Abstrak Kota Surabaya merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur yang memiliki iklim tropis dan iklim pantai,maka menjadi hal wajar bahwa Kota Surabaya memiliki cuaca yang panas dan kering namun saat ini sering dijumpai bahwa tingkat temperatur di kota sudah melebihi batas normal. Kota Surabaya kini sudah berada pada rentangan 23,2°C -35,3°C dengan kelembaban 95% sedangkan suhu nyaman termal untuk orang Indonesia yang berada pada daerah tropis adalah kisaran 15°C - 25°C dengan kelembaban 70%. Tingginya suhu udara yang ada di Kota Surabaya memberikan pengaruh terhadap kenyamanan termal bagi masyarakatnya kususnya daerah Kecamatan Dukuh Pakis yang memiliki temperatur paling tinggi dibandingkan 31 kecamatan yang ada di Surabaya yaitu mencapai 34,8°C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) persepsi masyarakat terkait kenyamanan termal baik di dalam rumah maupun di luar rumah di Kecamatan Dukuh Pakis 2) mengetahui jenis adaptasi yang dilakukan masyarakat untuk mengurangi tingginya suhu udara yang dirasakan disekitar lingkungan tingggal mereka yaitu di Kecamatan Dukuh Pakis.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Survey.Penelitian ini teknik sampling yang digunakan termasuk ke dalam kelompok non probability sampling dengan menggunakan teknikaccidental sampling.Subjek penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kecamatan Dukuh Pakis yang tidak menggunakan pendingin ruangan (AC).Pengumpulan data dilakukan dengan angket dan dokumentasi.Analisis data dengan berpedoman pada data primer yang diperoleh dari hasil angket dan keterangan responden di Kecamatan Dukuh Pakis dan digunakan analisis deskriptif.Hasil penelitian ini adalah persepsi kenyamanan termal masyarakat ketika berada didalam rumah yaitu Kurang Nyaman dan untuk persepsi kenyamanan termal luar rumah adalah Tidak Nyaman, sehingga masyarakat lebih suka beraktifitas di dalam ruangan daripada di luar ruangan. Bentuk adaptasi yang dilakukan masyarakat untuk mengurangi panasnya suhu udara berupa adaptasi kegiatan dan tempat tinggal, untuk adaptasi kegiatan yang dilakukan masyarakat adalah kegiatan yang mudah seperti menyalakan kipas Angin, untuk adaptasi tempat tinggal untuk mengurangi tingginya suhu udara masyarakat memberikan tanaman di depan rumah agar lebih sejuk dan menambah rasa nyaman ketika berada di dalam maupun luar rumah. Kata Kunci :Persepsi, Kenyamanan Termal, Adaptasi Abstract Surabaya is a capital of East Java Province which has tropical and coastal climates, so that it becomes natural if this city is hot and dry. However, it has been found that temperature level of this city has exceeded the normal limit. Surabaya has already on 23,2°C -35,3°C temperature with 95% humidity, while the thermal comfort for Indonesian people which its temperature in tropical area is around 15°C - 25°C with 70% humidity. The high temperature in Surabaya affects the thermal comfort, especially Dukuh Pakis district that its temperature reaches 34,8°C, which is the highest temperature from all of 31 districts in Surabaya. The aim of this study is to find out 1) public perception related with thermal comfort inside and outside the house in Dukuh Pakis district 2) adaptation types that citizens do to reduce the temperature around their surroundings in Dukuh Pakis districts. This research was used Survey Research as the research design. Sampling technique that used was in the same group of Non Probability Sampling that named Accidental Sampling Method. This study was involved all the residents Dukuh Pakis district which do not use air conditioner as the research subject. Questionnaire and documentation were used as data collection techniques. The primary data that got from questionnaire and respondents’ statement will be analyzed by using descriptive analysis. The result of this study revealed that public perception of thermal comfort inside the house stated as rather comfortable, and not comfortable at all outside the house. In this case, people are preferred to stay inside the room rather than the outside. These kinds of adaptation are done to decrease the air temperature like adaptation in terms of activity and residency. Activity adaptations that done by people is doing the easy task, like turning on the fan. For residency adaptation, people usually grow some plants around the house to decrease the heat, so the environment will become cooler and more comfort while they are inside or outside the home. Keywords: Perception, Thermal Comfort, Adaptation
Published by | Universitas Negeri Surabaya |
Journal Name | Swara Bhumi |
Contact Phone | - |
Contact Name | - |
Contact Email | - |
Location | Kota surabaya, Jawa timur INDONESIA |
Website | swara-bhumi| https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi| |
ISSN | ISSN : -, EISSN : -, DOI : -, |
Core Subject | Science, Education, |
Meta Subject | Earth & Planetary Sciences, Education, |
Meta Desc | |
Penulis | HANDAYANI, MALINDA |
Publisher Article | Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa |
Subtitle Article | Swara Bhumi Vol 4, No 02 (2016): Volume 4 edisi yudisium |
Scholar Google | http://scholar.google.com/scholar?q=%2Bintitle%3A&… |
View Article | https://jurnalmahasiswa.unesa.… |
DOI | |
DOI Number | |
Download Article [1] | |
Download Article [2] |
Informasi yang terkait dengan PERSEPSI MASYARAKAT TERKAIT KENYAMANAN TERMAL DI PEMUKIMAN PADAT (NON AC) KECAMATAN DUKUH PAKIS KOTA SURABAYA
Persepsi Indeks Persepsi Korupsi Persepsi (film) Persepsi ujaran Teori motor dalam perspektif bicara Persepsi citra religius pada fenomena alam Kognisi musik Indra keenam