Bahasa Aram YesusOleh para pakar secara umum diterima bahwa bahasa Aram dipertuturkan oleh Yesus sebagai bahasa ibu-Nya. Latar belakang budaya dan linguistikBukti-bukti dari Galilea dan Yudea abad pertama menunjukkan bahwa bahasa Aram adalah bahasa utama penduduk asli daerah-daerah ini. Bukti-bukti dari kitab Perjanjian Baru juga mendukung hal ini dengan memberikan beberapa nama tempat dan beberapa kata-kata Yesus dalam bahasa Aram. Kemungkinan besar Yesus juga mengerti sedikit bahasa Yunani, karena bahasa ini adalah lingua franca daerah Timur Tengah bagian barat selama tiga abad, dan juga merupakan bahasa resmi wilayah timur Kekaisaran Romawi. Yesus mungkin juga bisa sedikit berbahasa Ibrani, tetapi bukti yang mendukung hal ini baik dari kitab Perjanjian Baru maupun dari sumber lain, bisa dikatakan tidak ada. Pada masa kehidupan Yesus, bahasa Ibrani telah menjadi bahasa eksklusif eliter kaum cendekiawan dan bukan merupakan bahasa yang hidup lagi. Kebanyakan orang bisa mengenal kata-kata yang mirip dengan bahasa Aram, dan mengetahui beberapa istilah keagamaan, tetapi tidak lebih dari itu. Yesus kemungkinan juga mengetahui satu dua kata Latin. Namun, kemungkinan kata-kata ini diketahui lewat bahasa Yunani dan terbatas beberapa simbol kekuasaan Romawi (misalkan denarius ("uang"). Frasa-frasa Aram dalam Perjanjian BaruDalam teks Yunani Perjanjian Baru, ada beberapa kata-kata dan frasa Aram yang dimasukkan tanpa diterjemahkan. Kata-kata ini sebagian besar adalah kata-kata Yesus sendiri, dan kemungkinan memiliki makna khusus karena ini. Talita kum
Ayat ini memberikan sebuah kalimat Aram, yang konon dipakai Yesus membangkitkan gadis ini, dengan sebuah terjemahan dalam bahasa Yunani. Alihaksara Yunani dari frasa ini adalah ταλιθα κουμ (talitha koum). Naskah-naskah manuskrip Yunani yang paling bisa diandalkan, yaitu (Codex Sinaiticus, Codex Vaticanus) yang memuat Injil Markus, memiliki teks ini, tetapi beberapa naskah lain (seperti Codex Alexandrinus), mayoritas teks dan teks Vulgata memuat κουμι (koumi). Varian kedua ini menjadi Textus Receptus, dan merupakan versi yang muncul dalam versi The Authorised Version. Dalam bahasa Aram ini adalah "ţlîthâ qûm". Kata "ţlîthâ" adalah bentuk feminin dari kata "ţlê", yang artinya adalah muda. "Qûm" adalah verba Aram yang berarti bangun atau berdiri. Bentuk imperatif tunggal feminin adalah, aslinya adalah "qûmî". Namun, ada bukti bahwa dalam percakapan sehari-hari akhiran "î" ditanggalkan sehingga dalam bentuk imperatif tidak ada perbedaan antara kelamin maskulin dan feminin. Naskah manuskrip-manuskrip yang lebih tua, karena itu, menggunakan ejaan Yunani yang merupakan transkripsi pengucapan yang setia, sedangkan tambahan huruf "ι" kemungkinan adalah sebuah hiperkoreksi seorang penyalin yang mengenal bahasa Aram. Efata
Sekali lagi, kata Aram ini diberikan bentuk aslinya dan disertai dengan terjemahan. Dalam huruf Yunani, kalimat Aram ini ditulis sebagai εφφαθα (ephphatha). Ini diambil dari bahasa Aram "ethpthaħ", bentuk imperatif pasif verba "pthaħ", membuka. Eli Eli lema sabachthani
Kalimat ini yang diserukan oleh Yesus di kayu salib dan memiliki dua versi. Versi Injil Matius dalam alihaksara Yunani ditulis sebagai berikut: ηλι ηλι λεμα σαβαχθανι (eli eli lema sabakhthani). Sedangkan alihaksara versi Markus mirip pula, tetapi dimulai dengan: ελωι ελωι (eloi eloi). Bahasa Aram dari kalimat Matius ini adalah êlî êlî lmâ švaqtanî. Sedangkan Markus menulis elohî elohî. Yesus kelihatannya mengutip dari ayat pertama kitab Mazmur 22:1-3
Namun, Yesus tidak mengutip dari sumber Ibrani yang kanonik (resmi) - êlî êlî lâmâ `azabtonî, tetapi menggunakan sebuah terjemahan dalam bahasa Aram (lihat targum). Dalam ayat selanjutnya, dalam kedua versi, seseorang yang mendengarkan seruan Yesus mengira bahwa dia memanggil nabi Elia untuk menolong-Nya. Ini mungkin untuk menekankan ketidaktahuan orang tersebut akan apa yang sedang terjadi. Penggunaan kata ηλι oleh Matius bisa jadi menunjukkan penggunaan ayat Mazmur ini yang lebih 'resmi', yang dekat dengan bahasa Ibrani. Sedangkan versi Markus kemungkinan memperlihatkan bahasa Aram sehari-sehari secara lebih baik. Beberapa naskah manuskrip kuno Yunani menunjukkan tanda-tanda para penyalin yang berusaha menormalisasikan teks. Misalkan sebagai contoh, Codex Bezae yang aneh, mengubah kedua versi Injil menjadi ηλι ηλι λαμα ζαφθανι (êli êli lama zaphthani). Karena kalimat ini diterjemahkan dalam bahasa Yunani pada kedua kasus ini, maka arti terjemahannya tidak kabur. Namun ada sejumlah kecil pakar yang menentang hal ini, salah satu di antaranya adalah George Lamsa, tetapi metodologinya dibuktikan tidak memadai. Kata Aram "švaqtanî" didasarkan pada kata kerja (verba) "švaq", 'tinggal, lupa', dengan akhiran modus perfektif -t (pronominal ke-2: 'engkau'), dan objek sufiks "-anî" (pronominal ke-1 tunggal: 'saya'). Nama-nama pribadi bahasa Aram dalam kitab Perjanjian BaruNama-nama pribadi dalam kitab Perjanjian Baru berasal dari banyak bahasa, yang terbanyak dari bahasa Ibrani dan bahasa Yunani, tetapi nama-nama Aram banyak pula didapati. Ciri khas utama nama Aram adalah patronimi 'bar-' (alihaksara Yunani: βαρ; Aram: bar), yang artinya adalah 'putra dari', sebuah prefiks patronim umum. Padanannya dalam bahasa Ibrani adalah 'ben', yang menarik karena tidak didapati sama sekali. Kemudian sebagai contoh dalam bahasa Arab, sebagai bahasa Semit lainnya, padanannya adalah 'ibn' atau 'bin'. Di bawah disajikan beberapa contoh nama-nama Aram:
Boanerges
Yesus memberi nama belakang kakak beradik Yakobus dan Yohanes untuk menekankan kesembronoan mereka. Dalam transkripsi Yunani, nama mereka ditulis Βοανηργες (Boanêrges). Banyak spekulasi mengenai arti nama ini. Menurut terjemahan Yunaninya, artinya adalah "anak-anak guruh", kelihatannya unsur pertama nama ini adalah bnê, anak-anak dari (bentuk jamak 'bar'). Ini dalam huruf Yunani diwakili dengan tulisan βοανη (boanê), yang memberi dua vokal pada suku kata pertama, sementara satu saja sudah cukup. Dari sini bisa dilihat bahwa kemungkinan transkripsi Yunani ini tidaklah benar. Sedangkan bagian kedua nama ini biasanya diartikan sebagai rğaš, gaduh, atau rğaz, amarah. Namun seorang pakar, Maurice Casey, berpendapat bahwa ini hanya merupakan kesalahan kecil saja dalam membaca kata Aram untuk guruh, r`am (karena kemiripan huruf 's' dengan 'm' pada posisi akhir). Hal ini didukung oleh terjemahan bahasa Suryani nama ini sebagai bnay ra`mâ. Namun, di Pesyita tertulis bnay rğešy. Kefas
Dalam dua fragmen ini, Kefas adalah nama julukan sang rasul yang lebih dikenal dengan nama Simon Petrus. Kata ini dalam huruf Yunani ini dieja sebagai Κηφας (Kêphas). Nama asli sang rasul ini tampaknya adalah Simon, dan dia diberi nama julukan Aram, kêfâ atau kîfâ, batu, oleh Yesus. Huruf sigma (s) ditambahkan dalam bahasa Yunani pada posisi akhir untuk membuat nama ini terdengar menjadi nama seorang pria dan bukan wanita. Bahwa arti nama ini lebih penting daripada namanya sendiri, bisa terlihat dari hal bagaimana terjemahan Yunani diambil secara universal, Πετρος (Petros). Tidaklah jelas mengapa rasul Paulus menggunakan nama Aram Simon Petrus daripada nama Yunaninya ketika ia menulis tentang gereja di Korintus. Mungkin Paulus kala menulisnya, pada masa sebelum Kefas dikenal sebagai Petrus secara luas. Tomas
Tomas (Θωμας - Thomas) adalah salah satu dari keduabelas rasul Yesus dan namanya tercantum di keempat Injil dan juga kitab Kisah Para Rasul. Namun hanya dalam kitab Injil Yohanes saja diberikan lebih banyak informasi mengenainya. Dalam tiga tempat lainnya, ia disebut sebagai Didimus (Διδυμος - Didymos), (Yohanes 11:16, 20:24 and 21:2) yang merupakan kata Yunani yang berarti "kembar". Sejatinya "si kembar" bukanlah sebuah nama belakang tetapi merupakan terjemahan dari "Tomas". "Tomas" berasal dari bahasa Aram tômâ, kembar. Oleh karena itu, sebenarnya bukan dua nama pribadi yang berbeda, Tomas Didimus, tetapi ada sebuah nama tunggal, si Kembar. Tradisi Kristen memberinya nama pribadi Yudas, dan kemungkinan diberi nama Tomas untuk membedakannya dari tokoh-tokoh yang lain dengan nama yang sama. TabitaNama murid ini diberikan, baik dalam bahasa Aram (Ταβιθα - Tabitha) maupun Yunani (Δορκας - Dorkas). Nama Aram ini adalah sebuah alihaksara Yunani dari kata Aram "Ţvîthâ". Kedua nama berarti "kijang". Kemungkinan besar hanyalah kebetulan saja bahwa Petrus pada ayat ke-40 berseru: "Tabita, bangunlah!" (Ταβιθα αναστηθι - Tabitha anastethi), mirip dengan kalimat 'talita kum' yang dipakai Yesus. Nama-nama tempat Aram dalam Perjanjian BaruGetsemani
Tempat di mana Yesus membawa para murid untuk berdoa sebelum Yesus ditangkap, dalam alihaksara Yunani ditulis sebagai Γεθσημανι - Gethsêmani. Kata ini padanan bahasa Aram Gath-Šmânê, pemerasan minyak atau tempat minyak (maksudnya minyak zaitun). Golgota
Kata ini jelas diambil bahasa Aram dan bukan bahasa Ibrani. Gûlgaltâ adalah kata Aram untuk "tengkorak". Nama ini muncul dalam semua Injil kecuali Lukas, yang menyebut tempat ini hanya "Tengkorak" saja, tanpa bahasa Aram. Nama bukit Kalvari diambil dari terjemahan bahasa Latin Vulgata, Calvaria. Hakal-Dama
Tempat di mana Yudas Iskariot bunuh diri, dengan jelas disebut Tanah Darah dalam bahasa Yunani. Namun tradisi naskah manuskrip memberi ejaan yang berbeda-beda dalam bahasa Aram. Teks-teks yang termuat dalam tradisi Bizantium memberikan bacaan Ακελδαμα ([H]akeldama); manuskrip dari tradisi yang berbeda memberikan Αχελδαμα ([H]akheldama), Ακελδαιμα ([H]akeldaima), Ακελδαμακ ([H]akeldamak) dan Ακελδαμαχ ([H]akeldamakh). Walau ejaan ini berbeda-beda, aslinya dalam bahasa Aram kemungkinan besar adalah ħqêl dmâ, tanah darah. ReferensiSemua rujukan diambil dari kitab Perjanjian Baru diambil dari Alkitab. Terjemahan Baru 1974. Hak Cipta Lembaga Alkitab Indonesia kecuali dikatakan lain.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia