Walt Disney
Walter Elias Disney (5 Desember 1901 – 15 Desember 1966) adalah seorang produser film, sutradara, animator, dan pengisi suara berkebangsaan Amerika Serikat. Ia terkenal akan pengaruhnya terhadap dunia hiburan pada abad ke-20. Sebagai tokoh pendiri Walt Disney Productions (bersama Roy O. Disney), Disney menjadi salah satu produser film paling terkenal di dunia. seorang penerbit film tersohor di dunia. Perusahaan yang didirikannya, kini dikenal sebagai The Walt Disney Company, kini memiliki pendapatan tahunan sekitar $ 35 miliar. Disney terkenal sebagai produser film dan showman, dan juga inovator dalam bidang animasi dan desain taman bermain. Ia dan anak buahnya menciptakan berbagai karakter terkenal dunia, seperti Mickey Mouse yang disuarakan oleh Disney sendiri. Ia telah memenangkan 26 Academy Awards dari 59 nominasi.[2] Selain itu, Disney juga meraih 7 Emmy Awards. 1901–1937: PermulaanMasa kecilWalter Elias Disney lahir pada tanggal 5 Desember 1901 di 2156 N. Tripp Ave,[3][4] Hermosa, Chicago, Illinois, dari pasangan Elias Disney dan Flora Call. Nenek moyang Walt Disney beremigrasi dari Gowran, Irlandia. Arundel Elias Disney, kakek buyut Disney, lahir di Kilkenny, Irlandia, pada tahun 1801, dan merupakan keturunan dari Robert d'Isigny, orang Prancis yang berkelana ke Inggris bersama William sang Penakluk tahun 1066.[5] Nama d'Isigny di Anglikanisasi menjadi Disney. Ayahnya, Elias Disney, pindah dari County Huron, Ontario, ke Amerika Serikat tahun 1878, untuk mencari emas di California, namun akhirnya bertani dengan orang tuanya di dekat Ellis, Kansas hingga tahun 1884. Elias bekerja untuk Union Pacific Railroad dan menikah dengan Flora Call pada 1 Januari 1888 di Acron, Florida. Keluarga mereka lalu pindah ke Chicago, Illinois, tahun 1890,[6] tempat saudaranya Robert tinggal.[6] Pada tahun 1906, ketika Walt masih berusia empat tahun, Elias dan keluarganya pindah ke peternakan di Marceline, Missouri,[7] tempat saudaranya Roy baru membeli tanah.[7] Di Marceline, Disney mengembangkan minatnya terhadap seni lukis.[8] Salah satu tetangganya, dokter bernama "Doc" Sherwood yang sudah pensiun, membayarnya untuk menggambar kuda milik Sherwood, Rupert.[8] Disney juga mengembangkan minatnya terhadap kereta api di Marceline. Keluarga Disney tetap tinggal di Marceline selama empat tahun[9] sebelum pindah ke Kansas City tahun 1911.[10] Di sana, Walt dan adiknya Ruth masuk ke Benton Grammar School, tempat ia bertemu Walter Pfeiffer. Pfeiffer memperkenalkan dunia vaudeville dan film kepada Walt. Selanjutnya, Walt menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga Pfeiffer daripada di rumahnya sendiri.[11] Ia mengikuti kursus hari Sabtu di Kansas City Art Institute[12] Selama tinggal di Kansas City, Walt dan Ruth Disney juga sering mengunjungi Electric Park. Masa remajaPada tahun 1917, Elias membeli saham di pabrik jelly O-Zell di Chicago, lalu memindahkan keluarganya kembali ke kota itu.[13] Pada tahun yang sama, Disney mulai belajar di McKinley High School dan mulai menghadiri kursus malam di Chicago Art Institute.[14] Disney menjadi seorang kartunis untuk koran sekolahnya. Karya-karya kartunnya berbau patriotik, berfokus pada Perang Dunia I. Disney dikeluarkan dari sekolah pada usia 16 tahun, lalu mencoba bergabung dengan Angkatan Bersenjata AS, tetapi ditolak kerana belum cukup umur.[15] Setelah ditolak, Walt bersama salah seorang temannya bergabung dengan Palang Merah.[16] Setelah bergabung dengan Palang Merah, Walt dikirim ke Prancis selama setahun sebagai sopir ambulans[17] Pada tahun 1919, Walt yang hendak mencari pekerjaan di luar pabrik jelly O-Zell di Chicago,[18] pindah kembali ke Kansas City untuk memulakan karier seninya.[19] Setelah mempertimbangkan untuk menjadi aktor atau artis koran, ia memutuskan untuk bekerja di koran, melukis karikatur politik atau strip komik. Sayangnya, tidak ada satupun yang ingin mempekerjakannya sebagai pelukis maupun sopir ambulans. Saudaranya, Roy, yang bekerja di sebuah bank di Kansas City, membuat Walt mendapat pekerjaan sementara di Pesmen-Rubin Art Studio dari rekan kerja Roy.[19] Di Pesmen-Rubin, Disney membuat iklan untuk surat kabar, majalah, dan bioskop.[20] Di sinilah ia bertemu dengan kartunis Ubbe Iwerks.[21] Setelah berakhirnya kerja sementara di Pesmen-Rubin, mereka berdua tidak memiliki pekerjaan, lalu memutuskan untuk mendirikan perusahaannya sendiri.[22] Pada Januari 1920, Disney dan Iwerks mendirikan perusahaan yang bernama "Iwerks-Disney Commercial Artists". Sayangnya, perusahaan itu tidak berusia lama, dan Disney pergi sementara untuk memperoleh uang di Kansas City Film Ad Company, yang selanjutnya diikuti oleh Iwerks yang tidak mampu menjalankan bisnisnya sendiri.[23] Ketika bekerja di Kansas City Film Ad Company, tempat ia membuat iklan berdasarkan cutout animation, Disney mengembangkan minatnya dalam bidang animasi, lantas ingin menjadi animator.[24] Ia diperbolehkan oleh pemilik Ad Company, A.V. Cauger, untuk meminjam kamera dari tempat kerjanya untuk uji coba di rumah. Setelah membaca buku Edwin G. Lutz yang berjudul Animated Cartoons: How They Are Made, Their Origin and Development, ia melihat animasi lebih menjanjikan bagi masa depannya dibanding cutout animation yang dikerjakannya untuk Cauger. Akhirnya, Walt hendak membuka bisnis animasi sendiri,[25] lalu merekrut seorang rekan kerja dari Kansas City Film Ad Company, Fred Harman, sebagai pekerja pertamanya.[25] Walt dan Harman kemudiannya berhasil membuat persetujuan dengan pemilik bioskop setempat Frank L. Newman, tokoh yang dikenal sebagai "showman" paling terkenal di kawasan Kansas City pada saat itu,[26] untuk menyiarkan kartun yang berjudul "Laugh-O-Grams" di bioskop tersebut.[26] Laugh O'Gram StudioDengan tajuk "Newman Laugh-O Grams,"[26] kartun Disney menjadi populer di Kansas City.[27] Dari keberhasilan mereka, Disney mampu membeli studio sendiri[28] dan merekrut banyak animator, termasuk adik Fred Harman Hugh Harman, Rudolf Ising, dan sahabat Disney Ub Iwerks.[29] Sayangnya, karena gaji karyawan yang tinggi, Walt tidak mampu mengurus keuangan dengan baik.[30] Akibatnya, studionya dililit hutang[30] dan bangkrut.[31] Disney lalu mendirikan studio di Hollywood, California.[32] HollywoodDisney dan saudaranya mengumpulkan uang untuk mendirikan studio kartun di Hollywood.[33] Ia memerlukan distributor untuk kartun barunya Alice Comedies yang mulai dibuatnya di Kansas City.[31] Disney mengirim cetakan yang belum selesai ke distributor New York Margaret Winkler. Winkler membalas Disney bahwa ia berminat untuk mengedarkan film tersebut.[34] Alice ComediesVirginia Davis (bintang live-action Alice’s Wonderland) dan keluarganya pindah dari Kansas City ke Hollywood atas permintaan Disney, begitu pula Iwerks dan keluarganya. Ini merupakan awal dari Disney Brothers' Studio yang terletak di Hyperion Avenue di distrik Silver Lake, tempat studio tetap berdiri hingga tahun 1939. Pada tahun 1925, Disney mempekerjakan seorang perempuan muda yang bernama Lillian Bounds untuk melukis seluloid animasi. Pada tahun yang sama, mereka berdua menikah. Serial terbaru Alice Comedies yang dibintangi oleh Dawn O'Day, Margie Gay dan Lois Hardwick sukses. Pada saat serial akan berakhir tahun 1927, tumpuan lebih banyak dilakukan pada karakter animasi, terutama kucing bernama Julius yang mirip dengan Felix the Cat. Oswald the Lucky RabbitPada tahun 1927, Charles B. Mintz menikahi Margaret Winkler, lalu memesan serial animasi baru untuk didistribusikan melalui Universal Pictures. Seri Oswald the Lucky Rabbit juga sukses, dan karakter utamanya Oswald - yang digambar oleh Iwerks - menjadi tokoh yang populer. Disney Studio meluas, dan Walt mempekerjakan kembali Harman, Rudolph Ising, Carman Maxwell, dan Friz Freleng dari Kansas City. Pada Februari 1928, Disney pergi ke New York untuk merundingkan kenaikan bayaran dari Mintz. Disney terkejut ketika Mintz menyatakan bahwa ia tidak hanya akan menurunkan bayaran yang ia berikan pada Disney, tetapi juga memegang animator utamanya, seperti Harman, Ising, Maxwell, dan Freleng (kecuali Iwerks yang menolak meninggalkan Disney) di bawah kontraknya dan akan membuka studionya sendiri jika Disney tidak menerima pengurangan biaya. Universal Studios, bukan Disney, memiliki trademark Oswald, dan dapat membuat film tanpa Disney. Disney menolak tawaran Mintz dan kehilangan banyak karyawannya. Setelah ditinggalkan oleh karyawannya, Disney sekali lagi bekerja sendiri.[35] Perlu waktu 78 tahun bagi perusahaan Disney untuk mendapatkan kembali hak karakter Oswald. Miki TikusSetelah kehilangan hak milik Oswald, Disney merasakan perlunya mengembangkan karakter baru untuk menggantikannya. Ia mendapat ilham dari seekor tikus yang pernah dipeliharanya ketika bekerja di Kansas City Studio.[36] Ub Iwerks mengerjakan ulang sketsa yang dibuat Disney agar lebih mudah dianimasi. Namun, suara dan karakter Miki dibuat oleh Disney. Menurut seorang karyawan Disney, "Ub melukis wajah Miki, tetapi Walt memberikan jiwanya."[36] Pada awalnya, tikus itu diberi nama "Mortimer", kemudian diganti menjadi "Miki Tikus" oleh Lillian Disney yang merasa nama Mortimer tidak sesuai. Film animasi pendek pertama yang menampilkan Miki merupakan film bisu yang berjudul Plane Crazy. Setelah gagal mendapatkan distributor untuk Plane Crazy atau The Gallopin' Gaucho, Disney akhirnya membuat kartun dengan suara yang berjudul Steamboat Willie. Disney lalu mulai merilis kartun melalui perusahaan seorang wiraswasta yang bernama Pat Powers. Akhirnya Steamboat Willie sukses,[37] dan Plane Crazy, The Galloping Gaucho, dan semua kartun Miki selanjutnya dirilis dengan soundtrack. Disney sendiri mengisi menyediakan efek vokal untuk kartun-kartun awalnya dan mengisi suara Miki Tikus hingga tahun 1946. Setelah dirilisnya Steamboat Willie, Walt Disney terus berhasil menggunakan suara pada kartun-kartun selanjutnya.[38] Miki lalu mengalahkan Felix the Cat sebagai tokoh kartun paling populer di dunia.[36] Pada tahun 1930, Felix, walaupun bersuara juga, pudar dari latar karena film kartun bersuaranya gagal menarik perhatian.[39] Popularitas Miki lalu meningkat tajam pada awal tahun 1930-an.[36] Silly SymphoniesMengikut jejak serial Miki Tikus, serial kartun musikal yang berjudul Silly Symphonies dirilis tahun 1929. Judul pertama dalam serial ini adalah The Skeleton Dance, yang dilukis dan dianimasi sepenuhnya oleh Iwerks, yang juga melukis banyak kartun Disney pada tahun 1928 dan 1929. Walaupun kedua seri disambut baik, studio Disney berasa bahwa pembagian keuntungan dengan Pat Powers tidak adil.[40] Pada tahun 1930, Disney menandatangani persetujuan distribusi baru dengan Columbia Pictures. Iwerks terpikat oleh Powers agar membuka studio sendiri dengan kontrak eksklusif. Iwerks mengeluarkan seri Flip the Frog dengan kartun berwarna-nya "Fiddlesticks". Iwerks juga membuat dua seri kartun lain, yaitu Willie Whopper dan Comicolor. Pada tahun 1936, Iwerks menutup studionya untuk bekerja dalam berbagai proyek yang berhubungan dengan teknologi animasi. Iwerks kembali ke Disney pada tahun 1940, lalu merintis beberapa proses film dan teknologi animasi khusus. Pada tahun 1932, Miki Mouse menjadi watak yang populer, tetapi Silly Symphonies tidak sesukses Miki. Pada tahun yang sama, Disney bersaing dengan kartun Max Fleischer, Betty Boop, yang semakin populer di kalangan penonton.[41] Fleischer dianggap sebagai pesaing utama Disney pada 1930-an,[42] Sementara itu, Columbia Pictures berhenti mengedarkan kartun Disney dan digantikan oleh United Artists.[43] Pada akhir tahun 1932, Herbert Kalmus yang baru saja menyelesaikan kamera three-strip technicolor,[44] mendekati Walt dan meyakinkannya untuk membuat kembali film Flowers and Trees yang awalnya hitam putih menjadi three-strip Technicolor.[45] Flowers and Trees sukses dan memenangkan Academy Award for Best Short Subject: Cartoons tahun 1932. Setelah dirilisnya Flowers and Trees, semua kartun Silly Symphonies selanjutnya menjadi berwarna. Disney juga berhasil menegosiasikan persetujuan dua tahun dengan Technicolor, memberikannya hak untuk menggunakan three-strip Technicolor.[46][47][48] Melalui Silly Symphonies, Disney juga membuat kartunnya yang paling sukses, The Three Little Pigs, pada tahun 1933.[49] Kartun ini ditayangkan di bioskop selama berbulan-bulan, dan juga menampilkan lagu hit yang menjadi lagu bagi Depresi Besar, yaitu "Who's Afraid of the Big Bad Wolf".[50] 1937–1941: Zaman Keemasan Animasi"Disney's Folly": Snow White and the Seven DwarfsSetelah pembuatan dua seri kartun, Disney segera mulai merencanakan film fitur pada 1934. Ketika industri film mengetahui rencana Disney untuk mengadaptasi cerita Putih Salju menjadi film fitur animasi, mereka mentertawakan rencana Disney sebagai "Disney's Folly" (Kebodohan Disney) dan yakin bahwa proyek ini akan menghancurkan Disney. Lillian dan Roy juga membujuk Disney agar melupakan hasrat itu, namun Disney tetap ingin melanjutkan usahanya. Ia mempekerjakan profesor Don Graham dari Chouinard Art Institute untuk memulai latihan untuk pekerja studio, berlandaskan Silly Symphonies sebagai platform untuk menguji animasi manusia realistik, animasi watak tersendiri, special effect, dan penggunaan proses-proses dan peralatan khusus seperti kamera multiplane.[51] Segala usaha pengembangan dan latihan ini digunakan untuk mengangkat mutu studio agar mampu memberikan mutu yang dikehendaki oleh Disney. Film yang berjudul Snow White and the Seven Dwarfs diproduksi dari tahun 1934 hingga pertengahan tahun 1937, ketika studionya kehabisan dana. Untuk mendapatkan pembiayaan untuk menyiapkan film Snow White, Disney terpaksa meminjam di Bank of America, lalu berhasil mendapatkan uang yang diperlukannya. Setelah disiapkan, film tersebut ditayangkan di Carthay Circle Theater pada 21 Desember 1937; pada akhir film, para penonton berdiri sambil memberikan tepuk tangan kepada Snow White and the Seven Dwarfs. Snow White, film animasi buatan Amerika Serikat dan Technicolor yang pertama, dirilis pada Februari 1938 setelah tercapainya persetujuan pengedaran baru dengan RKO Radio Pictures.[52] Film ini menjadi film yang paling berhasil pada tahun 1938 setelah memperoleh lebih $8 juta dalam tayangan pertamanya. Zaman Keemasan AnimasiKeberhasilan film Snow White memangkinkan Disney untuk membangun kampus baru bagi Walt Disney Studios di Burbank, yang dibuka pada 24 Desember 1939. Snow White bukan saja menandakan puncak keberhasilan Disney, tetapi juga memulai zaman yang dikenal sebagai Zaman Keemasan Animasi bagi Disney.[53][54] Seluruh pekerja animasi film fitur, setelah menyiapkan film Pinocchio, melanjutkan pekerjaan untuk film Fantasia The Reluctant Dragon, dan Bambi, serta tahap awal produksi Alice in Wonderland dan Peter Pan, sementara pekerja film pendek meneruskan pekerjaan mereka untuk kartun Miki, Donal, Gufi dan Pluto, sambil mengakhiri seri Silly Symphonies. Animator Fred Moore mendesain ulang Miki Tikus pada akhir 1930-an, ketika Donal Bebek semakin populer di kalangan penonton dibanding Miki.[55] Film Pinocchio dan Fantasia mengikut jejak Snow White and the Seven Dwarfs ke bioskop pada tahun 1940, tetapi keduanya dalam hal keuntungan kurang memuaskan. Film Dumbo yang tidak terlalu mahal awalnya dirancang sebagai sumber pendapatan, tetapi ketika film ini diproduksi, banyak animator studio berdemo, lantas menegangkan hubungan antara Disney dan artisnya dalam jangka waktu yang lama. 1941–1945: Selama Perang Dunia IISegera setelah dirilisnya Dumbo pada Oktober 1941, Amerika Serikat mulai terlibat dalam Perang Dunia II. Tentara AS mengkontrak banyak fasilitas studio Disney. Para pekerja studio membuat film pelatihan dan instruksi untuk militer, atau film pendek peningkat moral seperti Der Fuehrer's Face. Namun, film militer tidak memberikan pendapatan. Film fitur Bambi dirilis pada April 1942, dan Disney berhasil merilis kembali Snow White pada 1944. Pada tahun 1945, The Three Caballeros adalah film fitur animasi terakhir Disney yang dibuat pada masa perang. 1945–1955: Setelah perangStudio Disney turut menghasilkan film package murah yang berisi koleksi film kartun pendek, lalu merilisnya di bioskop selama akhir 1940-an. Package ini meliputi Make Mine Music (1946), Melody Time (1948), Fun and Fancy Free (1947) dan The Adventures of Ichabod and Mr. Toad (1949). Film Ichabod and Mr. Toad terdiri dari dua bagian, yang pertama berdasarkan dari The Wind in the Willows karya Kenneth Grahame, diikuti kisah kedua berdasarkan The Legend of Sleepy Hollow oleh Washington Irving. Pada saat itu, Disney juga membuat film dramatik yang menggabungkan live action' dan animasi, seperti Song of the South dan So Dear to My Heart. Selain itu, setelah berakhirnya perang, popularitas Miki Tikus memudar.[56] Pada akhir 1940-an, studio Disney telah pulih untuk meneruskan produksi film Alice in Wonderland dan Peter Pan yang tertunda akibat perang, lalu memulai produksi film Cinderella, yang menjadi film Disney paling sukses setelah Snow White and the Seven Dwarfs. Studio ini juga memulai serial film live action bertema alam yang berjudul True-Life Adventures pada tahun 1948. Meskipun berjaya melalui film fitur, film animasi pendek Disney tidak selaris dahulu, karena orang mulai memberi perhatian kepada Warner Bros. dan bintang animasinya Bugs Bunny.[57] Namun, sementara Bugs Bunny semakin populer pada 1940-an, Donal Bebek juga semakin populer.[58] Donal juga akan menggantikan Miki sebagai bintang utama Disney pada tahun 1949.[59] Pada pertengahan 1950-an, Disney memproduksi beberapa film pendidikan mengenai program angkasa dalam kerja sama dengan desainer roket NASA Wernher von Braun: Man in Space dan Man and the Moon (1955), dan Mars and Beyond (1957). 1955–1966: Taman bermainDisneylandKetika melakukan kunjungan bisnis ke Chicago pada akhir 1940-an, Disney menggambar rancangan taman bermain yang diharapkan menjadi tempat pekerjanya menghabiskan waktu dengan anak-anak mereka. Ia mendapatkan ide taman bermain anak-anak setelah mengunjungi Children's Fairyland di Oakland, California. Ide awalnya dikembangkan menjadi konsep untuk perusahaan besar yang menjadi Disneyland. Disney menghabiskan lima tahun mengembangkan Disneyland dan membuka anak perusahaan, yaitu WED Enterprises, untuk melaksanakan perencanaan dan pembuatan taman. Sekelompok kecil pekerja studio Disney bergabung dengan proyek pembangunan Disneyland sebagai insinyur dan perencana yang dijuluki "Imagineers". Disneyland dibuka secara resmi pada 17 Juli 1955. Salah satu pengunjung yang hadir pada pembukaan adalah Ronald Reagan, Bob Cummings dan Art Linkletter. Memasuki bidang baruWalt Disney Productions juga memasuki bidang-bidang hiburan yang lain. Pada tahun 1950, Treasure Island menjadi film fitur all-live-action pertama Disney, diikuti dengan 20,000 Leagues Under the Sea (dalam format CinemaScope, 1954), Old Yeller (1957), The Shaggy Dog (1959), Pollyanna (1960), Swiss Family Robinson (1960), The Absent-Minded Professor (1961), dan The Parent Trap (1961). Studio Walt Disney juga merilis acara TV spesial pertamanya yang berjudul One Hour in Wonderland pada tahun 1950. Disney juga memulai serial antologi mingguan di ABC yang berjudul Disneyland. Pada tahun 1955, acara televisi harian pertama Disney, yaitu Mickey Mouse Club yang disiarkan hingga 1990-an. Ketika studio diperluas dan didiversivikasikan ke media-media lain, Disney kurang memberi perhatian kepada departemen animasi, mempercayakan kebanyakan operasinya kepada animator penting. Selama hayat Disney, departemen animasi berhasil membuat Lady and the Tramp (dalam format CinemaScope, 1955), Sleeping Beauty (dalam format Super Technirama 70mm, 1959), One Hundred and One Dalmatians (1961) dan The Sword in the Stone (1963). Setelah tahun 1955, acara TV Disneyland dikenal sebagai Walt Disney Presents, beralih dari hitam ptih ke siaran warna pada tahun 1961, dan mengganti namanya lagi menjadi Walt Disney's Wonderful World of Color, pindah dari ABC ke NBC,[60] dan akhirnya kembali mengganti namanya menjadi The Wonderful World of Disney yang terus disiarkan di NBC hingga diambil alih oleh CBS pada tahun 1981.[61] Semenjak itu, seri antologi Walt Disney telah disiarkan dalam rangkaian ABC, NBC, Hallmark Channel dan Cartoon Network melalui persetujuan hak siar yang terpisah. Disney telah membentuk divisi penerbitan musiknya pada tahun 1949. Pada tahun 1956, terinspirasi dari keberhasilan The Ballad of Davy Crockett, ia mendirikan Disneyland Records. Keberhasilan awal 1960-anAwal 1960-an merupakan keberhasilan bagi Disney, dan Walt Disney Productions menjadi produsen utama hiburan dunia. Setelah bertahun-tahun berusaha, Disney akhirnya memperoleh hak milik buku-buku P.L. Travers yang berkisah mengenai seorang pengasuh ajaib. Film Mary Poppins yang dirilis pada tahun 1964 merupakan film Disney paling sukses sepanjang 1960-an. Kesuksesan film Mary Poppins ini membuat perusahaan Walt Disney Productions profit 31 juta US dollar. Kehidupan pribadiPada tahun 1925, Disney menikah dengan Lillian Bounds. Usaha pertama mereka untuk memiliki anak berakhir dengan Lillian mengalami keguguran. Selanjutnya, Lillian melahirkan seorang anak perempuan yang bernama Diane Marie Disney pada tanggal 18 Desember 1933. Keluarga Disney juga mengadopsi Sharon Mae Disney (31 Desember 1936 – 16 Februari 1993).[62] KematianPada akhir 1966, Disney dijadwalkan menjalani operasi leher akibat cedera lama dari bermain polo.[63][64] Pada 2 November 1966, selama operasi, dokter di Providence St. Joseph Medical Center mendapati bahwa Disney mengidap tumor di paru-paru kirinya.[65] Lima hari kemudian, Disney kembali ke rumah sakit untuk operasi, tetapi tumor telah menyebar.[65] Disney kemudian diberitahu bahwa hidupnya hanya tinggal enam bulan lagi.[65] Pada 30 November 1966, Disney roboh di rumahnya, tetapi berhasil diselamatkan oleh paramedis, lalu dibawa kembali ke rumah sakit, tempat ia menghembuskan napas terakhirnya[63] pada 15 Desember 1966, pukul 09.30 pagi, sepuluh hari setelah ulang tahunnya yang ke-65. Jenazahnya dikremasi pada 17 Desember 1966, lalu abunya disimpan di Forest Lawn Memorial Park di Glendale, California. Setelah kepergian Walt Disney, Roy Disney menguasai sepenuhnya Walt Disney Productions dan WED Enterprises. PenghargaanAcademy Award
Penghargaan lainnya
Catatan kaki
Daftar pustaka
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Walt Disney. Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Walt Disney.
|