Proses vulkanisasi ditemukan oleh seorang ilmuwan ahli kimia asal Amerika Serikat yang bernama Charles Goodyear pada tahun 1839.[1] Pada awalnya, proses ini berprinsip pada pencampuran belerang dan karet dalam kondisi suhu tertentu sehingga dihasilkan produk karet yang lebih keras teksturnya dibandingkan karet biasa.[1] Penggunaan karet berkualitas ini diaplikasikan oleh Dunlop pada tahun 1888 yang menciptakan ban pompa.[1] Pengembangan selanjutnya dilakukan oleh Michelin dari Prancis dan Goodrich dari Amerika yang menyempurnakan ban mobil sehingga dapat digunakan pada tahun 1895.[1]
Metode
Sebelum diolah, molekul-molekulkaret pada umumnya akan berbentuk bengkok dan tidak berpola.[2] Proses vulkanisasi akan membuat ikatan silang antar molekul-molekul tersebut sehingga terjadi gaya tahan antar molekul karet.[2] Ikatan silang tersebut terbentuk karena belerang yang menjadi penyambung, dan reaksi ini menggunakan seng oksida sebagai katalis.[2] Dengan proses ini, sifat elastis karet akan dipertahankan karena bila tidak ada ikatan silang antar molekul, maka molekul karet akan saling terpisah sehingga sifat elastis karet akan menghilang.[2]
Referensi
^ abcdeSetyamidjaja D. 1993. KARET, Budidaya dan Pengolahan. Yogyakarta: Kanisius.
^ abcdChang R. 2003. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jl. 2 Ed. 3. Jakarta: Erlangga.