Vesuvianit, juga dikenal sebagai idokras, adalah mineralsilikat berwarna hijau, coklat, kuning, atau biru. Vesuvianit terbentuk sebagai kristaltetragonal di endapan skarn dan batugamping yang telah mengalami metamorfisme kontak.[2] Vesuvianit pertama kali ditemukan dalam blok-blok yang menyertai atau berdekatan dengan lava di Gunung Vesuvius, sesuai namanya. Kristal-kristal berpenampilan menarik kadang-kadang dipotong sebagai batu permata. Daerah yang telah menghasilkan spesimen yang mengkristal mencakup Gunung Vesuvius dan Lembah Ala di dekat Turin, Piedmont.
Vesuvianit memiliki berat jenis 3.4 dan kekerasan 6 1/2. Nama "vesuvianit" diberikan oleh A. G. Werner pada tahun 1795, ketika menemukan mineral dengan kristal di Vesuvius; mineral ini berwarna coklat dan ada di blok batugamping yang dimuntahkan oleh Gunung Somma. Beberapa nama lain telah diterapkan untuk spesies ini, salah satunya, "idokras" oleh R. J. Hailey (1796), sekarang masih umum digunakan. Di Indonesia batu ini lebih dikenal dengan nama batu sungai dareh dan batu biosolar Aceh.[3]
Jenis vesuvianit berwarna biru langit dikenal sebagai kiprin (cyprine) dan telah dilaporkan ditemukan di Franklin, New Jersey dan banyak lokasi lainnya; warna biru yang terjadi akibat pengotoran oleh tembaga adalah kompleks alumunium kalsium sorosilikat. Californit adalah nama yang kadang-kadang digunakan untuk vesuvianit yang berwarna hijau lumut. Xantit adalah variasi vesuvianit yang kaya mangan. Wiluit adalah variasi optik positif yang berasal dari Wilui, Siberia. Idokras kadang-kadang digunakan untuk menamakan vesuvianit berkualitas batu permata.
Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publik: Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Vesuvianite". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press.