Deterjen terdiri dari campuran builder, surfaktan, filler dan aditif. Penggunaan sodium tri polyphosphate (STPP) sebagai builder pada deterjen menyebabkan deposit fosfat dalam air sehingga mengakibatkan eutrofikasi. Zeolit mampu menggantikan peran fosfat sebagai builder pada deterjen. Abu sekam padi dapat dimanfaatkan dalam mensintesis zeolit karena kandungan silika yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh konsentrasi NaOH dalam pengambilan silika dari abu sekam padi terhadap karakter zeolit hasil sintesis dan menentukan deterjensi dari surfaktan sodium lauryl sulfate dengan menggunakan zeolit sintesis sebagai builder.   Metode yang digunakan dalam sintesis zeolit dari abu sekam padi adalah sol gel yang dianjutkan dengan hidrotermal. Natrium Silikat (Na2SiO3) dicampur dengan Natrium Aluminat (Na2AlO2) kemudian disetirer sehingga membentuk gel yang selanjutnya dihidrotermaal pada suhu 100oC selama 5 jam. Karakterisasi zeolit hasil sintesis meliputi penentuan menggunakan metode difraksi sinar-x, FT-IR, kapasitas tukar kation pada zeolit dan pengujian daya deterjensi zeolit serta membandingkan dengan STPP dalam peranannya sebagai builder.   Hasil penelitian diperoleh kemampuan deterjensi optimum sebesar 94,313% dengan nilai KTK 65,71 mek/100 g dan ukuran kristal 23,589 nm pada variasi konsentrasi NaOH 6,67M. Berdasarkan karakterisasi XRD dan FT-IR zeolit yang terbentuk adalah zeolit A, Na-A, Na-Y dan Sodalit. Pengaruh konsentrasi NaOH dalam pengambilan silika dari abu sekam padi terhadap zeolit sintesis adalah semakin tinggi konsentrasi NaOH semakin kecil ukuran kristal sehingga daya deterjensi semakin tinggi.