Masalah yang diteliti yaitu peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa, perbedaan self-confidende siswa di kelas pembelajaran berbasis masalah dan kelas konvensional, hubungan antara kemampuan berpikir kreatif dan self-confidence, serta aktivitas siswa terhadap respon pembelajaran berbasis masalah. Analisis kuantitatif menggunakan independent sample t-test, Mann-Whitney test, serta uji korelasi Pearson Correlation, sedangkan analisis kualitatif dilakukan secara deskriptif. Hasil analisis data dari penelitian ini adalah: 1) Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional baik berdasarkan hasil analisis keseluruhan maupun berdasarkan laki-laki dan perempuan. 2) Self-confidence siswa ditinjau dari analisis keseluruhan yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah tidak lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional, sedangkan ditinjau berdasarkan laki-laki dan perempuan, siswa perempuan yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa laki-laki yang mendapat pembelajaran berbasis masalah, demikian pula pada kelas perempuan yang belajar dengan pembelajaran konvensional lebih baik daripada kelas laki-laki yang belajar dengan pembelajaran konvensional, membandingkan self-confidence perempuan di kelas pembelajaran berbasis masalah dan di kelas pembelajaran konvensional ditemukan bahwa self-confidence perempuan di kelas pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi. 3) Terdapat hubungan antara kemampuan berpikir kreatif siswa dan self-confidence siswa. 4) Aktivitas siswa terhadap respon pembelajaran matematika dengan pembelajaran berbasis masalah menjadi baik artinya mengalami peningkatan.