Yggdrasil

"The Ash Yggdrasil" oleh Friedrich Wilhelm Heine

Yggdrasil (dari bahasa Nordik Kuno Yggdrasill [ˈyɡːˌdrɑselː]), merupakan pohon sakral dengan ukuran luar biasa dan keramat dalam kosmologi Nordik. Di sekelilingnya terdapat segala sesuatu, termasuk Sembilan Dunia

Yggdrasil terdapat dalam Syair Edda yang dikumpulkan pada sekitar abad ke-13 dari sumber tradisional yang lebih awal, dan juga dalam Prosa Edda yang ditulis oleh Snorri Sturluson pada abad ke-13. Dalam kedua sumber disebutkan bahwa Yggdrasil merupakan sebuah pohon ash dengan ukuran yang sangat besar yang menjadi pusat dari dunia kosmologi Nordik dan dianggap sangat suci dan keramat. Para dewa mengunjungi Yggdrasil setiap hari untuk berkumpul dan melakukan majelis, yang disebut sebagai "sesuatu". Cabang-cabang dari Yggdrasil dapat sampai kepada surga dan akar yang menopangnya tembus sangat jauh hingga lokasi-lokasi yang lain; satu ke sumur Urðarbrunnr di surga, satu ke mata air Hvergelmir, dan yang lain ke sumur Mímisbrunnr. Terdapat juga beberapa makhluk yang hidup di Yggdrasil, salah satunya adalah naga Níðhöggr, elang "tak bertuan", Dáinn, Dvalinn, Duneyrr, dan Duraþrór.

Para ahli secara umum menganggap bahwa Hoddmímis holt, Mímameiðr, dan Læraðr merupakan julukan lain untuk pohon tersebut. Yggdrasil merupakan salah satu contoh pohon sakral dalam mitologi dan paganisme Jermanik, dan menjadi topik diskusi dalam bidang filologi Jermanik tentang implikasi dari pohon tersebut.