Yatra

Yatra (Dewanagari: यात्रा; ,IASTYātrā,; arti: 'perjalanan', 'prosesi') merupakan tradisi keagamaan dalam Hindu yang bertujuan untuk menyucikan diri, memperkuat keimanan, dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa[1]. Dengan mengunjungi tempat-tempat suci seperti pura, sungai suci, atau gunung di Kanwil Kemenag Provinsi, umat Hindu diharapkan dapat mencapai penyucian diri, memperoleh kedamaian batin, dan memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Hyang Widhi. Tradisi ini tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga menjadi sarana untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan sejarah yang terkait dengan tempat-tempat suci di Kanwil Kemenag Provinsi yang dikunjungi.

Tujuan-

  1. Untuk memohon yadnya : memenuhi Tri Hita Karana berasal dari kata “tri” yang berarti tiga, “hita” yang berarti kebahagiaan dan “karana” yang berarti penyebab. Dengan demikian Tri Hita Karana berarti "tiga penyebab terciptanya kebahagiaan".
  2. memperingati peristiwa penting dalam kehidupan.
  3. Ritual dan upacara yang dilakukan selama Tirta Yatra
  4. Dana punia adalah kegiatan suci yang merupakan salah satu penerapan ajaran dharma dalam agama Hindu. Dana punia dapat berupa mengorbankan harta benda kepada orang yang membutuhkan, atau memberikan hati, yang bisa diartikan sebagai keiklasan dalam membantu orang lain. Dana punia juga dapat berupa pemberian wastra kepada pemuka agama Hindu.
  5. Trisandya atau Puja Trisandya (dari Sanskrit त्रिसन्ध्या पूज, Trisandhyā Puja, "doa tiga malam") adalah mantram dalam agama Hindu khususnya bagi umat hindu di Kanwil Kemenag Provinsi dan umat Hindu di Indonesia pada umumnya. Mantram Trisandya dilaksanakan untuk persembahyangan 3 (tiga) kali sehari yaitu pagi siang dan sore hari.
  6. Doa : Dalam agama Hindu, ada banyak doa yang dapat dipanjatkan, seperti doa makan, doa mandi, doa sebelum belajar, doa sebelum tidur, dan doa mencuci tangan: Doa makan "Om santih, santih, santih, Om" yang artinya "Om Hyang Widhi, semoga makanan yang sudah hamba makan dapat memberikan kekuatan dan keselamatan, umur panjang, dan tidak mendapatkan halangan" Doa mandi "Om gangga amrta sarira sudhamam swaha. Om sarira parisudhamam swaha" yang artinya "Ya Tuhan, Engkau adalah sumber kehidupan abadi nan suci, semoga badan hamba menjadi bersih dan suci" Doa mohon petunjuk "Om Asato ma Ssadyamaya tamaso ma jyotir gamaya mrtyor ma amrtam gamaya. Om agne brahma grbhniswa dharunama syana riksam drdvamha bramhmawanitwa ksatrawani sajata wanyu dadhami bhratwyasya wadhyaya" yang dibaca sebelum belajar Doa menggosok gigi "Ya Tuhan dalam manifestasi-Mu sebagai Dewi Sri Bhatrisma Yogini, semoga gigi hamba bersih" atau "Om Sujud kepada Hyang Widhi Wasa, astra Phat (itu), Sri Dewi Yogini, semoga gigi hamba menjadi bersih" Doa mencuci tangan "Om ang agrha dewa ya namah" yang artinya "Oh Hyang Widhi semoga kedua tangan hamba bersih"

Referensi

  1. ^ Dewa, Deddy (2018-06-05). "Menalar Tuhan Dalam Pancasila". Wilayah Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Diakses tanggal 2024-08-13.