Werner Eduard Fritz von Blomberg (2 September 1878 – 14 Maret 1946) adalah seorang Generalfeldmarschall Jerman, Menteri Pertahanan, dan Panglima tertinggi dari angkatan bersenjata Jerman. Ia merupakan perwira karier Jerman yang menanjak ke tampuk pimpinan tertinggi Wehrmacht melalui jalur staf dan bukannya lapangan. Orang asli Prusia ini diangkat sebagai Menteri Pertahanan pada hari yang sama saat Adolf Hitler menjadi Reichskanzler (30 Januari 1933).
Awal kehidupan
Lahir Stargard, Pomerania, Prussia (sekarang Polandia), Werner von Blomberg bergabung ke militer pada tahun 1897 dan masuk di Akademi Militer Prusia tahun 1904. Pada bulan April 1904, Blomberg menikah dengan istri pertamanya, Charlotte Hellmich pada bulan April 1904 dan dikaruniai lima orang anak.
Karier militer
Pada tahun 1928, Blomberg melakukan kunjungan resmi ke Uni Soviet dimana dia sangat terkesan oleh demonstrasi militer besar-besaran yang digelar oleh Tentara Merah.[1] Sejak saat itu, Blomberg percaya akan nilai-nilai kediktatoran sebagai permulaan dari sebuah kekuatan militer yang disegani. Ini adalah sebagian dari konsep Wehrstaat (Negara Pertahanan) totalitarian yang menjadi populer di kalangan para perwira Reichswehr dari sejak pertengahan tahun 1920-an. Naiknya Hitler ke tampuk kekuasaan seakan menjadi titik terwujudnya cita-cita bagi para perwira yang berpandangan demikian, seperti Blomberg.
Pada tahun 1929, Blomberg berselisih dengan General der Infanterie Kurt von Schleicher, yang merupakan pejabat tinggi di Reichswehr dengan kekuasaan yang hanya kalah dari Reichskanzler Jerman. Perselisihan tersebut bermuara dari perbedaan pandangan mengenai pengembangan kekuatan pertahanan Jerman yang dibatasi oleh Perjanjian Versailles.[2] Karena Schleicher lebih berkuasa, Blomberg kemudian dimutasi ke jabatan yang "tidak berbobot". Hitler pun "menyelamatkan" reputasi Blomberg karena sang Reichskanzler baru langsung mengangkatnya sebagai Reichswehrminister.
Karier militernya yang gemilang terhenti pada awal tahun 1938 setelah Blomberg diberhentikan secara paksa dengan alasan telah berbuat yang "tidak patut", yaitu menikahi wanita muda mantan pelacur papan atas. Di waktu yang sama wakilnya yang juga adalah Panglima Heer, Werner Freiherr von Fritsch, sama-sama dipecat atas tuduhan menjadi homo. Skandal yang menjerat keduanya ini dikenal dengan nama "Blomberg-Fritsch Affair", dan diduga sengaja dirancang oleh pimpinan SS Heinrich Himmler untuk menyingkirkan mereka supaya posisi pimpinan Wehrmacht nantinya diisi oleh orang-orang yang lebih loyal pada Hitler.
Blomberg meninggal karena penyakit kanker usus saat menjalani pengadilan Sekutu di Nürnberg tahun 1946,[3]. Kemudian jenazahnya dikebumikan di rumahnya di Bad Wiessee, namun, nantinya ia dikremasikan.[4]
Deutsch, Harold C. Hitler and his Generals: The Hidden Crisis, Januari–June 1938 (1974), pp. 78–215. ISBN978-0-8166-0649-8; the standard scholarly monograph on the scandal
Heiber, Helmut; Glantz, David M., ed. (2005). Hitler and His Generals: Military Conferences 1942–1945. New York City: Enigma Books. ISBN1-929631-09-X.
Müller, Klaus Jürgen (1987). The Army, Politics and Society in Germany, 1933–1945: Studies in the Army's Relation to Nazism. Manchester University Press. ISBN0-7190-1071-3.
Wheeler-Bennett, Sir John, The Nemesis of Power: The German Army in Politics 1918–1945 Palgrave Macmillan, London, 1953, 1964, 2005.