Wasil bin Atha'
Wasil bin Atha' (699-748) adalah teolog dan filsuf muslim terkemuka pada zaman dinasti Bani Umayyah. Pada mulanya ia belajar pada Abu Hasyim ‘Abdullah bin Muhammad al-Hanafiyah. Selanjutnya, ia banyak menimba ilmu pengetahuan di Mekkah dan mengenal ajaran Syi’ah di Madinah. Ia kemudian melanjutkan perjalanan ke Bashrah dan berguru pada Hasan al-Bashri. Dialah pendiri madzhab Mu'tazilah. Dia menikah dengan saudara perempuan Amr bin Ubaid.[1][2] Mu'tazilah yang dikonseptualkan oleh Wasil bin Atha' kemudian memiliki keyakinan bahwa sumber pengetahuan yang paling utama adalah akal. Sedangkan wahyu berfungsi untuk mendukung kebenaran akal. Menurut mereka apabila terjadi pertentangan antara ketetapan akal dan ketentuan wahyu maka yang diutamakan adalah “ketetapan akal”. Adapaun ketentuan wahyu kemudian dita'wilkan sedemikian rupa supaya sesuai dengan ketetapan akal, atas dasar inilah orang berpendapat bahwa timbulnya aliran Mu'tazilah menjadikannya aliran teologi yang mengadopsi rasionalisme di dalam Islam.[3] Referensi
|