Anjir Tamban
SejarahAnjir Tamban pada awalnya adalah sungai Tamban yang kemudian digali ulang dan dibangun menjadi sebuah kanal sepanjang kurang lebih 25 km.[1] Pada 1936, Anjir Tamban dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda menggunakan tenaga kerja rodi dari orang-orang Jawa yang tinggal di sekitar rawa Tamban.[2] Pembangunan selanjutnya dilakukan pada 1938-1939 oleh tenaga kerja dari Tulungagung dan Blitar untuk menanam kelapa dan padi. Hingga pada 1940, daerah ini ditempati oleh 989 penduduk transmigrasi dan menjadi sentra penghasil kelapa dan padi.[2] Lihat jugaReferensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia