SyekhZayed bin Sultan Al Nahyan (bahasa Arab: ٱلشَّيْخ زَايِد بِن سُلْطَان آل نَهْيَان, translit. Asy-Syaikh Zāyid bin Sulṭān Āl Nahyān; 6 Mei 1918 – 2 November 2004) adalah bapak pendiri[2][3][4][5] dan kekuatan pendorong utama di balik pembentukan Uni Emirat Arab, menyatukan tujuh emirat, dan menjadi Raʾīs (presiden) pertama Uni, posisi yang dipegangnya selama hampir 33 tahun (1971 hingga kematiannya pada 2004).[1][6] Ia juga penguasa Abu Dhabi selama lebih dari 30 tahun (6 Agustus 1966[7] – 2 November 2004).
Dia menggantikan kakak laki-lakinya Shakhbut bin Sultan Al Nahyan sebagai penguasa Abu Dhabi pada 6 Agustus 1966 setelah Shakhbut digulingkan melalui kudeta tak berdarah oleh anggota keluarga penguasa dengan dukungan Inggris.[8]
Lahir tahun 1918, dia diberi nama sesuai dengan nama kakeknya Sheikh Zayed bin Khalifa Al Nahyan yang merupakan penguasa Abu Dhabi dari tahun 1855 hingga 1909. Pada masa mudanya dia tertarik pada sejarah semenanjung Arabia, Puisi Arabia. Semasa hidupnya dia juga dikenal sebagai “Hakim Al Arab” atau Sage of the Arabs.
Kariernya dimulai sebagai Gubernur di Alain tahun 1946, mendirikan Sekolah Al Nahyan tahun 1959. Membangun pasar dan masjid pertama di Al Ain. Juga membangun jaringan jalan dan sebuah keputusan sulit diambilnya ketika harus mengalihkan sebagian sumber air minum warga Alain untuk keperluan irigasi. Tanggal 6 Agustus 1966 Sheikh Zayed melanjutkan kekuasaan kakak laki lakinya Sheikh Shakhbut bin Sultan Al Nahyan, sebagai Penguasa Abu Dhabi dengan persetujuan dari seluruh anggota keluarga bangsawan Al-Nahyan.
Pada tahun 1971 Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan bersama Sheikh Rashid bin Saeed Al Maktoum menandatangani persetujuan untuk membentuk sebuah Feberasi antara Abu Dhabi dan Dubai. Segera setelah itu terbentuklah Uni Emirat Arab yang merupakan federasi dari tujuh wilayah ke-Emir-an, dan Sheikh Zayed Sebagai Presiden pertama-nya. Tak sampai disitu saja, bersama dengan Sheikh Jaber Al Ahmad Al Sabbah, Emir Kuwait, Sheikh Zayed meletakkan landasan bagi terbentuknya Dewan Kerjasama Negara Teluk (Gulf Countries Cooperation Council – GCC Council) pada tanggal 25 Mei 1981.
Sheikh Zayed wafat pada tanggal 2 November 2004 kekuasaannya diteruskan oleh putranya Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahayan baik sebagai Presiden UEA maupun sebagai Penguasa Abu Dhabi. Tanggal 3 November 2004 Jenazah Sheikh Zayed dimakamkan di pelataran tengah Masjid Agung Sheikh Zayed.
^Helene von Bismarck (29 March 2013). British Policy in the Persian Gulf, 1961–1968: Conceptions of Informal Empire. Palgrave Macmillan. hlm. 183. ISBN978-1-137-32673-7. Diakses tanggal 14 May 2022. On the evening of 4 August, a letter was eventually delivered to Nuttall in the political agency in Abu Dhabi, stating the desire of the ‘Heads and lawful representatives of [the] Ruling family’ to depose the ruler and asking the British Government for its help in removing him from the shaikhdom