Dalam ilmu tempat bermukim manusia (human settlement), aglomerasi perkotaan adalah kota atau kabupaten yang telah diperpanjang yang terdiri dari pusat kota yang padat (umumnya kotamadya) dan kabupaten yang terhubung oleh daerah perkotaan yang berkesinambungan. INSEE, sebuah institut yang mempelajari ilmu statistik di Prancis, menggunakan istilah unité urbaine, yang berarti area yang terus-menerus mengalami urbanisasi. Namun, karena perbedaan dalam definisi dari sesuatu yang menjadikan sebuah daerah termasuk "aglomerasi", dan juga perbedaan maupun batasan-batasan dalam metodologi statistikal dan geografikal, ini menjadi permasalahan sendiri dalam membandingkan aglomerasi-aglomerasi yang berbeda di seluruh dunia. Tidak ada satuan pasti, seperti, apakah sebuah daerah harus dikategorikan sebagai kota penyangga/satelit dan merupakan bagian dari sebuah aglomerasi atau daerah tersebut sendiri adalah sebuah kesatuan yang berbeda dan berdiri sendiri.
Istilah aglomerasi juga disangkutpautkan dengan konurbasi, yang mana ini adalah istilah yang lebih spesifik untuk kelompok-kelompok perkotaan besar di mana zona pusat pembangunan dari sebuah kota terhubung dengan kota-kota yang juga terus berkembang (contohnya Essen – Dortmund dan yang lainnya di distrik Rhine-Ruhr), bahkan di wilayah, negara bagian, atau negara yang berbeda (contoh Lille – Kortrijk di Prancis dan Belgia).Tiap kota atau kabupaten dalam sebuah konurbasi boleh bagaimanapun juga terus bertindak sebagai pusat yang mandiri untuk sebuah daerah besar dari rayon itu sendiri.