Ace Combat 7: Skies Unknown (エースコンバット7 スカイズ・アンノウンcode: ja is deprecated , Ēsu Konbatto Seben Sukaizu Annōn) adalah game simulasi penerbangan yang dikembangkan dan dipublikasi oleh Bandai Namco Entertainment untuk platform PlayStation 4, Xbox One, dan Microsoft Windows. Game ini adalah serial gim yang dikembangkan untuk teknologi gim generasi ke delapan. Versi PlayStation 4 akan menghadirkan misi eksklusif dan dapat menggunakan PlayStation VR. Gim ini juga bisa dimainkan oleh 2 pemain.[1][2][3]Ace Combat 7: Skies Unknown pernah umumkan pada PlayStation Experience 2015, pada Desember 2015.[4] Awalnya, diumumkan gim ini hanya untuk PlayStation 4, kemudian diumumkan kembali bahwa gim ini akan dirilis untuk beberapa platform lewat trailer yang diunggah pada Januari 2017.[5] Gim ini adalah sekuel dari Ace Combat 6: Fires of Liberation dan menggunakan Unreal Engine 4.[6]
Ringkasan
Latar
Gim ini mengambil tempat di dunia fiksi yang sama dengan gim utama sebelumnya dalam serial Ace Combat. Setelah kejadian Ace Combat 04 dan Ace Combat 5, Federasi Osea menengahi perdamaian antara kekuatan militer Erusea dan seluruh benua Usea. IUN dibentuk untuk menjaga perdamaian di benua Usea, sementara mantan Presiden Vincent Harling memerintahkan untuk mendanai lift luar angkasa di pesisir Erusea sebagai cara untuk merevitalisasi ekonomi di benua tersebut. Namun, lift luar angkasa tersebut memicu kebencian di antara warga Erusea, yang melihatnya sebagai intervensi Osea yang tidak diperlukan.
Cerita
Ketegangan yang meningkat antara Federasi Osea dan Kerajaan Erusea memuncak ketika Erusea mendeklarasikan perang kepada Osea. Erusea lalu meluncurkan serangan kejutan menggunakan sejumlah UAV melawan titik vital Osea dan Pasukan Perdamaian IUN (IUN-PKF). Mereka juga berhasil mengambil alih sebagian besar benua termasuk Lift Luar Angkasa Internasional. Terjebak di tengah-tengah pertempuran adalah Avril Mead, seorang mekanik pesawat dari Osea, yang tertembak jatuh oleh pesawat tempur Osea selagi menerbangkan pesawat tempur tua yang ia pulihkan. Avril selamat, tetapi ditangkap karena melanggar larangan terbang ketika perang dan dihukum untuk bekerja di Pangkalan Udara 444 Angkatan Pertahanan Udara Osea. Sementara itu, sang pemain, dengan panggilan "Trigger", adalah seorang pilot IUN-PKF Osea dari Mage Squadron yang melawan invasi Erusea. Dalam sebuah misi penyelamatan Harling, yang terjebak di Lift Luar Angkasa, sebuah misil mengenai pesawat Harling, membunuhnya seketika. Trigger, yang pesawatnya paling dekat dengan Harling, dicurigai sebagai orang yang menembak misil tersebut. Ia lalu diadili secara militer dan dihukum atas dakwaan pembunuhan, dan dikirim ke Spare Squadron, sebuah unit militer pidana yang juga bermarkas di Pangkalan Udara 444.
Spare Squadron dikirim ke beberapa misi yang berbahaya, salah satunya bertemu dengan Mihaly A. Shilage, seorang pilot ulung Erusea. Atas kinerjanya yang sangat baik di bawah Spare Squadron, Trigger akhirnya dapat kembali ke militer. Ia ditugaskan di Grup Serangan Strategis Jarak Jauh milik Angkatan Udara Osea (LRSSG), memimpin Strider Squadron. Pasukan Osea, yang dibantu oleh LRSSG, melancarkan beberapa serangan balasan yang berakhir dengan merebut ibu kota Erusea, Farbanti. Namun, selagi Osea merebut Farbanti, kedua pasukan Osea dan Erusea menembak jatuh seluruh satelit militer milik masing-masing pihak, mengacaukan seluruh komunikasi dan menghancurkan rantai komando kedua negara. Dalam kekacauan tersebut, pasukan Erusea yang membangkang mulai memberontak melawan pemerintahannya, selagi unit militer pidana juga mengambil kesempatan untuk membelot, menyebarkan konflik di seluruh benua.
Sementara itu, di tengah kekacauan, Avril bertemu Rosa Cossette D'Elise, Putri Erusea, yang menyesal mendukung peperangan, sementara Strider Squadron mengetahui dari seorang perwira Erusea bahwa teknologi drone yang memberi mereka keuntungan di awal perang disediakan oleh Belka, dan mereka meretas sistem IFF Osea selama misi penyelamatan Harling, yang menyebabkan kematiannya, hal ini membuktikan bahwa Trigger tidak bersalah. Avril dan Rosa akhirnya menemui Dokter Schroeder, ilmuwan Belka yang bertanggung jawab atas drone Erusea. Schroeder, yang kecewa atas kehancuran dan penderitaan yang disebabkan oleh drone-nya, memberitahu mereka bahwa drone tersebut dilengkapi dengan program penerbangan khusus yang didasari oleh data penerbangan Mihaly, dan ada beberapa pabrik drone otomatis di seluruh Erusea, yang ditenagai oleh lift luar angkasa. setelah mengetahui hal tersebut, pasukan Osea, yang dibantu oleh beberapa pembelot Erusea, meluncurkan serangan untuk menyerang lift luar angkasa, tetapi terhenti di tengah jalan oleh dua drone canggih yang diprogram dengan versi terbaru program penerbangan milik Schroeder.
Setelah mundur ke sebuah kapal induk yang ditinggalkan, Trigger, ditemani dengan beberapa pilot ulung Osea dan Erusea, kembali ke lift luar angkasa untuk melawan drone tersebut. Salah satu drone berhasil dijatuhkan, tetapi satu drone melarikan diri ke sebuah terowongan yang berujung di bawah lift luar angkasa. Untuk mencegah data penerbangan Mihaly diunggah ke pabrik drone, yang dapat meningkatkan kemampuan tempur drone lainnya, Trigger mengejar drone tersebut dan menghancurkannya, sebelum akhirnya terbang ke atas di dalam struktur lift luar angkasa dan berhasil keluar. Perang secara resmi berakhir, dan para pengungsi berkumpul di sekitar lift luar angkasa, dengan Rosa menggunakan pengaruhnya untuk memanggil negara lainnya untuk menyediakan bantuan. Mihaly, yang selamat dari pertempuran terakhir melawan Trigger, lumpuh dan tidak dapat kembali ke udara. Selagi benua Erusea mulai pulih, Avril mengenang konflik tersebut, dan tentang bagaimana Trigger menjadi sangat penting dalam mengakhiri perang tersebut.
Pengembangan dan perilisan
Diumumkan pada tahun 2015 dan awalnya dijadwalkan untuk rilis pada tahun 2017,[7][8] Ace Combat 7: Skies Unknown dirilis untuk PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 18 Januari 2019, dan dirilis untuk Microsoft Windows pada tanggal 1 Februari 2019.[9] Gim ini juga menampilkan misi khusus dalam Realitas virtual, yang khusus untuk Playstation VR selama setahun. Dua-pemain lokal pemain jamak dirumorkan akan hadir dalam gim ini, tetapi tidak ada dalam gim akhir. Gim ini merupakan gim pertama di serial Ace Combat yang menggunakan Unreal Engine 4.[6] Pemesanan awal gim ini datang dengan salinan digital Ace Combat 5: The Unsung War untuk Playstation 4, dan Ace Combat 6: Fires of Liberation untuk Xbox One.[6]
Gim ini juga akan memasukkan konten unduhan, seperti tiga pesawat baru dan tiga misi baru, yang dijadwalkan akan rilis di pertengahan 2019.[10]
Penerimaan
Gim ini menerima ulasan yang secara umum positif, menurut agregator pengulas Metacritic.[11][12]
Di Britania Raya, Ace Combat 7 merupakan gim dengan penjualan tertinggi pada serialnya.[13] Ace Combat 7 juga terjual 202.379 kopi di Jepang untuk PlayStation 4 selama minggu pertama rilis.[14]