École normale supérieure (pengucapan bahasa Prancis: [ekɔl nɔʁmal sypeʁjœʁ]; juga dikenal dengan nama Normale sup', Ulm, ENS Paris, l'École dan sering kali disingkat ENS) adalah grande école Prancis (institusi pendidikan tinggi yang berada di luar kerangka sistem universitas publik). Institusi ini pertama kali digagas pada masa Revolusi Prancis[4] dan dimaksudkan untuk mempersiapkan tenaga pengajar di Republik yang baru saja didirikan dengan semangat kritis dan nilai-nilai sekuler pencerahan.[5] Semenjak itu institusi ini telah menjadi institusi bergengsi yang hanya menerima siswa terbaik. Institusi ini didirikan pada tahun 1794 dan direorganisasi oleh Napoleon. ENS memiliki dua seksi utama, yaitu sastra dan ilmiah. Untuk masuk ke dalam institusi ini, siswa harus melalui ujian tertulis dan lisan yang sangat kompetitif.[6] Setelah diterima, beberapa siswa bahkan memiliki status sebagai pegawai negeri yang digaji.[7][8]
Tujuan utama dari ENS adalah untuk melatih dosen, peneliti, dan pegawai negeri. Di antara para alumni ENS terdapat 13 Pemenang Hadiah Nobel, termasuk 8 peraih Nobel Fisika (ENS memiliki rasio tertinggi dari pemenang hadiah Nobel per alumni dari institusi manapun di seluruh dunia[9]), 11 peraih Medali Fields (universitas dengan peraih terbanyak di dunia), lebih dari setengah peraih Medali Emas CNRS (penghargaan ilmiah terbesar Prancis), beberapa ratus anggota Institut de France, dan puluhan politisi dan negarawan.[10][11] Sekolah ini telah diakui sebagai salah satu tempat pelatihan matematika dan fisika terbaik di Prancis, dan juga telah melahirkan penulis-penulis ternama Julien Gracq, Jean Giraudoux, Assia Djebar, Charles Péguy, Henri Bergson, Jean-Paul Sartre, Louis Althusser, Simone Weil, Maurice Merleau-Ponty dan Alain Badiou. Universitas ini juga telah menelorkan ilmuwan sosial ternama seperti Émile Durkheim, Raymond Aron, Pierre Bourdieu, Michel Foucault dan Jacques Derrida.[12][13][14]
Referensi
Catatan
Pranala luar