Setelah berkarier militer dalam Perang Kolonial Portugis, ia ditugaskan di Angola Portugis ketika revolusi 25 April 1974 terjadi. Ia bergabung dengan Movimento das Forças Armadas (MFA atau Gerakan Angkatan Darat) dan setelah pulang ke Portugal, ia menjadi presiden RTP (televisi publik Portugal). Ia ikut dalam operasi militer melawan faksi radikal pro-komunis MFA pada 25 November 1975, sebuah peristiwa yang dikenal sebagai 25 de Novembro.
Pada 1976 ia terpilih menjadi Presiden Portugal. Pada akhir 1980 ia terpilih kembali, menjabat sampai Februari 1986. Setelah ia menjadi presiden, ia mengepalai Partai Demokrasi Pembaruan (bahasa Portugis: Partido Renovador Democrático), mengundurkan diri pada 1987.
Ia menikah di Istana Queluz pada 28 Oktober 1970 dengan Maria Manuela Duarte Neto de Portugal Ramalho Eanes (l. 29 Desember 1938), yang merupakan salah satu ibu negara paling aktif berpolitik di Portugal. Mereka memiliki dua putra, Manuel António (l. 5 Mei 1972) dan Miguel (l. 1977).