Perkembangan teknologi komputer yang begitu pesat menjadikan perhitungan efek orde-kedua pada struktur sebagai sesuatu yang wajib diperhitungkan dalam perencanaan struktur. SNI Baja 2002 yang masih dipakai sampai dengan saat ini hanya merekomendasikan analisis orde-pertama dengan faktor ampli fikasi. AISC sendiri sudah berulang kali merevisi peraturan dalam perencanaan stabilitas. Hal ini tampak pada peraturan AISC 2010 yang telah memindahkan Effective Length Method (ELM), sebuah metode yang direkomendasikan dalam SNI 2002, sebagai metode alternatif dalam perencanaan stabilitas struktur dan merekomendasikan Direct Analysis Method (DAM) yang telah memperhitungkan efek orde-kedua secara langsung. Maka, pada tulisan ini akan dibandingkan kedua metode tersebut pada portal bidang 4 lantai dimana perbandingan kedua metode difokuskan pada nilai stress ratio. Tujuan dari perbandingan ini adalah untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang kedua metode tersebut sehingga dapat dipilih metode yang lebih efektif dan efisien dalam pembangunan ruko yang menggunakan profil baja di kota Medan. Dari perbandingan nilai stress ratio, didapat perbedaan nilai stress ratio yang bervariasi antara 0,5-28% dan perbandingan antara kedua metode menunjukkan bahwa DAM merupakan metode yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan metode ELM. Kata kunci : Direct Analysis Method (DAM), Effective Length Method (ELM), Stress Ratio