Yudas Iskariot
Yudas Iskariot (/ˈdʒuːdəs ɪˈskæriət/; bahasa Yunani Alkitabiah: Ἰούδας Ἰσκαριώτης; Hebrew: יהודה איש קריות Yəhūda ʾĪš Qǝrīyyōṯ; wafat (ca 30–ca 33 M), adalah, menurut empat injil kanonik dalam agama Kristen, seorang murid dan salah satu dari Dua Belas Rasul Yesus Kristus yang asli. Yudas mengkhianati Yesus di hadapan Sanhedrin di Taman Getsemani dengan mencium pipi-Nya dan memanggil-Nya dengan sebutan "Tuan" untuk mengungkapkan identitas-Nya dalam kegelapan kepada orang banyak yang datang untuk menangkap-Nya. Seperti Brutus, namanya sering digunakan secara identik dengan pengkhianatan atau pengkhianatan. Yudas Iskariot adalah satu dari tiga murid yang dikenal di kalangan orang Kristen maupun orang Islam (2 murid lainya adalah Yohanes (dalam Islam disebut Yahya) dan Petrus). EtimologiDalam bagian Perjanjian Baru Alkitab Kristen yang asalnya ditulis dalam bahasa Yunani, nama "Yudas Iskariot" ditulis sebagai Ιούδας Ισκάριωθ dan Ισκαριώτης. "Yudas" (ditulis "Ioudas" dalam bahasa Yunani kuno, "Iudas" dalam bahasa Latin, dilafalkan yudas dalam kedua bahasa tersebut) merupakan bentuk Yunani dari nama umum Ibrani Yehuda (יהודה, Yehûdâh, bahasa Ibrani yang artinya "Allah dipuji"). Ejaan Yunani mendasari penulisan berbagai nama dalam Perjanjian Baru yang kemudian dialihaksarakan dalam berbagai bahasa di dunia. Arti penting nama "Iskariot" tidak jelas. Ada beberapa teori utama mengenai etimologinya:
Menurut tradisi KristenDi kalangan orang Kristen, nama Yudas Iskariot sudah tidak asing lagi. Dia dianggap sebagai pengkhianat karena telah menyerahkan Yesus Kristus kepada imam-imam kepala dengan harga 30 keping perak (Matius 26:14–15). Matius 27:5 mencatat bahwa Yudas melemparkan uang perak yang diterimanya ke dalam Bait Suci, lalu pergi bunuh diri dengan cara gantung diri, dan kemudian oleh Imam-Imam uang tersebut dibelikan sebidang tanah, yang disebut Tanah Tukang Periuk, sebagai tempat pekuburan orang asing. Dalam Kisah Para Rasul 1:18 kemudian diceritakan bahwa Yudas Iskariot telah membeli sebidang tanah sebelum ia akhirnya "jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar"—tanah tersebut pada akhirnya dinamai Tanah Darah, atau Hakal-Dama. Dalam suatu pemilihan yang diadakan oleh para murid, posisi Yudas akhirnya digantikan oleh Matias setelah kesebelas murid membuang undi untuk menentukan siapa orang ke-12 yang akan menggantikannya (Kisah Para Rasul 1:26). Menurut tradisi IslamMenurut tradisi Islam, Nabi Isa (Yesus) tidak dibunuh atau disalib. Al-Qur'an menerangkan dalam surat An Nisaa':157 bahwa Isa tidaklah dibunuh maupun disalib oleh orang-orang kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah seperti Isa, yaitu Yudas Iskariot.[6]
Lihat pulaReferensi
|