Yudea (provinsi Romawi)Yudea adalah sebuah provinsi di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi yang terletak di wilayah Levant, mencakup bagian dari tanah yang kini dikenal sebagai Israel dan Palestina. Provinsi ini memiliki sejarah panjang yang sarat dengan peristiwa politik, agama, dan sosial yang berpengaruh besar dalam sejarah dunia. Nama Yudea berasal dari nama Kerajaan Yehuda yang sebelumnya berdiri di kawasan ini, dan memainkan peran penting dalam sejarah bangsa Yahudi. Sejarah AwalSetelah kehancuran Kerajaan Yehuda pada tahun 586 SM oleh Babilonia, wilayah ini berada di bawah kekuasaan berbagai kerajaan dan kekaisaran, termasuk Babilonia, Persia, dan akhirnya Yunani setelah penaklukan oleh Aleksander Agung. Pada abad ke-2 SM, wilayah ini mengalami periode kemandirian yang singkat di bawah pemerintahan Dinasti Hasmonean, yang berhasil membebaskan diri dari kekuasaan Seleukia melalui pemberontakan Makabe. Namun, pada tahun 63 SM, Yudea jatuh ke tangan Kekaisaran Romawi di bawah Jenderal Pompeius, yang memasukkan wilayah tersebut ke dalam lingkup pengaruh Romawi. Sebuah pemerintahan boneka didirikan di bawah Dinasti Herodes, dengan Herodes Agung sebagai raja klien yang memerintah atas nama Roma. Pembentukan Provinsi YudeaSetelah kematian Herodes Agung pada tahun 4 SM, kerajaannya dibagi di antara tiga putranya: Arkhelaus, Antipas, dan Filipus. Namun, pemerintahan Arkhelaus di wilayah Yudea, Samaria, dan Idumea dianggap gagal oleh Roma. Pada tahun 6 M, Kaisar Augustus mencopot Arkhelaus dari kekuasaan dan menjadikan wilayahnya sebagai provinsi Romawi langsung yang disebut Provinsi Yudea, di bawah kekuasaan seorang prefek atau prokurator yang ditunjuk langsung oleh kaisar. Geografi dan AdministrasiProvinsi Yudea mencakup wilayah Yudea, Samaria, dan Idumea, dengan Yerusalem sebagai pusat keagamaan dan budaya. Sebagai bagian dari provinsi Romawi, Yudea berada di bawah yurisdiksi Kekaisaran, tetapi tetap mempertahankan beberapa tradisi lokal Yahudi. Sistem pemerintahan provinsi melibatkan pengawasan ketat oleh pejabat Romawi, tetapi mereka juga berupaya bekerja sama dengan para pemimpin lokal seperti imam besar di Bait Suci Yerusalem dan Sanhedrin. Gubernur provinsi, yang awalnya seorang prefek dan kemudian prokurator, bertanggung jawab atas administrasi, perpajakan, dan ketertiban umum. Salah satu gubernur yang terkenal adalah Pontius Pilatus, yang memerintah dari tahun 26 hingga 36 M dan dikenal dalam tradisi Kristen karena perannya dalam pengadilan dan penyaliban Yesus Kristus. Kehidupan Sosial dan KeagamaanYudea pada masa Romawi merupakan masyarakat yang beragam dengan ketegangan agama dan budaya yang kuat. Orang Yahudi adalah kelompok dominan, tetapi wilayah ini juga dihuni oleh orang-orang Samaria, Edom, dan komunitas kecil bangsa Yunani serta Romawi. Agama Yahudi memainkan peran sentral dalam kehidupan masyarakat, dengan Bait Suci di Yerusalem sebagai pusat ibadah utama. Ketegangan sering kali terjadi antara otoritas Romawi dan populasi Yahudi, terutama karena konflik mengenai penyembahan berhala, perpajakan, dan pengelolaan Bait Suci. Selain itu, muncul berbagai kelompok agama dan politik seperti Farisi, Saduki, Zelot, dan Esseni yang memberikan dinamika yang kompleks dalam kehidupan masyarakat. Pemberontakan Yahudi dan Kehancuran YerusalemKetegangan antara orang Yahudi dan Roma mencapai puncaknya dalam Pemberontakan Yahudi Pertama pada tahun 66-73 M. Pemberontakan ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pajak yang berat dan penghinaan terhadap tradisi Yahudi oleh otoritas Romawi. Pada tahun 70 M, pasukan Romawi di bawah Jenderal Titus menyerbu Yerusalem dan menghancurkan Bait Suci, yang merupakan salah satu peristiwa paling tragis dalam sejarah Yahudi. Setelah pemberontakan ini, Yudea mengalami penurunan signifikan dalam otonomi dan statusnya. Perlawanan terakhir kaum Yahudi berakhir dengan jatuhnya benteng Masada pada tahun 73 M. Transformasi Menjadi Provincia PalestinaPada abad ke-2 M, setelah Pemberontakan Bar Kokhba (132-135 M), Kaisar Hadrianus mengambil langkah drastis dengan menghapus nama Yudea dan menggantinya dengan Provincia Palestina, sebagai upaya untuk menghapus identitas Yahudi dari wilayah tersebut. Kota Yerusalem juga diubah namanya menjadi Aelia Capitolina, dan orang Yahudi dilarang memasuki kota itu. Warisan dan PengaruhYudea sebagai provinsi Romawi menjadi saksi dari peristiwa-peristiwa besar yang membentuk sejarah dunia, termasuk munculnya Kekristenan dan diaspora Yahudi. Konflik yang terjadi di Yudea mencerminkan tantangan yang dihadapi Kekaisaran Romawi dalam mengelola wilayah yang kaya akan identitas budaya dan agama yang kuat. Warisan sejarah Yudea tetap hidup hingga hari ini, dengan situs-situs seperti Yerusalem, Masada, dan Laut Mati menjadi pengingat akan masa lalu yang penuh dengan perjuangan, iman, dan pengharapan. PemimpinPangkat
Dalam Alkitab, istilah "prefek" maupun "prokurator" diterjemahkan sebagai "wali negeri"[1] PejabatPrefek
Prokurator
ReferensiPranala luar
|