Jalur kereta api Solo Balapan–Wonokromo

Jalur kereta api Solo Balapan–Wonokromo
Jembatan Bengawan Madiun di Manguharjo, Madiun pada sore hari dengan kereta api Sri Tanjung yang sedang melintas
Ikhtisar
JenisJalur lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
StatusBeroperasi
TerminusSolo Balapan
Wonokromo
Sidoarjo
Stasiun24
Operasi
Dibuka1881–1884
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
OperatorPT Kereta Api Indonesia
Karakteristik lintasRel lintas datar
Depo
  • Surakarta–Kedungbanteng: Yogyakarta
  • Walikukun–Sembung: Blitar (kereta penumpang) dan Madiun (lokomotif)
  • Mojokerto–Wonokromo/Sidoarjo: Sidotopo
  • KAI Commuter:
    • Solo Jebres (KRL komuter)
    • Sidotopo (kereta lokal)
Data teknis
Panjang lintas165.8 km
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi1.500 V DC listrik aliran atas (KAI Commuter (Yogyakarta-Palur))
Kecepatan operasi60 s.d. 120 km/jam
Titik tertinggi+107 m (Saradan)
Peta rute
KTA–SLO
SLO
Solo Balapan JS Y AS
GD–SLO
SK
Solo Jebres Y
BH-308
Jembatan Bengawan Solo Jurug
Jembatan Palur (Jalan Provinsi (Palur-Tawangmangu))
awal/akhir
elektrifikasi
PL
Palur Y
KMR
Kemiri
GP
Grompol
MSR
Masaran
SR
Sragen
KRO
Kebonromo
KDB
Kedungbanteng
Batas Provinsi Jawa Tengah
Batas Provinsi Jawa Timur
WK
Walikukun
Jalan Gendingan-Ngrambe
KG
Kedunggalar
Jalan Ngawi-Jogorogo
NGW
Ngawi
GG
Geneng
Nasional 20 di Jawa Tengah Jalan Maospati-Ngawi
Lanud Iswahyudi
MAG
Magetan
SMW
Semawur
Nasional 20 di Jawa Tengah Jalan Ringroad Madiun
BH ?
Jembatan Bengawan Madiun
Jalan Pahlawan (Jalan Provinsi (Madiun-Ponorogo))
Depo minyak Pertamina
Depo lokomotif
MN
Madiun
MN–PO
BBD
Babadan
CRB
Caruban
SRD
Saradan
WLG
Wilangan
BGR
Bagor
Jalan Supriyadi (Jalan Provinsi (Nganjuk-Kediri))
NJ
Nganjuk
SKM
Sukomoro
NJK
Ngrajek
BRN
Baron
KTS
Kertosono
BH 259
Jembatan Sungai Brantas Kertosono
KTS–BG
KTS–WO

Jalur kereta api Solo Balapan–Wonokromo adalah ruas jalur kereta api lintas selatan Jawa yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan dengan Wonokromo. Jalur ini merupakan bagian dari koridor lintas selatan Pulau Jawa, tepatnya di Surakarta–Surabaya yang memiliki lintasan yang sejajar dengan jalan tol Trans-Jawa ruas Solo–Surabaya.

Jalur Solo Balapan–Wonokromo merupakan jalur yang ramai karena jalur ini merupakan persimpangan antara jalur selatan serta utara Pulau Jawa yang menghubungkan DKI Jakarta atau Jawa Barat dengan Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur meskipun rute utama Jakarta–Surabaya adalah jalur utara Pulau Jawa melalui Kota Semarang.

Lintas Solo Balapan hingga perbatasan Sragen–Ngawi termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta, petak antara perbatasan Sragen–Ngawi hingga Curahmalang termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun, sedangkan petak Mojokerto–Wonokromo termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya. Jalur ini seluruhnya berupa jalur ganda dan berada di lintas datar, dengan sedikit lintas perbukitan sekitar Kecamatan Saradan hingga memasuki Kecamatan Wilangan. Jalur ini dibina oleh Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang pada segmen Solo Balapan–Kedungbanteng dan Surabaya pada segmen Walikukun–Wonokromo.[1]

Terhitung sejak 1 Desember 2019, dua stasiun di lintas ini (Stasiun Barat dan Stasiun Paron) masing-masing berganti nama menjadi Stasiun Magetan dan Stasiun Ngawi.[2][3][4]

Sejarah

Pra-kemerdekaan

Jembatan Bengawan Solo, Jurug
Jembatan Bengawan Madiun pada tahun 1880-an
Foto lama Jembatan kereta api Keling yang terletak di antara petak Mojokerto–Tarik

Pada awal dasawarsa 1830-an, tepatnya setelah Perang Diponegoro, Kota Madiun dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda dan menjadi wilayah berstatus keresidenan dan menjadi tempat tinggal orang-orang Belanda dan Eropa lainnya terutama yang bekerja di bidang perkebunan dan perindustrian karena adanya pengembangan berbagai perkebunan dan pabrik di sekitar kota ini, seperti perkebunan tebu dengan pabrik gula, perkebunan teh, kopi, tembakau, dan lain-lain.[5]

Industri pertanian dan perkebunan semakin berkembang di wilayah Madiun. Untuk mendukung distribusi hasil bumi tersebut, diperlukan sistem transportasi terpadu—terutama pada sektor kereta api. Pada tahun 1873, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan konsesi izin pembangunan jalur kereta api rute Surabaya–Solo dan Madiun–Ponorogo, begitu disebutkan dalam buku Spoorwegen op Java (1873). Pembangunannya dirintis oleh Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda.[6]

Pembangunan jalurnya dimulai dari Kertosono menuju Nganjuk yang diresmikan pada 1 Oktober 1881. Kemudian diikuti ruas Nganjuk menuju Madiun pada tanggal 1 Juli 1882, Madiun–Paron pada 2 Juli 1883, Paron–Sragen pada 1 Maret 1884, dan akhirnya terhubung sampai Solo Jebres dan Solo Balapan pada 24 Mei 1884.[7] Pembangunan jalur kereta api dimulai dari Sidoarjo–Tarik menuju Mojokerto yang selesai pada 16 Oktober 1880. Selanjutnya, jalur diperpanjang lagi menuju Stasiun Sembung pada tanggal 27 Februari 1881. Jalur ini sampai di Stasiun Kertosono pada tanggal 25 Juni 1881.

Pada awalnya, kereta api berangkat dari Surabaya menuju Solo melewati Stasiun Sidoarjo. Seiring berkembangnya jalur-jalur kereta api di Jawa, SS kemudian menambah lagi jalur ruas baru, yakni jalur pintas Tarik–Wonokromo sepanjang 30 kilometer. Rencana pembangunan jalur ini sempat mendapatkan pertentangan dari Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJSM) karena dinilai mengganggu bisnis mereka. Pertentangan dari OJSM tersebut disampaikan kepada pemerintah pada 29 November 1892.[8]:58

Pada akhirnya, Staatspoorwegen mendapat persetujuan untuk membangun jalur kereta api Tarik–Wonokromo melalui Dekrit Pemerintah Nomor 31 yang diterbitkan pada 12 Oktober 1893 tentang Rencana Umum Perkeretaapian di Pulau Jawa,[8]:52 diperkuat dengan sebuah peraturan yang terbit pada 20 Juli 1895.[8]:58 Segmen Tarik–Sepanjang selesai pada tanggal 1 Juli 1897. Pada 1 Desember 1898, jalur ini terhubung ke Wonokromo setelah selesainya segmen Sepanjang–Wonokromo.[9]

Pasca-kemerdekaan

Pada tahun 2009 jalur ini selesai direaktivasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian bersama dengan diresmikannya Stasiun Tulangan.[10] Stasiun ini resmi beroperasi kembali bersamaan dengan diluncurkannya KRD Jenggala yang melewati jalur tersebut pada tanggal 12 November 2014.[11]

Pemerintah berencana menyambungkan jalur ini ke Stasiun Gununggangsir sebagai jalur baru untuk relokasi jalur Porong yang terancam tenggelam karena terjadinya bencana lumpur Lapindo.[12]

Penggandaan

Percabangan di selatan Stasiun Wonokromo. Dahulu baik segmen Wonokromo–Tarik maupun Wonokromo–Sidoarjo merupakan jalur ganda, tetapi semenjak pendudukan Jepang, jalur tersebut dikembalikan menjadi jalur tunggal.

Pada zaman Hindia Belanda, jalur ini pernah dibuatkan jalur ganda pada segmen Wonokromo–Tarik pada tahun 1920-an. Laporan tahunan SS tahun 1922 sudah mencatatkan informasi mengenai jalur ganda ini. Namun, jalur ganda tersebut dibongkar pada 1940-an oleh pekerja romusa dan ruas tersebut dikembalikan menjadi jalur tunggal.[13][14]

Jalur ini ditingkatkan menjadi jalur rel ganda secara bertahap oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Jalur ganda pertama yang pertama kali beroperasi yakni di lintas Palur–Kedungbanteng sejak 5 Maret 2019 oleh Balai Teknik Perkeretaapian Semarang,[15] kemudian lintas NganjukBaron sejak 14 Maret 2019 oleh Balai Teknik Perkeretaapian Surabaya.[16] Jalur ini sepenuhnya sudah berupa jalur ganda seiring pengoperasian jalur ganda di lintas Solo JebresSolo Balapan mulai 7 Oktober 2020.

Sehubungan dengan pembangunan jalur ganda oleh DJKA, sebagian besar stasiun kereta api di lintas ini—kecuali stasiun Masaran, Sragen, Kebonromo, Kedungbanteng, Madiun, Wilangan, Nganjuk, dan Kertosono—akan menggunakan bangunan baru yang akan menggantikan bangunan lama peninggalan SS. Beberapa bangunan stasiun yang lama—terutama di Daerah Operasi VII Madiun—dirobohkan setelah pengoperasian jalur ganda.[17]

Jalur ganda ruas Kertosono–Wonokromo dibangun karena memiliki arus lalu lintas yang cukup tinggi.[18] Pembangunan jalur ganda ini sudah direncanakan pada Tahap II dan Tahap III Rencana Induk Perkeretaapian Nasional yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada tahun 2018.[19] Pada 30 Oktober 2019, jalur ganda sudah tersambung dari Stasiun Kertosono hingga Stasiun Jombang, kemudian dilanjutkan hingga Stasiun Mojokerto pada 26 Oktober 2020.[20] Pembangunan jalur ganda di petak Stasiun Mojokerto serta Stasiun Tarik maupun penggandaan ulang jalur antara Stasiun Tarik dan Stasiun Sepanjang mulai dilakukan pada Agustus 2021.[21] Pada tanggal 1 Desember 2023, jalur ganda segmen MojokertoSepanjang sudah resmi dioperasikan.[22]

Elektrifikasi

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memberikan pernyataan bahwa rute KRL Commuter Line Solo–Yogyakarta direncanakan akan diperpanjang sampai Stasiun Kedungbanteng sehingga perlu dilakukan elektrifikasi jalur ruas Solo Balapan–Kedungbanteng.[23] Per Juni 2021, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) mulai membangun fondasi tiang listrik aliran atas di jalur lintas Solo Balapan–Palur.[24]

Profil jalur

Semua segmen menggunakan rel tipe R54 dengan bantalan beton secara keseluruhan. Per 10 Februari 2021, laju maksimum kereta api yang diizinkan untuk melintasi jalur tersebut adalah 120 km/jam.[25] Pada tahun 2019, batas kecepatan di tikungan dekat Stasiun Kertosono dan bekas Stasiun Wilangan yaitu 80–90 km/jam, sementara batas kecepatan di petak jalan Solo JebresSolo Balapan yaitu 70–80 km/jam.[26]

Jalur terhubung

Jembatan Kali Sawur (BH 150) yang menjadi pembatas Daerah Operasi VII Madiun dengan Daerah Operasi VI Yogyakarta sekaligus perbatasan provinsi, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Jembatan kereta api Sungai Brantas yang menghubungan Kabupaten Sidoarjo dengan Kabupaten Mojokerto.

Karena cabang Madiun–Ponorogo tidak lagi dioperasikan, maka jalur kereta api Solo Balapan–Wonokromo dan percabangan menuju Sidoarjo melalui Tulangan tergabung sehingga membentuk jalur kereta api Solo Balapan–Wonokromo.

Lintas aktif

Lintas nonaktif

Layanan kereta api

Penumpang

Antarkota

Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Argo Wilis BandungSurabaya Gubeng
Turangga
Argo Semeru Gambir–Surabaya Gubeng
Bima
Gajayana Gambir–Malang
Eksekutif-Ekonomi Premium
Sancaka YogyakartaSurabaya Gubeng
Madiun Jaya Pasar SenenMadiun
Mutiara Selatan Bandung–Surabaya Gubeng
Malabar Bandung–Malang
Wijayakusuma CilacapSurabaya GubengKetapang
Eksekutif-Ekonomi
Bangunkarta Pasar SenenJombang
Ranggajati CirebonSurabaya GubengJember
Gaya Baru Malam Selatan Pasar Senen–Surabaya Gubeng
Singasari Pasar Senen–Blitar
Ekonomi Premium
Logawa PurwokertoSurabaya GubengKetapang
Jayakarta Pasar SenenSurabaya Gubeng
Ekonomi
Sri Tanjung LempuyanganSurabaya KotaKetapang
Pasundan KiaracondongSurabaya Gubeng
Kahuripan Kiaracondong–Blitar
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Brawijaya GambirSemarang TawangMalang
Eksekutif-Ekonomi
Brantas Pasar SenenSemarang TawangBlitar
Ekonomi
Majapahit Pasar SenenSemarang TawangMalang
Matarmaja

Kereta bandara

Nama kereta api Relasi
AS BIAS Bandara Adi Soemarmo Madiun

Lokal dan komuter

Nama kereta api Relasi
Y Commuter Line Yogyakarta Yogyakarta Palur
Nama kereta api Relasi
D Commuter Line Dhoho Surabaya KotaBlitar via Kertosono
Surabaya Kota–Kertosono
J Commuter Line Jenggala MojokertoSurabaya GubengIndro/Babat
Mojokerto–Sidoarjo–Indro

Barang

Nama kereta api Relasi perjalanan
Lintas selatan Jawa
Angkutan BBM Pertamina Madiun Benteng
Rewulu
Angkutan logistik ONS Parcel Selatan Bandung Surabaya Kota
Angkutan logistik ONS Parcel Tengah Kampung Bandan Malang

Daftar stasiun

Segmen utama

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas SurabayaSurakarta
Segmen Solo JebresModjo Sragen
Diresmikan pada tanggal 24 Mei 1884
oleh Staatsspoorwegen Oosterlijnen
Termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta
3151 Solo Jebres SK Jalan Ledoksari 1, Purwadiningratan, Jebres, Surakarta km 260+634 lintas Surabaya Kota-Kertosono-Madiun-Solo Balapan
km 110+000 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Solo Jebres
+97 m Beroperasi
BH 308
Jembatan Bengawan Solo Jurug
4001 Palur PL Dagen, Jaten, Karanganyar km 256+484 +93 m Beroperasi
Awal jalur eletrifikasi
Akhir jalur eletrifikasi
4002 Kemiri KMR Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar km 251+670 +98 m Beroperasi
4003 Grompol GP Kaliwuluh, Kebakkramat, Karanganyar km 246+408 +87 m Tidak beroperasi
4004 Masaran MSR Masaran, Masaran, Sragen km 242+740 +93 m Beroperasi
Segmen Modjo Sragen–Paron
Diresmikan pada tanggal 1 Maret 1884
4005 Sragen SR Jalan Salak 1, Sragen Kulon, Sragen, Sragen km 233+761 +86 m Beroperasi
4006 Kebonromo KRO Ngarum, Ngrampal, Sragen km 228+552 +86 m Beroperasi
4007 Kedungbanteng KDB Gondang, Gondang, Sragen km 222+492 +85 m Beroperasi
BH 150
Jembatan Kali Sawur
Perbatasan Provinsi Jawa Tengah
Perbatasan Provinsi Jawa Timur
Termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun
4008 Walikukun WK Jalan Stasiun Walikukun, Walikukun, Widodaren, Ngawi km 210+197 +74 m Beroperasi
4009 Kedunggalar KG Kedunggalar, Kedunggalar, Ngawi km 200+871 +75 m Beroperasi
Segmen Paron–Madiun
Diresmikan pada tanggal 2 Juli 1883
4011 Ngawi
d.h. Paron
NGW Jalan Raya Paron, Gelung, Paron, Ngawi km 191+707 +56 m Beroperasi
4012 Geneng GG Tepas, Geneng, Ngawi km 184+344 +53 m Beroperasi
4013 Magetan
d.h. Barat
MAG Jalan Stasiun Barat, Karangsono, Barat, Magetan km 176+332 +70 m Beroperasi
Semawur SMW Tidak beroperasi
Jembatan Bengawan Madiun
Segmen Madiun–Nganjuk
Diresmikan pada tanggal 1 Juli 1882
4020 Madiun MN Jalan Kompol Sunaryo 6A, Madiun Lor, Manguharjo, Madiun km 165+783 lintas Surabaya Kota-Kertosono-Madiun-Solo Balapan
km 0+000 lintas Madiun-Ponorogo-Slahung
+63 m Beroperasi
4021 Babadan BBD Dimong, Madiun, Madiun km 157+889 +63 m Beroperasi
4022 Caruban CRB Jalan Stasiun Caruban, Krajan, Mejayan, Madiun km 149+569 +74 m Beroperasi
4023 Saradan SRD Sugihwaras, Saradan, Madiun km 141+063 +107 m Beroperasi
4024 Wilangan WLG Wilangan, Wilangan, Nganjuk km 132+265 +96 m Tidak beroperasi
4025 Bagor BGR Nasional 17 di {{Rute/Kode daerah Jalan Raya Bagor, Paron, Bagor, Nganjuk km 125+230 +58 m Beroperasi
Segmen Nganjuk–Kertosono
Diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1881
4026 Nganjuk NJ Nasional 17 di {{Rute/Kode daerah Jalan Panglima Besar Soedirman, Mangundikaran, Nganjuk, Nganjuk km 118+842 +56 m Beroperasi
4027 Sukomoro SKM Nasional 17 di {{Rute/Kode daerah Jalan Raya Sukomoro, Sukomoro, Sukomoro, Nganjuk km 114+445 +50 m Beroperasi
Ngrajek NJK Tidak beroperasi
4029 Baron BRN Nasional 17 di {{Rute/Kode daerah Jalan Raya Baron, Kedungrejo, Tanjunganom, Nganjuk km 103+810 +46 m Beroperasi
4031 Kertosono KTS Jalan Stasiun Kertosono, Banaran, Kertosono, Nganjuk km 96+888 lintas SurabayaKertosonoMadiunSolo Balapan
km 215+479 lintas BangilBlitarKertosono
+43 m Beroperasi
BH 259
Jembatan Kali Brantas
Segmen Sembung–Mojokerto
Diresmikan pada tanggal 27 Februari 1881
4032 Sembung SMB Sembung, Perak, Jombang km 89+307 +47 m Beroperasi
4040 Jombang JG Jalan Jenderal Basuki Rachmat 1, Jombatan, Jombang, Jombang km 81+497 +43 m Beroperasi
4041 Peterongan PTR Peterongan, Peterongan, Jombang km 76+161 +33 m Beroperasi
4042 Sumobito SBO Sumobito, Sumobito, Jombang km 69+110 +28 m Beroperasi
4043 Curahmalang CRM Budugsidorejo, Sumobito, Jombang km 65+412 +25 m Beroperasi
Segmen Mojokerto–Tarik
Diresmikan pada tanggal 16 Oktober 1880
Termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya
4600 Mojokerto MR Jalan Bhayangkara 20, Miji, Kranggan, Mojokerto km 57+358 lintas Surabaya Kota-Kertosono-Madiun-Solo Balapan
km 36+126 lintas Porong-Japanan-Mojosari-Mojokerto
+22 m Beroperasi
4601 Bangsal BSL Jalan Bangsal–Mojoanyar, Kepuhanyar, Mojoanyar, Mojokerto km 51+947 Tidak beroperasi
BH - Jembatan Kali Brantas
Segmen Tarik–Sepanjang
Diresmikan pada tanggal 1 Juli 1897
4602 Tarik TRK Tarik, Tarik, Sidoarjo km 47+657
dari Krian maupun dari Tulangan
+16 m Beroperasi
4603 Kedinding KDN Kedinding, Tarik, Sidoarjo km 43+068 +13 m Beroperasi
4604 Krian KRN Jalan Stasiun Krian, Krian, Krian, Sidoarjo km 38+330 lintas Surabaya Kota-Kertosono-Madiun-Solo Balapan
km 0+000 lintas Krian-Gempolkerep-Ploso
km 37+657 lintas Wonokromo Kota-Krian
+12 m Beroperasi
4605 Boharan BH Keboharan, Krian, Sidoarjo km 33+867 +10 m Beroperasi
4606 Kumendung KMG Bringinbendo, Taman, Sidoarjo km 29+717 Tidak beroperasi
4607 Sepanjang SPJ Wonocolo, Taman, Sidoarjo km 24+167 +9 m Beroperasi
Segmen Sepanjang–Wonokromo
Diresmikan pada tanggal 1 Desember 1898
4530 Wonokromo WO Jalan Wonokromo 1, Jagir, Wonokromo, Surabaya km 7+881 lintas Surabaya Kota-Probolinggo-Kalisat-Panarukan
km 17+361 lintas Surabaya Kota-Mojokerto-Kertosono-Madiun-Solo Balapan
+7 m Beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [27]
  • Stasiun nonaktif: [28][29]
  • Pengidentifikasi stasiun: [30]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [31]:106-124


Percabangan menuju Sidoarjo

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
4602 Tarik TRK Tarik, Tarik, Sidoarjo km 47+657 (dari Wonokromo maupun Sidoarjo) +16 m Beroperasi
4612 Prambon PBN Kedungwonokerto, Prambon, Sidoarjo Tidak beroperasi
4611 Tulangan TLN Kemantren, Tulangan, Sidoarjo km 33+064 +4 m Beroperasi
4654 Sidoarjo SDA Jalan Pangeran Diponegoro, Lemahputro, Sidoarjo, Sidoarjo km 25+510 (arah Tulangan maupun arah Tanggulangin) +4 m Beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [27]
  • Stasiun nonaktif: [28][32]
  • Pengidentifikasi stasiun: [33]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [31]:106-124


Percabangan menuju Sidoarjo

Percabangan ini adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Sidoarjo dengan Stasiun Tarik, termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya. Jalur ini diresmikan pada tanggal tanggal 16 Oktober 1880.[14] Jalur ini juga sempat ditutup mulai tahun 1972, tetapi diaktifkan kembali pada 2009. Pada tahun 2009 jalur ini selesai direaktivasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian bersama dengan diresmikannya Stasiun Tulangan.[34] Stasiun ini resmi beroperasi kembali bersamaan dengan diluncurkannya KRD Jenggala yang melewati jalur tersebut pada tanggal 12 November 2014.[35]

Pemerintah berencana menyambungkan jalur ini ke Stasiun Gununggangsir sebagai jalur baru untuk relokasi jalur Porong yang terancam tenggelam karena terjadinya bencana lumpur Lapindo.[36]

Pasca reaktivasi tahun 2014 oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur Direktorat Jenderal Perkeretaapian, secara umum lintas ini sudah menggunakan rel jenis R54 dengan bantalan beton. Semula laju maksimum kereta api yang diizinkan adalah 60 km/jam. Kemudian, sejak berlakunya Gapeka 2021 per 10 Februari 2021, laju maksimum ditingkatkan menjadi 80 km/jam.

Percabangan menuju Lanud Iswahyudi

Percabangan nonaktif ini—mulai Stasiun Magetan hingga Lanud Iswahyudi—dibangun pada tahun 1939–1940 oleh Staatsspoorwegen (SS), bersamaan dengan dibangunnya Lanud Iswahyudi.[37] Jalur ini memiliki panjang kurang lebih 5 km—berdampingan maupun bersilangan dengan jalur lori tebu PG Purwodadi—yang dikhususkan untuk mengangkut avtur atau bahan bakar pesawat yang dipasok oleh Pertamina menuju Landasan Udara Iswahyudi. Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya moda transportasi darat roda karet, Pertamina lebih memilih mendistribusikan avtur dengan menggunakan truk karena lebih efektif dan fleksibel sehingga jalur ini resmi ditutup tahun 2004.[38]

Percabangan menuju Depo Pertamina Madiun

Percabangan ini dahulu merupakan percabangan menuju Pabrik Gula Rejo Agung dengan panjang lintasan kurang lebih 1,2 kilometer yang digunakan untuk mengangkut tetes tebu dari dalam pabrik gula dengan ditarik oleh lokomotif uap D52. Namun, jalur ini diperpendek dengan panjang kurang lebih 800 m untuk menghubungkan Stasiun Madiun dengan Depo Pertamina (Terminal BBM) Madiun. Jalur ini tepat berada di depan PT INKA dan bersebelahan dengan Jalan Yos Sudarso. Jalur ini dikhususkan untuk mengangkut kereta ketel BBM menuju Terminal BBM Madiun.[39]

Untuk keperluan langsiran kereta api ketel, dijalankan lokomotif CC201, CC203, dan CC206. Jalur ini merupakan jalur kereta api pinggir jalan raya yang masih aktif selain ruas Purwosari–Solo Kota.[40]

Referensi

  1. ^ PUSDATIN. "PM 36 TAHUN 2022". jdih.kemenhub.go.id. Diakses tanggal 2025-01-28. 
  2. ^ redaksiSKI (2019-07-18). "Rencana Per 1 Desember 2019 Nama Stasiun Barat diganti Menjadi Stasiun Magetan". Suara Kumandang. Diakses tanggal 2019-11-02. 
  3. ^ didik (2018-03-02). "Nama Stasiun Paron Mau Diganti ? Dewan Ngawi Meradang". siagaindonesia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-29. Diakses tanggal 2019-07-29. 
  4. ^ admin. "Realisasi Perubahan Nama Stasiun Paron | Radar Madiun" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-29. Diakses tanggal 2019-07-29. 
  5. ^ P., Tjondronegoro, Sediono M.; Gunawan., Wiradi,; Indonesia., Yayasan Obor (2008). Dua abad penguasaan tanah : pola penguasaan tanah pertanian di Jawa dari masa ke masa (edisi ke-Ed. rev). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. ISBN 9794616850. OCLC 271789216. 
  6. ^ Pincoffs, L. dkk. (1873). Spoorwegen op Java. Rotterdam: Commissie voor de Spoorwegen op Java. 
  7. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  8. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Reitsma1928
  9. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  10. ^ Okezone. "Rel KA Alternatif Sidoarjo, Baru Selesai 10 Km : Okezone News". Okezone.com/. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  11. ^ "PT KAI Operasikan KA Jenggala Mojokerto-Sidoarjo | Investor Daily". id.beritasatu.com. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  12. ^ "KAI Berencana Buka Jalur Baru di Sidoarjo | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  13. ^ "Reglement volgens het welk een provinciaal bestuur voor en over de provincie, Stad en Lande, door het volk zal worden by een geroepen en werkzaam zyn. : Ontworpen door ene daartoe aangestelde commissie in het jaar 1796". Dutch Pamphlets Online. Diakses tanggal 2019-02-06. 
  14. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama verslag
  15. ^ Isnanto, Bayu. Ardi. "Jalur Ganda Stasiun Palur-Kedungbanteng Resmi Beroperasi". detiknews. Diakses tanggal 2019-03-06. 
  16. ^ Harianto, Sugeng. "Uji Beban Laik dan Aman, Jalur Ganda Daop 7 Madiun Siap Beroperasi". detiknews. Diakses tanggal 2019-12-02. 
  17. ^ "Kemenhub Bangun Tiga Stasiun Kereta Api". Jawa Pos. 26 September 2017. 
  18. ^ Rozack, Abdul (27 Desember 2017). "Rel Ganda Solo-Jombang Mulai Dikerjakan, Jombang-Surabaya Masih Belum". Jawa Pos. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-01. Diakses tanggal 1 Mei 2018. 
  19. ^ Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2018 (PDF). Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 2018. 
  20. ^ Wahyudi, Eko (2019-10-30). Setiawan, Kodrat, ed. "Jalur Ganda Kereta Jombang-Baron Siap Beroperasi Hari ini". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-10-30. 
  21. ^ Romawan, Farisma (31 Juli 2023). "Proyek Rel Ganda di Bumi Majapahit Segera Dioperasikan". Radar Mojokerto. Mojokerto: Jawa Pos. 
  22. ^ Kurnia, Dadang (1 Desember 2023). "Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang Beroperasi, Perjalanan Kereta Lebih Singkat". Republika. Surabaya: MahakaX. 
  23. ^ Rahayu Subekti (2021-03-01). "Layanan KRL Yogya-Solo akan Diteruskan ke Kutoarjo-Madiun". Republika. Yogyakarta: MahakaX. Diakses tanggal 2021-03-01. 
  24. ^ https://www.instagram.com/p/Cfn7Pn8pLCl/?igshid=NDk5N2NlZjQ=.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  25. ^ "KAI Madiun: Perjalanan Kereta Lebih Cepat Berkat Gapeka 2021". Republika. 8 Februari 2021
  26. ^ M. I, Utep., S, R. Adi., K, Danang. (2019). "Grafik Perjalanan Kereta Api: Walikukun–Kertosono–Mojokerto, Kertosono–Wlingi". Lampiran I: Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP. 1781 Tahun 2019
  27. ^ a b Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  28. ^ a b Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  29. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  30. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  31. ^ a b Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 
  32. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  33. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  34. ^ Okezone. "Rel KA Alternatif Sidoarjo, Baru Selesai 10 Km : Okezone News". Okezone.com/. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  35. ^ "PT KAI Operasikan KA Jenggala Mojokerto-Sidoarjo | Investor Daily". id.beritasatu.com. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  36. ^ "KAI Berencana Buka Jalur Baru di Sidoarjo | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  37. ^ "Lanud Iswahjudi atau Bandara Iswahjudi". LintasMagetan.com. Diakses tanggal 22 Oktober 2017. 
  38. ^ "Arsip diskusi Semboyan35.com mengenai jalur ke Bandara Iswahjudi". Diakses tanggal 22 Oktober 2017. 
  39. ^ "Haduh, Nasib Rel Bengkong Sebentar Lagi Tinggal Kenangan". Solopos.com. 5 Februari 2015. Diakses tanggal 23 Oktober 2017. 
  40. ^ Majalah KA Edisi September 2014

Pranala luar

Peta rute: Attached KML Galat: Berkas KML tidak ditemukan

KML is not from Wikidata


 

Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia