Taman bermain atau Taman Permainan adalah area yang dirancang khusus untuk anak-anak untuk bermain dan berinteraksi dengan lingkungan mereka secara aman dan menyenangkan. Ini biasanya terdiri dari berbagai permainan dan peralatan bermain seperti ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, dan struktur panjat. Taman bermain seringkali dilengkapi dengan lantai yang lunak, seperti rumput sintetis atau karet, untuk mengurangi risiko cedera jika anak jatuh.Taman bermain juga sering kali memiliki tema tertentu, seperti tema alam, tema laut, atau tema hewan, untuk membuat pengalaman bermain lebih menarik bagi anak-anak. Beberapa taman bermain juga dilengkapi dengan fasilitas tambahan seperti area duduk untuk orang tua, fasilitas toilet, dan tempat penjualan makanan dan minuman.
Selain menjadi tempat untuk bermain, taman bermain juga penting untuk perkembangan fisik, sosial, dan kognitif anak-anak. Mereka dapat belajar berbagi, berkolaborasi, dan berinteraksi dengan anak-anak lain sambil mengembangkan keterampilan motorik mereka.Taman bermain dapat ditemukan di berbagai tempat seperti taman umum, sekolah, kompleks perumahan, dan pusat perbelanjaan. Mereka merupakan bagian integral dari lingkungan yang ramah anak dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi perkembangan anak-anak.
Meskipun umumnya taman bermain diperuntukkan kepada anak-anak, ada pula taman bermain yang menargetkan kelompok usia tertentu. Contohny adalah Preußenpark di Berlin, Jerman yang dirancang untuk kelompok usia masyarakat diatas 70 tahun. Taman bermain terkadang mengecualikan anak-anak dibawah usia tertentu karena alasan keamanan yang terlalu rentan bagi anak-anak dibawah umur.
Sejarah
Ide untuk menciptakan taman bermain pertama kali muncul di Jerman, psikolog perkembangan seperti Friedrich Fröbel mengusulkan taman bermain sebagai bantuan perkembangan, atau untuk mengilhami anak-anak dengan rasa bermain yang adil dan sopan santun. Di Jerman, beberapa taman bermain didirikan sehubungan dengan sekolah. Pada tahun 1859 taman bermain anak-anak pertama dibangun di sebuah taman di Manchester. Pengenalan konsep taman bermain menyebar ke Amerika Serikat, dan pada tahun 1886 taman bermain pertama mulai muncul di Boston. Meskipun sangat kasar menurut standar modern dan tidak mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan saat ini, taman bermain awal ini terdiri dari struktur yang dibangun secara kasar, terbuat dari besi, dengan tepi tajam yang dapat menimbulkan kerusakan jika tidak digunakan dengan benar.[1][2]
Pada awalnya, taman bermain tidak begitu populer. Namun, pada tahun 1907, Presiden AS Roosevelt memperkenalkannya secara resmi, memicu antusiasme baru dan mendorong perkembangan lebih lanjut. Taman bermain dianggap sebagai cara untuk menjauhkan anak-anak dari kegiatan di jalanan kota yang padat, sehingga memungkinkan mereka mengembangkan keterampilan fisik, mental, dan sosial melalui bermain. Awalnya, taman bermain dipisahkan berdasarkan gender, dengan area bermain terpisah untuk anak laki-laki dan perempuan, dan anak-anak diawasi serta diajari cara bermain yang benar.[2]
Pada awal abad ke-20, popularitas taman bermain terus meningkat. Praktik pemisahan anak-anak berdasarkan gender mulai ditinggalkan, begitu pula dengan banyak peraturan mengenai pengawasan, karena menjadi jelas bahwa anak-anak sebenarnya mendapat manfaat dari bermain sesuai keinginan mereka tanpa instruksi orang dewasa. Setelah Perang Dunia II, London menyaksikan diperkenalkannya "taman bermain sampah" oleh arsitek lanskap dan aktivis hak-hak anak, Lady Allen dari Hurtwood. Pada tahun 1953, namanya diubah menjadi Adventure Playground, dan dia mendirikan National Playing Fields Association (Field in Trust), yang sekarang dikenal sebagai Fields in Trust. Ide ini awalnya muncul sebagai cara untuk memanfaatkan sampah yang tersisa setelah pemboman besar-besaran di London, tetapi taman bermain yang menarik ini mendapatkan momentum dan menyebar ke seluruh negeri.[2]
Seiring dengan peningkatan keselamatan, badan pengatur telah dipanggil untuk mengelola standar kesehatan dan keselamatan, serta memastikan bahwa anak-anak bermain di lingkungan yang aman. Material baru seperti plastik dan beton telah diperkenalkan, dan pengembangan dilakukan pada permukaan taman bermain untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi perawatan. Peralatan bermain modern menggunakan warna-warna cerah, banyak bentuk yang menarik, dan desain orisinal untuk membangkitkan semangat anak-anak.[2]
Seiring dengan peningkatan keamanan, peralatan bermain menjadi lebih imajinatif. Perancang terus ditantang untuk menghasilkan ide-ide baru yang estetis dan memberikan tantangan yang lebih besar serta ide-ide baru yang menyenangkan kepada anak-anak. Taman bermain telah berkembang selama lebih dari satu abad, dan akan terus berkembang di masa depan. Yang pasti, kegembiraan dan stimulasi kreatif yang diberikan oleh taman bermain akan terus membuat anak-anak bersemangat untuk generasi mendatang.[2]
Ajzen, I. (1991). The theory of planned behaviour. Organisational Behaviour and Human Decision Processes, 50, 179-211.
Biddle, S. J., & Mutrie, N. (2001). Psychology of physical activity: Determinants, well-being and interventions. Abingdon: Routledge.
Ekeland, E., Heian, M., & Hagen, K.B. (2005). Can exercise improve self-esteem in children and young people? A systematic review of randomised controlled trials. British Journal of Sports Medicine, 39, 792-798.
Department of Health (2004). The benefits of regular physical activity. A report from the Chief Medical Officer. At least five days a week: evidence on the impact of physical activity and its relationship to health. Retrieved September 25, 2006 from http://www.dh.gov/PublicationsAndStatistics/Publications/[pranala nonaktif permanen] PublicationsPolicyAndGuidance/PublicationsPolicyAndGuidanceArticles/fs/en?CONTENT_ID=40809948chk=1Ft1Of.