Telah dilakukan sintesis adsorben K-Fe3O4 dari magnetit (Fe3O4) yang sebelumnya dibuat dari ferri amonium sulfat (III) dan ferro amonium sulfat (II) dengan perbandingan 3:1. Kemudian Fe3O4 dimodifikasi dengan kitosan yang dimanfaatkan untuk mengadsorpsi ion logam Pb2+. Adsorben diatur dengan perbandingan komposisi magnetit dan kitosan 1:1; 2:1 dan 1:2. Karakteristik adsorben K-Fe3O4 dan interaksi adsorben terhadap ion Pb2+ diketahui berdasarkan data Fourier Transform Infared (FTIR) dan X-ray Powder Diffraction (XRD). Untuk hasil FT-IR, K-Fe3O4 mengalami perubahan peak pada panjang gelombang 354,9 cm-1 merupakan gugus O ? Fe dan 1026 cm-1 yang merupakan gugus fungsi dari C ? O. Hasil XRD menunjukkan puncak-puncak karakteristik magnetit dan K-Fe3O4 terdapat di 2? = 35,79° dan 36,01° dimana hasilnya tidak mengalami perubahan yang signifikan menandakan bahwa senyawa magnetit ini tetap ada di K-Fe3O4. Konsentrasi ion logam Pb2+ setelah adsorpsi ditentukan secara spektrofotometer serapan atom (SSA). Hasil penelitian didapatkan bahwa perbandingan komposisi yang ideal adalah 1:1 dengan % penyerapan sebesar 94,97 % untuk ion logam Pb2+. Kata kunci: Adsorben, Magnetit, Kitosan, Ion Logam Pb2+, Fourier Transform Infared (FTIR), X-ray Powder Diffraction (XRD), Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).