Zaid bin Ali (w. 740) (Bahasa Arab: زيد بن علي بن الحسين) adalah putra dari Imam Syi'ah ke-4, Ali Zainal Abidin, dan cucu dari Husain bin Ali.
Zaid memimpin pemberontakan melawan Bani Umayyah pada pertengahan abad ke-8[5] (yakni pada tahun 120 H / 738 M) menambah kekerasan yang selalu terjadi antara Bani Umayyah dan Bani Hasyim. Zaid meninggal pada pertempuran tahun 740, dan dimakamkan di al-Karak, Yordania. Namun ada juga yang berpendapat beliau di makamkan di Khurasan.[6] Dalam beberapa sumber ia didukung oleh salah satu Imam Madzhab pertama yakni, Imam Abu Hanifah.[7] Lebih jauh Imam Abu Hanifah pula memberikan fatwa terkait mendukung mengikuti keimaman Zaid bin Ali.[5][8]
Setelah meninggalnya, sebagian pihak merasa bahwa ia merupakan pengganti yang berhak atas keimaman dari ayahnya, ketimbang saudaranya, Muhammad al-Baqir. Mereka yang percaya akan keimamannya kemudian mendirikan sekte tersendiri dari Syi'ah yaitu Zaidiyah.
Keturunan
- Muhammad
- 'Isa
- Husain Ghadarah
- Ahmad
- Muhammad
- 'Ali
- Zaid
- Muhammad
- Husain
- Yahya
Referensi
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Lain-lain | |
---|