dr. Alis Marajo Datuak Sori Marajo (23 Juni 1946 – 28 Maret 2023) adalah politikus senior Partai Golongan Karya, dokter, dan mantan dosen Indonesia yang menjabat Bupati Lima Puluh Kota dua periode yakni 2000–2005 dan 2010–2015.[1] Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota periode 2009–2010. Sebelum terjun ke politik, ia merupakan dosen tetap Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sejak 1977 hingga 2000.
Pendidikan dan aktivisme
Alis Marajo dilahirkan di Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat pada 23 Juni 1946. Keluarganya berasal dari Nagari Taeh Bukik, Kecamatan Payakumbuh.[2] Ia tinggal berpindah-pindah mengikuti perpindahan sekolahnya. Ia mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat Nomor 11 Bukittinggi (1960), SMP Negeri 1 Dangung-Dangung, Lima Puluh Kota (1962), dan SMA Negeri 1 Bukittinggi (1965). Ia berhasil meraih gelar Dokter umum dari S1 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) pada 1977. Kemudian, ia meraih gelar S2 Dokter ahli histologi kedokteran dari kampus yang sama pada 1990.[3]
Dalam kehidupan kampus, Alis aktif dalam organisasi. Ia tercatat menjabat Ketua Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) FK Unand periode 1970–1972 dan merangkap sebagai Sekretaris Umum HMI Cabang Padang periode 1971–1972. Ia lalu terpilih sebagai Ketua Umum HMI Cabang Padang periode 1973–1975. Kemudian, ia terpilih sebagai Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) HMI Sumatera Barat–Riau periode 1975–1976. Ia juga tercatat sebagai Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Sumatera Barat periode 1979–1982.[3]
Karier akademisi
Sebelum benar-benar resmi meraih gelar Dokter umum, Alis diterima dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai Asisten Dosen Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) pada 1976. Pada tahun berikutnya, ia resmi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kampus tersebut. Pada 1980, kariernya melejit sebagai Asisten Pembantu Rektor III Universitas Andalas hingga 1984. Rektor Universitas Andalas pada saat itu adalah Prof. Mawardi Yunus. Kemudian, pada 1999, ia ditunjuk sebagai Kepala Laboratorium Histologi FK Unand hingga 2000.[3]
Karier politik
Saat masih aktif menjadi dosen PNS di Unand, Alis sudah bergabung dalam kancah politik. Ia tercatat menjabat Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Golongan Karya (DPD Golkar) Provinsi Sumatera Barat periode 1984–1989.[4][5][6][7] Selanjutnya ia diangkat sebagai Sekretaris pada 1987. Kemudian, pada 1997, ia diangkat menjadi Wakil Ketua DPD Golkar Provinsi Sumatera Barat hingga 1999. Pada 2004, ia ditunjuk sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Barat hingga 2009. Pada 2010, ia menjabat Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Barat.[3]
Pada 2000, Alis Marajo dicalonkan sebagai bupati didampingi Amri Darwis melalui sistem perwakilan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lima Puluh Kota. Mereka berhasil memenangkan pemilihan tersebut.
Pada 2005, Alis Marajo menggandeng Zagly Bros untuk mengikuti Pemilihan umum Kepala Daerah Lima Puluh Kota 2005 yang merupakan pilkada langsung pertama di daerah itu. Zagly Bros merupakan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) yang sedang menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota. Pasangan ini diusung oleh Partai Golongan Karya dan didukung oleh sebagian PAN. Pasangan Alis Marajo–Zagly Bros dikalahkan oleh pasangan Amri Darwis–Irfendi Arbi, yang Amri notabene merupakan wakil dari Alis sebelumnya. Pasangan Alis–Zagly berhasil mengumpulkan 43.004 suara sah atau 26,95%.[8][9][10]
Pada pemilihan umum legislatif Indonesia 2009, Alis Marajo maju sebagai calon Anggota DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota dari Partai Golongan Karya. Ia berhasil terpilih sebagai anggota dewan dan juga terpilih untuk menjabat wakil ketua dewan tersebut.
Setahun berikutnya, Alis kembali maju sebagai calon bupati Lima Puluh Kota dengan menggandeng Asyirwan Yunus. Asyirwan merupakan politikus Partai Bintang Reformasi yang sempat duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara. Pasangan Alis Marajo–Asyirwan Yunus berhasil mengalahkan pasangan Irfendi Arbi–Zadry Hamzah pada putaran kedua dengan meraih 70.815 suara.[11] Alis Marajo dilantik sebagai bupati untuk periode kedua pada 11 November 2010.[12]
Kehidupan pribadi
Alis menikah dengan Rismawati (lahir 1950), dan dikaruniai enam orang anak bernama Elsi Risalma Putri, Elsandri Novia, Elfitrimelly, Elfirisalma Putri, Elmira Risalma Putri, dan Eldesra Mahyori.[13]
Kematian
Alis Marajo meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan WD Payakumbuh pada 28 Maret 2023 pukul 19.30 WIB dalam usia 76 tahun.[14]
Karya tulis
- Tantangan Sumatera Barat : Mengembalikan Keunggulan Pendidikan Berbasiskan Budaya Minangkabau (salah seorang penulis bersama Alwi Nurdin, Azyumardi Azra, Basri AS, Edy Utama, Elfi Sahlan Ben, Fasli Jalal, Indra Djati Sidi, Januar Muin, Marlis Rahman, Mochtar Naim, Mursal Esten, Sutjipto, Taufik Abdullah (2001)[15][16]
Rujukan