Yayasan Rockefeller adalah yayasan swasta Amerika dan organisasi pendanaan penelitian medis dan seni filantropi yang berkantor di 420 Fifth Avenue, Kota New York.[3] Sebagai lembaga filantropi tertua kedua di Amerika, setelah Carnegie Corporation, yayasan ini menduduki peringkat ke-39 yayasan terbesar di Amerika berdasarkan jumlah donasi pada tahun 2015.[4] Pada akhir tahun 2016, asetnya mencapai $4,1 miliar (tidak berubah dari tahun 2015), dengan hibah tahunan sebesar $173 juta.[5] Menurut OECD, yayasan ini menyediakan US$283,9 juta untuk pembangunan pada tahun 2021. Yayasan ini telah memberikan lebih dari $14 miliar dalam bentuk dolar saat ini.[6]
Yayasan ini didirikan oleh tokoh Standard Oil, John D. Rockefeller ("Senior"), dan putranya, John D. Rockefeller Jr. ("Junior"), serta penasihat bisnis utama mereka, Frederick Taylor Gates, pada tanggal 14 Mei 1913, ketika piagamnya diberikan oleh New York.[7]
Di Indonesia, Yayasan Rockefeller pernah banyak berkiprah pada dekade 1970 dan 1980-an melalui program pemberian beasiswa bagi dosen dan peneliti lembaga-lembaga pendidikan/penelitian milik pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan. Yayasan ini juga terkenal karena membantu pelaksanaan Revolusi Hijau (termasuk di Indonesia) dan sejumlah program pemberantasan penyakit menular.
Meskipun banyak membantu berbagai program kemanusiaan, Yayasan Rockefeller tidak luput dari kritik akibat sejumlah program yang didanainya ternyata memiliki kelemahan apabila dipandang dengan sudut pandang modern. Kritik misalnya menyangkut pendanaannya dalam program eugenika di Amerika Serikat serta Revolusi Hijau.
Referensi
Pranala luar