Ujungalang, Kampung Laut, Cilacap
SejarahMasyarakat desa Ujungalang khusunya yang menghuni pulau Motean sebelumnya merupakan penduduk pulau nusakambangan, sebelum pulau tersebut digunakan sebagai penjara, kemudian masyarakat direlokasi ke tepian pulau sehingga lebih banyak yang memilih untuk membuat rumah panggung di atas segara anakan. Masyarakat yang mata pencaharianya sebagai petani karena pindah ke pesisir kemudian beralih mata pencaharianya sebagai nelayan. Seiring berjalanya waktu, muncul tanah timbuh yang diakibatkan oleh pendangkalan wilayah segara anakan yang membuat masyarakat membangun rumah permanen. Batas WilayahBatas-batas wilayah desa Ujungalang adalah sebagai berikut:
Pembagian WilayahDesa Ujungalang terdiri dari dusun :
DemografiPenduduk Desa Ujungalang mayoritas beragama Islam dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai adalah nelayan kemudian diikuti oleh petani. FasilitasFasilitas yang terdapat di Desa Ujungalang terdiri dari fasilitas kesehatan, pendidikan, prasarana umum serta fasilitas rumah ibadah. Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Ujungalang terdiri atas 2 poskesdes dan 8 UKBM (posyandu dan polindes) serta terdapat 1 orang bidan yang ditempatkan di desa tersebut dengan peralatan medis yang sederhana. Kemudian, terdapat fasilitas pendidikan yang terdiri atas 2 gedung sekolah TK/PAUD, 2 gedung sekolah dasar (SD) dan 1 gedung sekolah SMP. Selain itu, ada beberapa lokasi yang digunakan oleh masyarakt untuk kepentingan umum yang terdiri dari 4 buah prasarana olahraga, 2 buah balai pertemuan dan 2 ruang kesenian/budaya. Selain itu, juga terdapat beberapa fasilitas rumah ibadah yang ada di Desa Ujungalang. Adapun prasarana yang ada teridiri dari 6 bangungan masjid, 7 bangunan mushola dan 2 bangunan gereja.[1] PendidikanDi Desa Ujungalang terdapat beberapa sekolah : 1. SD Negeri Ujungalang 01Sekolah Dasar (SD) Negeri yang beralamat di Jalan Pgri 65, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. SD Negeri Ujungalang 01 ini sudah terakreditasi B dengan nomor NPSN 20339048.[2] 2. SD Negeri Ujungalang 03Sekolah Dasar (SD) Negeri yang bertempat di Jl. Pgri No 63, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, SD Negeri Ujungalang 03 ini sudah terakreditasi B dengan nomor NPSN 20339050.[2] 3. SMP Negeri 2 Kampung LautSMP Negeri 2 Kampung Laut adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang bertempat di Lempong Pucung RT 01 RW 07, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, SMP Negeri 2 Kampung Laut ini sudah terakreditasi B dengan nomor NPSN 20338712.[2] Eduwisata Arboretum Mangrove “Kolak Sekancil”Kolak Sekancil adalah singkatan dari Konservasi Laguna Kawasan Segara Anakan Cilacap, merupakan salah satu objek wisata yang berada di dusun Lempong pucung, desa Ujungalang. Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Terdapat 56 jenis pohon mangrove yang teridentifikasi yang dapat digunakan media pembelajaran dan tujuan wisata di kabupaten Cilacap. Sejarah. Berawal dari kelompok pegiat konservasi Kelompok Krida Wana Lestari berkembang menjadi pengelola pariwisata mangrove Kolak Sikancil, sekaligus penyedia bibit mangrove yang disebarkan ke seluruh Indonesia. Kelompok Tani Patra Krida Wana Lestari merupakan salah satu kelompok tani yang bergerak dalam upaya pelestarian hutan mangrove yang ada diwilayah Segara Anakan. kelompok tani ini bergerak dalam upaya reboisasi dan pelestarian spesies mangrove yang semakin lama semakin punah. Hutan mangrove memiliki manfaat yang sangat besar bagi masyarakat kampung laut, apalagi bagi mereka yang bekerja sebagai nelayan. Pasalnya semakin sempit lahan hutan mangrove semakin sedikit hasil tangkapan nelayan. Tercatat telah menanam sebanyak 1 juta lebih Pohon Mangrove dengan luas lahan penanamannya mencapai 68 hektar. Fasilitas : - Homestay Kolak Sekancil - Mushola - Tempat bersantai - Gardu Pandang PotensiPotensi yang terdapat di desa ini adalah potensi perikanan tangkap, pertanian dan lokasi wisata mangrove. Desa Ujungalang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang melimpah mulai dari rajungan, kepiting, ikan belanak, ikan kiper, udang, kerang totok dan sebagainya. Selain itu, masyarakat juga menanam padi yang memiliki salinitas yang cukup tinggi dan bisa mengumpukan hasil panen yang cukup banyak meskipun dengan kondisi lahan seperti itu. Masyarakat juga menanam kacang-kacangan dan sebagainya seperti kacang hijau, kacang tanah, cabai, terong dan lain-lain untuk menambah kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Begitu juga dengan ekosistem mangrove yang ada di desa ini, memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan masyarakat.[1]
|