Rita, mendengarkan sajak anak-anak yang dinyanyikan Sylvia dari perawat yang bekerja di rumah sakit jiwa. Menurut dia, satu-satunya orang yang tahu sajak tersebut adalah seorang wanita tua yang telah tinggal di RSJ selama tujuh tahun. Sylvia, Razan, dan Ana mengunjungi RSJ, dimana diungkapkan bahwa wanita tua tersebut adalah ibunya Ita. Hal ini berarti Ana adalah cucunya yang telah hilang selama tujuh tahun, Amelia.
Sesampainya di rumah, arwah Asih gentayangan hingga dia akhirnya berhasil menculik Ana. Melihat pasangan Sylvia dan Razan melakukan pencarian, Mak Ipah mengunjungi mereka dan mengatakan bahwa dia tahu Asih adalah dalang dari semua yang mereka alami. Dalam kilas balik, diungkapkan bahwa Mak Ipah adalah ibu asuh Asih selama dua tahun dia merantau di kota, sebelum dia menjadi hamil di luar nikah dan harus pulang untuk menghadapi amarah orang tua dan penduduk desanya. Mak Ipah juga mengajarkan Asih sajak anak-anak yang sering dia nyanyikan. Melalui bantuan Mak Ipah, Sylvia dan Razan berhasil menemukan Ana. Namun, Asih belum rela melepaskannya. Dia hendak membunuh pasangan tersebut dan hampir berhasil sampai Ana memberi isyarat bahwa dia tidak mau kembali ke Asih, karena dia telah menerima Sylvia dan Razan sebagai keluarga barunya. Hal ini akhirnya membuat Asih merelakan Ana pergi.
Keesokan harinya, Mak Ipah pamit untuk mengasuh Risa Saraswati.