Abdullah MustappaAbdullah Mustappa (lahir 18 November 1945) adalah seorang jurnalis, sastrawan dan kolumnis Indonesia yang berperan dalam sastra Sunda. Ia adalah penulis puisi, cerpen, esai, artikel dan terjemahan, baik dalam bahasa Sunda maupun bahasa Indonesia. Esai yang dibuatnya tentang puisi Amir Hamzah berhasil memenangkan sayembara yang diadakan oleh Pusat Bahasa, Jakarta. Pada tahun 1997, Abdullah memperoleh Anugerah Jurnalistik Zulharmans dari PWI Pusat untuk karya esainya, Kita Butuh Dialog Kebudayaan, yang dimuat di Pikiran Rakyat.[1] Pada tahun 2006, ia memperoleh Hadiah Sastra Rancage karena dinilai berjasa terhadap pengembangan sastra Sunda. Pada tahun 2014, Abdullah kembali memperoleh Hadiah Sastra Rancage untuk kumpulan sajaknya, Titimangsa: 68 Sajak Alit.[2] Abdullah pernah menjadi redaktur tabloid berbahasa Sunda Galura (Grup Pikiran Rakyat), redaktur Pikiran Rakyat, dan wakil pemimpin redaksi Majalah Mangle.[3] Buku-buku Abdullah yang sudah diterbitkan, antara lain Hang Tuah (1974), Lembur Singkur (1979), Nu Teu Kungsi Kalisankeun (1981), Mikung (1983), Si Mata Heulang (1980), Wirahma Sajak (pengantar apresiasi puisi untuk siswa sekolah lanjutan, 1985), dan Cihaliwung Nunjang Ngidul (1995).[1] Rujukan
Pranala luar
|