Beberapa dasar zirah (lapisan baja tubuh, pelindung bahu, plastron, dan lempengan pelindung bawah) dari zaman Mikenai Akhir telah ditemukan di Thiva, beberapa pita perunggu juga ditemukan di Mikenai dan Faistos. Sisik perunggu ditemukan di Mikenai dan Troya; zirah sisik, bentuk tertua dari zirah logam, digunakan secara luas di seluruh wilayah Laut Tengah bagian timur dan Timur Dekat. Pada bulan Mei 1960,[2] arkeolog Swedia menemukan contoh paling awal dari kuiras perunggu yang terhantam di Dendra, berasal dari akhir abad kelima belas SM. Benda itu merupakan bagian dari Zirah Dendra Helladik Akhir (LHIIIa), yang terdiri dari lima belas lembar lembaran perunggu terpisah, disatukan dengan tali kulit, yang membungkus pemakainya dari leher hingga lutut.[1]Panoplia mencakup pelindung kaki dan pelindung lengan bawah. Pelindung lengannya unik tetapi pelindung kaki, mungkin terbuat dari linen, sering digambarkan dalam seni Mikenai akhir. Beberapa contoh perunggu yang ditemukan hanya menutupi tulang kering dan mungkin dikenakan di atas kain linen untuk perlindungan, seperti yang dikemukakan oleh Diane Fortenberry.[3] Meskipun hanya ditemukan satu zirah lengkap zaman Mikenai, tanda zirah dengan jenis serupa muncul sebagai ideogram pada prasasti Linear B yang ditemukan di Knossos (seri Sc), Pylos (seri Sh), dan Tiryns (seri Si).[4]
Kuiraspanoplia terdiri dari dua bagian, untuk bagian dada dan punggung. Benda itu bergabung di sisi kiri dengan engsel. Ada lingkaran perunggu di sisi kanan lempengan depan dan lingkaran serupa di setiap bahu. Pelindung bahu yang besar pas di atas kuiras. Dua lempengan segitiga dipasang pada pelindung bahu dan memberi perlindungan pada ketiak pemakainya saat lengan dalam posisi terangkat. Ada juga pelindung leher yang dalam. Ideogram Linear B yang menggambarkan baju zirah jenis ini membuat pelindung leher terlihat jelas, dan perlindungan dengan kerah perunggu tinggi adalah ciri khas baju zirah tubuh Timur Dekat. Tiga pasang pelat melengkung digantung di pinggang untuk melindungi selangkangan dan paha. Semua potongan ini terbuat dari lembaran perunggu tempa dan didukung dengan kulit dan diikat secara longgar dengan tali kulit sapi untuk memungkinkan gerakan tertentu. Panoplia itu membentuk baju zirah berbentuk tabung yang ruwet, yang sepenuhnya melindungi leher dan batang tubuh, dan memanjang hingga ke lutut. Diduga pelindung lengan bawah dan satu set pelindung kaki semakin melindungi prajurit, semuanya terbuat dari perunggu, karena pecahannya juga ditemukan di kuburan di Dendra. Potongan taring babi hutan juga ditemukan, yang dulunya merupakan bagian dari perangkat ketopong taring babi.
Sosok di Wadah Prajurit Mikenai (Mikenai, k. 1200 SM, Museum Arkeologi Nasional, Athena) mengenakan zirah. Namun, berbeda, karena dapat berupa zirah hoplites kulit setinggi pinggang timbul dengan celemek kulit berpohon yang mencapai pertengahan paha dan mungkin pelindung bahu, sangat mirip dengan yang dikenakan oleh Bangsa Laut yang digambarkan di kuil kamar mayat Ramses III (wafat k. 1155 SM) di Medinet Habu, Mesir Hilir, atau, sebagai alternatif, pelindung tubuh mungkin berupa korselet 'lonceng' dari lembaran perunggu tempaan, jenis yang juga ditemukan di Eropa Tengah pada waktu itu.[5]
Paul Åstrom, The Cuirass Tomb and Other Finds at Dendra Part I: The Chamber Tombs (Studies in Mediterranean Archaeology, iv) (Göteborg) 1977. The official publication.
Nicolas Grguric, The Mycenaeans: c 1650–1100 BC, "the Dendra armour" (Osprey)
Anthony Snodgrass, Early Greek Armour and Weapons: From the End of the Bronze Age to 600 B.C. (Edinburgh/Chicago) 1964: 71–73, 76f.
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Dendra panoply.
