Wanita Baru (bahasa Inggris: New Woman) adalah sebuah gagasanfeminis yang timbul pada akhir abad ke-19 dan memiliki pengaruh menonjol pada feminisme sampai abad ke-20. Istilah "Wanita Baru" digunakan oleh seorang penulis berkebangsaan Irlandia, Sarah Grand (1854-1943) pada tahun 1894 dalam salah satu artikelnya yang memiliki pengaruh yang cukup besar. Dalan artikel tersebut, ia menggunakan istilah ini untuk merujuk kepada wanita mandiri yang menghendaki adanya perubahan. Hal ini kemudian diikuti oleh salah seorang penulis dari Inggris, Ouida (Maria Louisa Rame) yang menggunakan istilah yang sama sebagai judul artikel sebagai balasan terhadap artikel yang ditulis oleh Grand.[1][2]
Penulis berkebangsaan Inggris-Amerika, Henry James, kemudian memopulerkan istilah ini. Ia menggunakannya untuk menggambarkan pertumbuhan jumlah wanita karir di Eropa dan Amerika Serikat yang mandiri, berpendidikan, serta mendukung gerakan feminisme.[3] Konsep Wanita Baru ini mendobrak batas-batas yang ditetapkan oleh masyarakat yang didominasi oleh laki-laki, seperti yang diperagakan dalam salah sebuah sandiwara karya Henrik Ibsen (1828-1906) dari Norwegia.
Meskipun seorang Wanita Baru memiliki peran yang lebih aktif dalam kehidupan sebagai anggota masyarakat dan juga bagian dari tenaga kerja, ia paling sering digambarkan sebagai seseorang yang mengerahkan otonominya di ranah domestik maupun pribadi dalam bidang sastra, teater, dan bidang artistik lainnya.[4]
Perjuangan yang dilakukan para pejuang hak suara perempuan di abad ke-19 agar wanita mendapatkan hak demokrasi mereka adalah salah satu hal yang paling berpengaruh terhadp gagasan Wanita Baru. Kesempatan untuk mengenyam pendidikan serta mendapatkan pekerjaan bagi para wanita semakin meningkat seiring dengan adanya perubahan yang dialami oleh negara-negara barat ke arah perkotaan dan industri. Para "pekerja kerah merah muda" memberi para wanita pijakan di bidang bisnis dan kelembagaan. Pada tahun 1870, hanya 6,4 persen wanita yang memiliki pekerjaan dari seluruh tenaga kerja non-pertanian di Amerika Serikat; lalu pada tahun 1910, angka ini meningkat menjadi 10 persen, dan menjadi 13 persen di tahun 1920.[5]
Kegiatan bersepeda
Konsep kemandirian bukanlah suatu hal yang hanya melibatkan pola pikir, tetapi hal tersebut juga mencakup perubahan dalam hal aktivitas fisik dan cara berpakaian. Misalnya, adanya kegiatan bersepeda yang memungkinkan para wanita untuk dapat terpapar dengan lebih banyak aktivitas dan berpartisipasi dalam kegiatan yang lebih beragam.[6] Kegiatan bersepeda memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan para wanita,[7][8][9] termasuk ketika adanya reformasi gaya berpakaian Victoria, yang juga dikenal sebagai "gerakan berpakaian rasional". Dampak yang paling besar terhadap peran wanita di masyarakat terjadi pada tahun 1890-an ketika kegiatan bersepeda menjadi salah satu hal yang sangat digemari di Eropa dan Amerika. Masa ini dikenal dengan istilah bicycle craze atau "kegilaan bersepeda".[10] Mobilitas para wanita dimudahkan dengan adanya sepeda.[11][12] Di masa ini, salah seorang tokoh feminisme, Annie Londonderry, berhasil menjadi wanita pertama yang menyelesaikan perjalanan keliling dunia dengan sepeda.[13][14][15] Sementara itu, penulis biografi Mary Wollstonecraft, yaitu Elizabeth Robins Pennell, memelopori kegiatan tur dengan sepeda berkeliling Inggris dan Eropa di akhir abad ke-19. Ia kemudian menuliskan catatan perjalanannya ini.[16] Perusahaan sepeda Amerika menawarkan berbagai macam harga serta metode pembayaran kepada masyarakat, sehingga mayoritas dari masyarakat dapat membelinya.[17] Meski begitu, kegiatan bersepeda bagi wanita lebih banyak membawa dampak bagi wanita kulit putih, terutama dari kalangan menengah dan kalangan atas.[17] Kegiatan bersepeda ini mengubah peran mereka dalam masyarakat, dari peran mereka yang awalnya hanya terbatas di ranah pribadi atau domestik sebagai pengasuh, istri, dan ibu, menjadi bagian dari anggota masyarakat yang ikut berperan aktif.[17][18]
Referensi
^See Sally Ledger, 'The New Woman: Fiction and Feminism at the Fin de Siecle', Manchester: Manchester University Press, 1997.
^Lavender, Catherine. "Notes on The New Woman"(PDF). The College of Staten Island/CUNY. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 28 October 2014. Diakses tanggal 27 October 2014.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Roberts, Jacob (2017). "Women's work". Distillations. 3 (1): 6–11. Diakses tanggal 22 March 2018.