Tujuan artikel ini adalah menciptakan Randai Ratok Mandeh yang bersumber dari Ilau Sebagai Model Pembelajaran Jender Pada Kelompok Kesenian Kampai Tabu Karambia Kota Madya Solok Sumatera Barat. Ilau merupakan bentuk sastra lisan yang berangkat dari cerita duka ratapan kematian. Selama ini, Ilau hanya ditampilkan dalam bentuk ritual kematian yang disampaikan dalam bentuk nyanyian sastra lisan yang dilakukan oleh sekelompok perempuan lanjut usia. Sastra lisan yang berangkat dari cerita kematian budaya lokal memuat nilai-nilai kearifan jender.Kearifan jender yang berangkat dari cerita Ilau dapat ditranformasikan menjadi Randai Rantok Mandeh yang diimplementasikan pada kelompok kesenian Tabu Karambia Kota Solok Sumatera Barat. Penciptaan model ini sengaja dijadikan sebagai pilihan pendidikan jender bagi generasi muda mengingat miskinnya kesadaran tentang jender. Kesadaran tentang jender dikemas dalam bentuk cerita randai dapat menambah apresisasi masyarakat, khususnya generasi muda. Melalui pendekatan seni yang dikemas secara estetis, cerita duka tentang kematian dapat dikonversi menjadi pertunjukan yang bernilai multidimensi. Penciptaan Randai Ratok Mandeh berbasis riset dengan metode R&D (Research and Development). Riset bermula pada ratapan kematian masyarakatnya menyebut Ilau. Development menjadi dasar diciptakannya Randai Ratok Mandeh sebagai wujud berkreativitas.