Santo Akasius dari Amida (wafat 425) adalah Uskup dari Amida, Mesopotamia (kini Turki) dari 400 hingga 425, dalam masa pemerintahan Kaisar Theodosius II.
Perjalanan hidup
Saat itu, ada tujuh ribu tawanan Persia yang ditangkap oleh Romawi dan ditahan di Amida. Prihatin dengan keadaan mereka yang kelaparan dan menderita, St. Akasius memutuskan untuk menolong mereka. Ia menyusun doa bagi mereka dengan demikian,"Allah kami, saudara-saudara kami tidak membutuhkan makanan maupun minuman; karena Ia tidak makan maupun minum, tidak juga menginginkan apa pun. Kami, dengan kebebasan sebagai anggota Gereja yang setia, yang memiliki bejana penuh emas dan perak, dengan ini harus menjual semuanya, sehingga kami memperoleh uang untuk membebaskan para tawanan dan mencukupi mereka dengan makanan. "[1]
Uskup Akasius menjual seluruh emas dan perak dari bejana suci milik gerejanya dan menembus, memberi pakaian, dan memberi makan mereka yang berjumlah tujuh ribu orang. Ia bahkan menyokong mereka untuk sementara dan mencukupi segala kebutuhan mereka untuk kembali ke Persia .[2]
Ketika kembali ke Persia, mereka memberitahukan pemimpin mereka tentang kebaikan dari Uskup Akasius. Perlakuannya sungguh membuat Kaisar Sasaniyah Bahram V kagum hingga ia dilaporkan telah menghentikan penganiayaan terhadap umat Kristen.
Kaisar Bahram V juga ingin bertemu langsung dengan Uskup Akasius. Izin untuk itu telah diberikan untuk Akasius dari kaisar Theodosius II.[1] Kebaikan St. Akasius membawa perdamaian antara Kekaisaran Romawi Timur dan Kekaisaran Sasaniyah, dan Kekristenan mampu berkembang di wilayah yang diperintah oleh kaum Persia Sasaniyah.
Hari penghormatan Santo Akasius dirayakan setiap 9 April.
Lihat juga
Catatan kaki
Referensi
- "Lives of the Saints, For Every Day of the Year" edited by Rev. Hugo Hoever, S.O.Cist., Ph.D., New York: Catholic Book Publishing Co., 1955
- Atribut
Pranala luar