Dana abadi adalah struktur hukum untuk mengelola, dan dalam banyak kasus, tanpa batas waktu, kumpulan finansial, lahan yasan, atau investasi lain untuk tujuan tertentu sesuai dengan kehendak pendiri dan donaturnya.[2] Dana abadi sering kali disusun sedemikian rupa sehingga nilai dana awal yang diinvestasikan tetap utuh, sedangkan laba atas investasi atau sebagian kecil dari dana awal yang diinvestasikan tersedia untuk digunakan setiap tahun.
Dana abadi sering diatur dan dikelola baik sebagai korporasi nirlaba, yayasan amal atau yayasan swasta, yang meskipun bertujuan untuk memenuhi pelayanan yang baik, mungkin tidak memenuhi syarat sebagai amal publik. Di beberapa yurisdiksi, dana abadi sering didirikan sebagai perwalian berbadan hukum yang independen dari organisasi dan tujuan dana abadi yang dimaksudkan untuk penyediaan pelayanan. Institusi yang umumnya mengelola dana abadi termasuk institusi akademik (misalnya perguruan tinggi, universitas, dan sekolah swasta), lembaga budaya (seperti museum, perpustakaan, dan teater), organisasi layanan (contoh: rumah sakit, panti jompo), Palang Merah, dan organisasi keagamaan (gereja, masjid, kuil, dan tempat ibadah lainnya).
Dana abadi swasta merupakan entitas terkaya di dunia, terutama dana abadi pendidikan tinggi swasta. Dana abadi Universitas Harvard senilai US$40,9 miliar hingga 2019[update],[1] menjadikannya sebagai dana abadi akademik terbesar di dunia.[3]Yayasan Bill dan Melinda Gates adalah salah satu dari yayasan swasta terkaya pada tahun 2019, dengan dana abadi $46,8 miliar per 31 Desember 2018.[4][5]