Artikel ini membutuhkan penyuntingan lebih lanjut mengenai perlu parafrase, gaya artikel naratif seperti copas? dan tidak netral. Anda dapat membantu untuk menyuntingnya.
Kecamatan Tamban terletak di antara 2o29'50' Lintang Selatan sampai dengan 3o 30'18" Lintang Selatan dan 114o20'18" sampai dengan 114o20'50" Bujur Timur terletak di Garis Khatulistiwa.
Sejarah
Pada awalnya Tamban merupakan wilayah berstatus Kawedanan dan areal hutan gambut yang kurang dimanfaatkan, sehingga pada zaman penjajahan Belanda tepatnya Tahun 1937 dilakukan perpindahan penduduk (Transmigrasi) dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan. Pada era tersebut sebanyak 115 kepala keluarga (KK) yang berasal dari Jawa Timur dipindahkan ke Purwosari 1 km.6 yang sekarang dikenal dengan Kecamatan Tamban. Pembukaan lahan gambut ini dilakukan dengan membuat saluran kanal yang menghubungkan sungai Kapuas Murung dengan sungai Barito. Pengembangan lahan gambut ini secara besar-besaran dimulai pada tahun 1969 – 1970 yang dikenal dengan proyek pembukaan persawahan pasang surut (P4S).[butuh rujukan][1][2]
Pada tahun 2000 an, wilayah Kecamatan Tamban ingin memisahkan diri dari kabupaten Barito Kuala dan membentuk kabupaten baru yaitu Bantam Raya. Kecamatan Tamban pada tahun 1980 an terkenal dengan industri Kayu lapis sampai dengan pertengahan tahun 2005. terdapat 6 perusahaan Kayu lapis di sepanjang Sungai Barito terbanyak di Barito Kuala, seperti Daya Sakti Unggul Corporation (DSUC), Barito Pasifik Timber Group (BPTG) Dll. Namun, karena bahan baku kayu semakin langka, akhirnya perusahaan banyak yang gulung tikar.
Camat
Nama Camat Kecamatan Tamban
No
Nama
Jabatan
Periode Jabatan
1
M. Antony S.Sos
camat
2006 - 2008
2
Fuad Syech S.Sos
Camat
2008 - 2010
3
Muhammad Haris Isroyani S.Sos
Camat
2010 - 2012
4
Muhammad Rusli S.Sos
Camat
2012 – 2013
5
Supian Suri S.Sos, MM
Camat
2013 - 2020
6
Agus Supriadi S.Sos
Camat
2020 - sekarang
Batas wilayah
Batas-batas wilayah kecamatan Tamban adalah sebagai berikut:
Terdiri dari rawa-rawa dengan ketinggian antara 0-1,1 meter dari permukaan air laut yang mempunyai elevasi 0-8% serta dipengaruhi oleh pasang surut dan merupakan daerah yang mempunyai potensi banjir yang cukup besar (air laut/pasang naik). Selain itu daerah Kecamatan Tamban memiliki daerah/wilayah perairan yang meliputi danau, rawa dan beberapa sungai besar, yaitu:
Sungai Barito dengan panjang ± 909 km
Hidrologi
Di kecamatan Tamban terdapat 2 kanal. yaitu:
Anjir Tamban sepanjang ± 25 km (menghubungkan Kuala Kapuas menuju Tamban dan Banjarmasin, wilayah Kalimantan Tengah sepanjang 13 km dan wilayah Kalimantan Selatan 12 km)
Anjir Jelapat ± 9,4 km
Iklim
Kecamatan Tamban pada umumnya termasuk daerah beriklim tropis dan lembap dengan temperatur berkisar antara 21-23 derajat Celcius dan maksimal mencapai 36 derajat Celcius. Intensitas penyinaran matahari selalu tinggi dan sumber daya air yang cukup banyak sehingga menyebabkan tingginya penguapan yang menimbulkan awan aktif/tebal. Curah hujan terbanyak jatuh pada bulan Maret, berkisar di antara 223–604 mm tiap tahun, sedangkan bulan kering/kemarau jatuh pada bulan Juli sampai dengan Desember.
Demografi
Pusat pemerintahannya di Desa Purwosari I, lebih dari 68 km dari IbukotaKabupaten Barito Kuala, Marabahan. Jarak dari Kota Banjarmasin lewat Ferry penyebrangan 13 km. Penduduk terutama terdiri dari suku Jawa, Banjar, dan Madura. Mayoritas penduduknya bekerja Petani dan berkebun. Hasil perkebunan yang banyak adalah Kelapa, Padi, Singkong, Karet, dan Nanas, Pada tahun 2007 komuditas padi di Kecamatan Tamban mencapai tingkat produksi sebesar 47.188 Ton.
Wilayah Kecamatan Tamban sebagian besar merupakan daerah rawa dan tanah gambut yang meliputi:
Daerah persawahan (pertanian) seluas 65.24 Km
Daerah padang rumput seluas 18.32 Km
Daerah rawa seluas 14,05 Km
Daerah empang seluas 11,58 Km
Daerah perkebunan seluas 20,32 Km
Lahan bangunan seluas 28,24 Km
Lain-lain seluas 17,51 Km
Transportasi
Akses jalan ke Tamban bisa melalui jalan darat dari Jalan Trans Kalimantan Anjir Muara melalui jalan Trans Tamansari Bunga (Tamban, Mekarsari, Tabunganen) jaraknya 33 km, dan via ferry baik roda 2 maupun roda 4.
Akses ferry tersebut adalah sebagai berikut:
Ferry Jelapat Baru-Berangas*, Alalak, Barito Kuala
Ferry Jelapat 1-Pelabuhan Kuin, Banjarmasin Utara
Ferry Tinggiran Luar II-Dermaga Ikan Banjar Raya, Banjarmasin Barat
Ferry Saka Kajang/Tamban Kecil-Pelabuhan Banjar Raya, Banjarmasin Barat
Ferry Tamban Muara-Mantuil, Banjarmasin Selatan
Keterangan:
(*) = Yang bisa dilalui kendaraan roda 4
Dari sungai bisa ditempuh dari Pelabuhan Pasar Sentra Antasari dengan biaya satu kali angkut perorangnya Rp 20000, dan Pelabuhan Yapahut.
Pertanian dan Perkebunan
Luas lahan pertanian perkebunan yang banyak dikecamatan Tamban adalah:
Terdapat dua Puskesmas di Kecamatan Tamban, yaitu Puskesmas Perawatan Tamban dan Puskesmas Jelapat
Posyandu
Terdiri dari 16 Posyandu di setiap desa, 5 Puskesmas Pembantu:
Puskesmas Pembantu Purwosari 2
Puskesmas Pembantu Sekata Baru
Puskesmas Pembantu Tamban Muara
Puskesmas Pembantu Jelapat I
Puskesmas Pembantu Tinggiran II Luar
Pendidikan
Gambaran umum keadaan pendidikan di Kecamatan Tamban tercermin dari jumlah sekolah, murid dan guru. Jumlah sekolah TK sebanyak 19 buah, guru 91 orang dan murid sebanyak 555 orang. Jumlah SD Negeri dan Swasta maupun sederajat sebanyak 31 buah, guru sebanyak 297 orang dan murid sejumlah 3.858 orang dengan rata-rata/perbandingan murid dan guru SD sekitar 18,00 murid per guru.
Pada strata Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri dan Swasta maupun sederajat berjumlah 13 buah sekolah, jumlah guru sebanyak 164 orang dan murid/siswa sebanyak 1.333 orang dengan jumlah kelas sebanyak 63 buah kelas, sedangkan untuk Sekolah Menengah Umum Negeri dan Swasta maupun sederajat sebanyak 5 buah sekolah, guru sebanyak 84 orang dan murid/siswa sebanyak 924 orang.
Daftar sekolah menengah negeri
Berikut nama-nama sekolah menengah atas sederajat dan sekolah menengah pertama sederajat yang terdapat di Kecamatan Tamban.
Sektor pertanian dengan komoditas utama padi dengan luas lahan 9826 Ha. Selain padi, komoditas pertanian lainnya yang cukup potensial adalah usaha perikanan laut, plywood, karet (crumb rubber).
Sarana Ibadah
Masjid sebanyak 26 buah
Musholla / surau / Langgar sebanyak 98 buah
Lihat Pula
RSJD Sambang Lihum Status Nama Pasien ( Muhammad Faras ,Mabok Ke cafe dan mengidap kelainan sexsual hayper penyuka sesama jenis )
Tokoh
Drs.H.Sukardhi, mantan wakil bupati Barito Kuala masa jabatan 2007-2012.