Armenia Bersatu

Peta yang menggambarkan konsep Armenia Bersatu seperti yang diklaim oleh Federasi Revolusioner Armenia.[1]
Jingga: wilayah yang mayoritas dihuni orang Armenia (Republik Armenia: 98%;[2] Nagorno-Karabakh: 99%;[3] Javakheti: 95%)[4]
Kuning: wilayah yang sebelumnya dihuni oleh banyak orang Armenia, tetapi kini sudah tidak ada atau sangat sedikit (Armenia Barat dan Nakhichevan)

Armenia Bersatu (bahasa Armenia ejaan klasik: Միացեալ Հայաստան, ejaan yang disempurnakan: Միացյալ Հայաստան, Latin: Miatsyal Hayastan), juga dikenal dengan nama Armenia Raya, adalah konsep iredentis yang dicetuskan oleh kelompok nasionalis Armenia yang ingin menyatukan semua wilayah yang pernah menjadi tanah air orang-orang Armenia. Gagasan ini disebarkan pada abad ke-20 dan telah diajukan oleh berbagai individu, organisasi, dan institusi, termasuk partai nasionalis Federasi Revolusioner Armenia (Dashnaktsutyun).

Gagasan "Armenia Bersatu" yang dicetuskan oleh Dashnaktsutyun mengklaim wilayah Armenia Barat (Turki timur), Nagorno-Karabakh (Artsakh), eksklaf Nakhichevan yang dikuasai oleh Azerbaijan, serta wilayah Javakheti (Javakhk) di Georgia.[1] Hampir semua penduduk Nagorno-Karabakh dan Javakhk merupakan orang Armenia. Di Armenia Barat dan Nakhichevan, pernah ada populasi Armenia dalam jumlah yang besar pada awal abad ke-20, tetapi kini populasinya hampir tidak ada atau sangat sedikit. Warga Armenia di Turki timur hampir semuanya dibantai selama Genosida Armenia pada tahun 1915, sehingga mengakhiri sejarah dan warisan budaya Armenia selama ribuan tahun di kawasan tersebut.[5][6] Pada tahun 1919, pemerintahan Republik Armenia Pertama yang didominasi oleh Dashnaktsutyun mendeklarasikan penyatuan wilayah-wilayah Armenia secara resmi. Dashnaktsutyun mendasarkan klaimnya dari Perjanjian Sèvres pada tahun 1920, tetapi isi perjanjian ini kemudian dibatalkan akibat kebangkitan Turki di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Atatürk. Meskipun begitu, klaim wilayah Armenia Barat sering kali dianggap sebagai tujuan akhir kampanye untuk meminta pengakuan Genosida Armenia dari Turki dan sebagai bentuk reparasi atas peristiwa tersebut.[7][8]

Gerakan iredentis Armenia yang paling terkini, yaitu gerakan Karabakh yang dimulai pada tahun 1988, ingin menyatukan Nagorno-Karabakh dengan Armenia. Akibatnya, meletus perang antara Armenia melawan Azerbaijan. Pasukan Armenia berhasil mengendalikan hampir seluruh wilayah Nagorno-Karabakh dan secara de facto telah menyatukan wilayah Armenia dengan Karabakh.[9][10] Beberaa kelompok nasionalis Armenia menganggap Nagorno-Karabakh sebagai "tahap pertama [dalam mewujudkan] Armenia Bersatu."[11]

Catatan kaki

  1. ^ a b "Armenia: Internal Instability Ahead" (PDF). Yerevan/Brussels: International Crisis Group. 18 October 2004. hlm. 8. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 3 March 2016. Diakses tanggal 11 June 2014. The Dashnaktsutiun Party, which has a major following within the diaspora, states as its goals: "The creation of a Free, Independent, and United Armenia. The borders of United Armenia shall include all territories designated as Armenia by the Treaty of Sevres as well as the regions of Artzakh [the Armenian name for Nagorno-Karabakh], Javakhk, and Nakhichevan". 
  2. ^ "2011 Census Results" (PDF). armstat.am. National Statistical Service of Republic of Armenia. hlm. 144. 
  3. ^ "De Jure Population (Urban, Rural) by Age and Ethnicity" (PDF). National Statistical Service of the Nagorno-Karabakh Republic. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 3 October 2008. Diakses tanggal 11 November 2012. 
  4. ^ "Ethnic Groups by Major Administrative-territorial Units" (PDF). National Statistics Office of Georgia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-10-04. Diakses tanggal 11 November 2012. 
  5. ^ Hovannisian, Richard G. (2008). The Armenian Genocide: Cultural and Ethical Legacies. New Brunswick, New Jersey: Transaction Publishers. hlm. 22. ISBN 978-1-4128-3592-3. 
  6. ^ Jones, Adam (2013). Genocide: A Comprehensive Introduction. Routledge. hlm. 114. ISBN 978-1-134-25981-6. 
  7. ^ Theriault, Henry (6 May 2010). "The Global Reparations Movement and Meaningful Resolution of the Armenian Genocide". The Armenian Weekly. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 May 2010. 
  8. ^ Stepanyan, S. (2012). "Հայոց ցեղասպանության ճանաչումից ու դատապարտումից մինչև Հայկական հարցի արդարացի լուծում [From the Recognition and Condemnation of the Armenian Genocide to the Just Resolution of the Armenian Question]". Lraber Hasarakakan Gitutyunneri (dalam bahasa Armenia). Yerevan: Armenian Academy of Sciences (1): 34. ISSN 0320-8117. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-10. Diakses tanggal 2018-04-25. Արդի ժամանակներում Հայկական հարցը իր էությամբ նպատակամղված է Թուրքիայի կողմից արևմտահայության բնօրրան, ցեղասպանության և տեղահանության ենթարկված Արևմտյան Հայաստանը` հայրենիքը կորցրած հայերի ժառանգներին և Հայաստանի Հանրապետությանը վերադարձնելուն: 
  9. ^ Ambrosio 2001, hlm. 146: "... Armenia's successful irrendentist project in the Nagorno-Karabakh region of Azerbaijan."
  10. ^ Hughes, James (2002). Ethnicity and Territory in the Former Soviet Union: Regions in Conflict. London: Cass. hlm. 211. ISBN 978-0-7146-8210-5. Indeed, Nagorno-Karabakh is de facto part of Armenia. 
  11. ^ "ARS Marks Centennial With Pilgrimage to Der Zor, Armenia and Karabakh". Asbarez. 30 December 2010. ...Artsakh, the guiding light of Armenian victories and the first stage of a United Armenia