Tujuan artikel ini adalah menciptakan Randai Ratok Mandeh yang bersumber dari Ilau Sebagai Model Pembelajaran Jender Pada Kelompok Kesenian Kampai Tabu Karambia Kota Madya Solok Sumatera Barat. Ilau merupakan bentuk sastra lisan yang berangkat dari cerita duka ratapan kematian. Selama ini, Ilau hanya ditampilkan dalam bentuk ritual kematian yang disampaikan dalam bentuk nyanyian sastra lisan yang dilakukan oleh sekelompok perempuan lanjut usia. Sastra lisan yang berangkat dari cerita kematian budaya lokal memuat nilai-nilai kearifan jender.Kearifan jender yang berangkat dari cerita Ilau dapat ditranformasikan menjadi Randai Rantok Mandeh yang diimplementasikan pada kelompok kesenian Tabu Karambia Kota Solok Sumatera Barat. Penciptaan model ini sengaja dijadikan sebagai pilihan pendidikan jender bagi generasi muda mengingat miskinnya kesadaran tentang jender. Kesadaran tentang jender dikemas dalam bentuk cerita randai dapat menambah apresisasi masyarakat, khususnya generasi muda. Melalui pendekatan seni yang dikemas secara estetis, cerita duka tentang kematian dapat dikonversi menjadi pertunjukan yang bernilai multidimensi. Penciptaan Randai Ratok Mandeh berbasis riset dengan metode R&D (Research and Development). Riset bermula pada ratapan kematian masyarakatnya menyebut Ilau. Development menjadi dasar diciptakannya Randai Ratok Mandeh sebagai wujud berkreativitas.

Published by Institut Seni Indonesia Surakarta
Journal Name PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT
Contact Phone+62271647658
Contact Name Satriana Didiek Isnanta
Contact Email semhas.isi.ska@gmail.com
Location Kota surakarta, Jawa tengah INDONESIA
Website SemHas| https://dipro.isi-ska.ac.id/index.php/SemHas|
ISSN ISSN : -, EISSN : 27154351, DOI : https://doi.org/10.33153,
Core Subject Humanities, Art,
Meta Subject Arts, Humanities,
Meta DescSeni, teknologi, dan masyarakat dewasa ini telah menyatu dalam praktik penelitian dan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi seni. Tidak ada lagi jarak antara praktik seni dan teknologi, terutama dengan masyarakat. Pemisaha antara disiplin sain dan teknologi dengan sosial, humaniora, dan seni tidak lagi populer saat ini. Praktek seni sudah seharusnya melebur dan kehadirannya mewarnai teknologi dan masyarakat . seni tidak lagi terbatas menjadi menara gading yang berlindung di balik kredo seni untuk seni. Kehadiran seni semakin diperlukan dalam dunia yang kian berlari menuju kecanggihan teknologi. Seni telah membuktika hal tersebut dengan munculnya disiplin-disiplin baru dalam ilmu pengetahuan seperti disiplin desain, kajian budaya dan sebagainya. Dengan demikian terjadilah dialog antar disiplin yang memungkinkan seni memberi manfaat lebih bagi peradaban. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Surakarta konsisten mewadahi praktik seni dalam penelitain dan pengabdian masyarakat dengan perspektif yang lebih holistik. Seni dikembangkan tidak terpisah dengan masyarakat dengan segala dinamikanya.
PenulisSurherni , Ninon Syofia
Publisher ArticleLP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
Subtitle Article PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1
Scholar Googlehttp://scholar.google.com/scholar?q=%2Bintitle%3A&…
View Articlehttps://dipro.isi-ska.ac.id/in…
DOI
DOI Number
Download Article [1] https://dipro.isi-ska.ac.id/index.php/Se…
Download Article [2]

 

Randai Randai Kuantan Randa Septian Talang Randai, Pasemah Air Keruh, Empat Lawang Randai, Marau, Ketapang Randa ante Kabilasa 2012 Gusti Randa Randa tapak Keranda Kuntilanak Čestmír Řanda Ryaas Randa Lampor: Keranda Terbang Pembawa keranda Randa Siniora Randa Empas, Bentian Besar, Kutai Barat Waspa randa Burung perandai