Wareng, Butuh, Purworejo
Wareng adalah sebuah desa di Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa Wareng terletak kurang lebih 10 Km dari Kutoarjo, Purworejo dan 20 Km dari Pusat Kota Purworejo, Purworejo. Desa wareng dapat di tempuh melalui jalur darat melalui angkutan umum jalur 23, rute Kutoarjo - Sidomulyo PP. Sedangkan dari pusat kota purworejo, dengan angkutan umum Jalur A rute Purworejo-Kutoarjo PP disambung dengan Jalur 23 Rute Kutoarjo - Sidomulyo PP di terminal Kutoarjo. Mayoritas penduduk di Desa Wareng beragama Islam dan sebagian kecil beragama Kristen . Di Desa Wareng terdapat tempat bersejarah yaitu Taman Makam Pahlawan dari satuan Tentara Pelajar Brigade 17 yang gugur pada saat peperangan Agresi Militer Belanda II yang berada di kedu selatan. Pada tanggal 24 Februari 2024, Desa Wareng mendapat penghargaan Desa Mandiri dari Kementrian Desa, berdasar penilaian Idenks Desa Membangun (IDM) tahun 2023 Desa Wareng sudah berstatus Desa Mandiri. SejarahPembentukan Desa Wareng berkaitan dengan kekalahan pasukan Kesultanan Mataram selama Penyerbuan ke Batavia pada masa pemerintahan Sultan Agung dari Mataram. Pasukan Kesultanan Mataram mengalami kekalahan pada tahun 1629. Sebagian anggota pasukan Kesultanan Mataram memilih menetap di wilayah Desa Wareng karena takut menerima hukuman mati apabila kembali menemui Sultan Agung dengan berita kekalahan. Pasukan Kesultanan Mataram membuang senjata mereka di wiayah Desa Wareng dan membuka lahan pertanian serta mulai membuat permukiman.[butuh rujukan] GeografiWilayah Desa Wareng merupakan dataran rendah yang berada pada ketinggian rata rata 12 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah Desa Wareng adalah 230 Ha. Batas-batas Desa Wareng adalah sebagai berikut:
Ada 6 ( Enam ) Dusun yang ada di Desa Wareng, diantaranya :
yang tersebar menjadi 6 wilayah Rukun Warga ( RW ) dan 18 Rukun Tetangga (RT) Tata guna lahanLahan yang ada di Desa Wareng dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Lahan pertanian di Desa Wareng seluas 130 Ha. Sebagian besar lahan di Desa Wareng berupa lahan pertanian dengan jenis lahan basah dan lahan kering. Lahan pertanian di Desa Wareng dialiri oleh saluran irigasi dari Waduk Wadaslintang. PemerintahanDari berbagai catatan, Desa Wareng dengan luas seperti sekarang adalah gabungan dari 3 desa yang terdiri dari desa Wareng Sawit, Wareng Krajan dan Wareng Dukuh. Ketiganya bergabung dan menjadi Desa Wareng seperti sekarang ini. Sejarah Kepala Desa Wareng dimulai dari tahun 1902, yaitu pada masa kepala desa H. Muhammad Thoyip. Berikut adalah daftar Kepala Desa Wareng yang tercatat
PendidikanDesa Wareng terkenal dengan fasilitas pendidikan yang lengkap dari tingkat PAUD sampai jenjang SMK. Fasilitas pendidikan yang ada di Desa Wareng diantaranya ;
EkonomiMata pencaharian penduduk desa sebagian besar adalah petani,pedagang dan sebagian besar menjadi pegawai negeri maupun swasta. Lahan pertanian dengan luas 130 Ha sebagian besar ditanami tanaman padi 2 kali dalam setahun dan diselingi dengan palawija dengan ragam kacang hijau, kedelai maupun jagung. Hasil bumi yang lain yang banyak di budidayakan antara lain adalah jenis sayur-sayuran seperti Kangkung, Bayam, serta kacang panjang. Pasar Mundusari yang terletak di Desa Wareng yang merupakan Pasar Tradisional sehingga banyak penduduk yang menjual hasil pertanian seperti sayur-sayuran dan tanaman musiman di pasar sehingga menambah pendapatan warga desa. Pranala luar |