Abdul Mukmin
Abdul Mukmin (nama Arab, Abd al-Muʾmin atau ʿAbd al-Muʾmin ibn ʿAli) seorang Sultan Moroko dan seorang Berber Zenata dan anggota tangguh dari gerakan Almohad yang lahir pada tahun 1094 di Tagra, Kerajaan Ḥammādids dan meninggal pada tahun 1163 di Rabat, Kerajaan Almohad.[1] Abdul Mukmin berhasil menguasai daerah Maghrib di Afrika Utara dari kekuasaan Almoravids dan menyatukan semua kelompok Berber di bawah satu peraturan.[1] Kehidupan AwalAbdul Mukmin terlahir dalam sebuah keluarga sederhana dan ayahnya bekerja sebagai seorang pengrajin tanah liat.[1] Dia dididik sejak dini dengan ajaran Islam dan menguasai ilmu Kearaban dan menginginkan untuk melanjutkan pendidikannya di pusat pendidikan Islam di timur.[1] Namun, sebuah kesempatan untuk bertemu dengan Abu Abd Allah Muhammad Ibn Tumart, seorang Berber dan pembaharu agama serta pencetus gereakan Almohad, membuatnya memungkiri rencana ini dan memulai sebuah karier hebat bersamanya.[1][2] Sekitar tahun 1117, Ibn Tumart baru saja kembali dari daerah Timur.[1] Dia bersinggah di Mahdiyah, Tunisia untuk memulai perjalanan ke Moroko Selatan, tempat asalnya.[1] Di manapun dia bersinggah dia menyebarkan doktrin kemahaesaan Tuhan dan tentang hukum-hukum islam.[1] Abdul Mukmin mendengan Ibn Tumart berdakwah di Mellala, dekat Bejaïa, Algeria. Abdul Mukmin menyimak dakwahnya dengan baik dan sejak saatitu, dia menjadi pengikut Ibn Tumart dan mengikuti doktrin ajarannya.[1] Dinasti MuwahhidunGerakan Muwahhidun bersama Ibnu TumartAbdul Mukmin adalah murid dari Ibnu Tumart.[3] Abdul Mukmin menjadi pengikut Ibnu Tumart ketika ia mengajarkan mengenai Al-Mahdi di Al-Jabal dan Aghmat. Ia melakukan baiat atas Ibnu Tumart sebagai Al-Mahdi Al-Munthazar bersama dengan 10 orang lainnya.[4] Pada tahun 514 H, Abdul Mukmin berhasil menguasai wilayah Dinasti Murabithun di Marrakesh. Ia kemudian menjadikan kota tersebut sebagai pusat pemerintahan Dinasti Muwahhidun yang kedua.[5] Abdul Mukmin mengikuti Ibnu Tumart untuk melawan pasukan dari Dinasti Murabhitun sejak tahun 524 Hijiriah. Setelah Ibnu Tumart menderita sakit akibat kekalahan dalam blokade Makkaresh, Abdul Mukmin ditunjuk sebagai penggantinya. Abdul Mukmin kemudian dibaiat sebagai pemimpin yang baru.[4] Ibnu Tumart wafat pada tahun 524 H.[3] Pengangkatan sebagai khalifahAbdul Mukmin merahasiakan kematian Ibnu Tumart untuk mempertahankan gerakan Muwahhidun. Setelah ia mengamankan posisinya sebagai pemimpin gerakan ini, ia baru mengumumkan kematian gurunya.[6] Abdul Mukmin kemudian diangkat sebagai khalifah.[7] Ia menggantikan posisi Ibnu Tumart sebagai pemimpin.[8] Tahun pengangkatannya pada 529 H.[3] Abdul Mukmin merupakan khalifah pertama dari Dinasti Muwahhidun.[3] Perluasan wilayah Dinasti MuwahhidunAbdul Mukmin kemudian memperluas wilayahnya ke Spanyol. Dinasti Murabhitin saat itu masih memiliki kekuasaan di Spanyol dan Afrika Utara.[7] Selama 538–541 H, Abdul Mukmin berhasil menguasai wilayah Maghrib Ausath dan Aqsha. Ia mengakhiri kekuasaan Dinasti Murabhitun setelah menguasai Marrakesh. Kemudian, ia mendirikan Dinasti Muwahhidun.[9] Setelah Abdul Mukmin wafat pada tahun 558 H, posisinya sebagai khalifah digantikan oleh putranya. Nama putranya yaitu Abu Yaqub Yusuf.[5] Kebijakan pemerintahanPewarisan pemerintahanAbdul Mukmin menetapkan posisi khalifah sebagai sesuatu yang dapat diwariskan secara turun-temurun berdasarkan keturunan. Kebijakan ini menyimpang dari ajaran gurunya yaitu Ibnu Tumart. Abdul Mukmin memiliki untuk menghapus kelas-kelas yang ada di masyarakat berkaitan dengan pewarisan pemerintahan. Karena kebijakan ini, kudeta terjadi di Dinasti Muwahhidun oleh keluarga Ibnu Tumart.[10] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|