Ale adalah jenis bir yang melalui proses fermentasi pada suhu yang hangat sehingga terfermentasi dengan cepat dan menggumpal di atas permukaannya.[1] Sebelum ditemukan teknik penyeduhan dengan menambahkan hop ke dalam bir, penyebutan 'ale' diperuntukkan untuk bir tanpa hop dan bir biasa untuk yang telah ditambahkan hop di dalamnya.[2]
Pada awalnya, Ale diberikan perisa pahit berupa gruit yang merupakan racikan tumbuhan herbal dan rempah-rempah yang dididihkan di dalam wort sebelum fermentasi berlangsung.[3]
Sejarah Ale
Ale menjadi salah satu sumber nutrisi penting di abad pertengahan. Minuman ini menjadi tiga sumber utama biji padi-padian pada asupan gizi sehari-hari orang-orang di masa itu, bersamaan dengan pottage dan roti.[4] Para ahli mempercayai biji padi-padian memenuhi 80% asupan jumlah kalori petani dan 75% untuk tentara, bahkan juga memenuhi 65% asupan kalori bagi bangsawan.[5]